Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Pterygium general_alomedika 2022-10-12T09:40:01+07:00 2022-10-12T09:40:01+07:00
Pterygium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Pterygium

Oleh :
dr. Ida Bagus Nugraha
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi global, prevalensi pterygium bervariasi antara 1–30%. Prevalensi tertinggi terjadi di “zona pterygium”, yaitu zona yang terletak 40 derajat dari lintang utara dan selatan dari garis ekuator. Indonesia merupakan negara yang terletak pada “zona pterygium”, dengan perkiraan prevalensi sekitar 10%.[4]

Global

Di dunia, prevalensi pterygium di setiap negara bervariasi sesuai populasi, dengan perkiraan 1–30%. Pterygium dilaporkan lebih banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki, dibanding perempuan, sebanyak 2 kali lipat. Pterygium lebih banyak ditemukan pada pasien yang berusia di atas 40 tahun, terutama yang mengalami paparan sinar ultraviolet kronis atau sering beraktivitas di luar ruangan.[4,5]

Indonesia

Indonesia merupakan negara yang terletak pada “zona pterygium”, sehingga berisiko memiliki prevalensi pterygium yang tinggi. Prevalensi pterygium pada populasi berusia di atas 21 tahun di Indonesia diperkirakan sebesar 10%. Prevalensi ini kurang lebih serupa dengan negara-negara lain, yang juga terletak pada “zona pterygium”.[12]

Mortalitas

Pterygium tidak menyebabkan mortalitas secara langsung. Namun, pterygium dapat mengganggu kualitas hidup pasien akibat gangguan penglihatan, yang bisa diketahui dengan pemeriksaan visus. Pterygium juga dapat mengalami inflamasi, yang menyebabkan mata merah dan iritasi okular. Hal-hal tersebut tentu mengganggu kenyamanan pasien.

Pterygium juga sering dihubungkan dengan ocular surface squamous neoplasia (OSSN). Jika terjadi keganasan pada mata, maka tingkat mortalitas lebih tinggi.[4,5]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

4. Shahraki T, Arabi A, Feizi S. Pterygium: an update on pathophysiology, clinical features, and management. Ther Adv Ophthalmol. 2021.
5. Fisher JP. Pterygium. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1192527-overview
12. Hashemi H, Khabazkhoob M, Yekta A, Jafarzadehpour E, Ostadimoghaddam H, Kangari H. The prevalence and determinants of pterygium in rural areas. J Curr Ophthalmol. 2016 Nov 11;29(3):194-198. doi: 10.1016/j.joco.2016.09.002.

Etiologi Pterygium
Diagnosis Pterygium

Artikel Terkait

  • Pterigium Sebagai Prediktor Kejadian Melanoma Kutaneus
    Pterigium Sebagai Prediktor Kejadian Melanoma Kutaneus
Diskusi Terkait
dr. Reren Ramanda
Dibalas 25 November 2020, 13:55
Pasien seorang petani dengan keluhan mata tumbuh daging pada tepi mata dan mata terasa gatal serta berair
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. UtamiIzin bertanya dokter, pasien dgn pekerjaan petani sering mengeluhkn rasa gatal, berair dan tumbuh daging d tepi mata yg merupakan pterigium, pd...
dr. Jeffry Kristiawan
Dibalas 01 Mei 2019, 16:48
Konsul pasien dengan rasa mengganjal di mata dan selaput pada bagian lateral
Oleh: dr. Jeffry Kristiawan
10 Balasan
User mengeluhkan mata mengganjal sejak beberapa hari ini.Tidak ada gatal, tidak ada nyeri, dan segitu saja tidak membesar.Baru dirasa beberapa hari ini.Tajam...
dr.IGusti Nyoman Tirta Adi Prabawa
Dibalas 07 Februari 2019, 17:28
graft pada pterigium?
Oleh: dr.IGusti Nyoman Tirta Adi Prabawa
5 Balasan
alodokter, mohon penjelasan apakah graft yang dilakukan pada operasi pterigium derajat 3-4 memang sudah terbukti ampuh menurunkan angka kekambuhan? Kalo...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.