Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Neuritis Optik general_alomedika 2021-09-30T12:10:34+07:00 2021-09-30T12:10:34+07:00
Neuritis Optik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Neuritis Optik

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Penatalaksanaan standar neuritis optik adalah dengan pemberian kortikosteroid dosis tinggi. Perlu diketahui bahwa sesungguhnya fungsi visual akan membaik dengan sendirinya meskipun pasien tidak diberikan tata laksana apapun. Meski demikian, perbaikan fungsi visual akan menjadi lebih cepat dengan pemberian kortikosteroid.

Kortikosteroid

Tujuan utama penatalaksanaan neuritis optik adalah untuk mengurangi jumlah, beratnya serangan, dan pencegahan kerusakan akson permanen. Menurut penelitian Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT), pemberian methylprednisolone intravena 250 mg 4 kali sehari selama 3 hari, diikuti dengan pemberian prednison oral 1 mg/kg/hari selama 11 hari, dapat mempercepat kembalinya penglihatan.[22]

Studi lain yang dilakukan pada pasien yang mengalami multiple sclerosis dengan neuritis optik juga menunjukkan bahwa pemberian methylprednisolone intravena 1000 mg atau kortikosteroid lain dengan dosis ekuivalen juga dapat mempercepat penyembuhan. Selain sebagai penatalaksanaan utama, pemberian methylprednisolone intravena juga dapat mengurangi risiko terjadinya multiple sclerosis dalam 2 tahun ke depan.[4,5]

Pemberian prednison oral dosis rendah (di bawah 1 mg/kg/hari) tidak direkomendasikan pada pasien dengan neuritis optik idiopatik karena dapat meningkatkan risiko terjadinya relaps. Namun, pemberian prednison oral dosis rendah direkomendasikan sebagai penatalaksanaan kasus kronis neuritis optik berulang akibat sarkoidosis.[1]

Beberapa efek samping yang dapat timbul akibat pemberian kortikosteroid adalah depresi, pankreatitis akut, peningkatan berat badan, gangguan tidur, dan gangguan saluran pencernaan. Nekrosis avaskular pada persendian merupakan komplikasi serius yang jarang terjadi dengan pemberian kortikosteroid durasi singkat.[7]

Penatalaksanaan Menurut Etiologi

Bila dicurigai neuritis optik akibat infeksi, maka antibiotik dan antivirus yang sesuai harus segera diberikan. Tabel 1 memaparkan pilihan tata laksana neuritis optik sesuai etiologi.

Tabel 1. Penatalaksanaan Neuritis Optik Berdasarkan Etiologi

Etiologi Tata laksana
Sifilis (Treponema) Penicillin
Patogen intraselular (Bartonella, Rickettsia, Toxoplasma, dan Coxiella) Kortikosteroid, azithromycin, ciprofloxacin, doxycycline, tetrasiklin, dan kotrimoksazol
Penyakit Lyme (Borrelia) Ceftriaxone dan doxycycline
Tuberkulosis (Mycobacteria) Isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, dan ethambutol
HIV Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART)
Virus varicella zoster Acyclovir
Neuromyelitis Optica Spectrum Disorder (NMOSD) Kortikosteroid IV dan pertukaran plasma
Myelin oligodendrocyte glycoprotein antibody disorder (MOGAD) Kortikosteroid (dapat diberikan jangka panjang sesuai dengan kondisi)
Multiple sclerosis Kortikosteroid IV dan pertukaran plasma

Sumber: Horton et al, 2018.

Referensi

1. Bennett JL. Optic Neuritis. Contin Minneap Minn. 2019 Oct;25(5):1236–64.
4. Horton L, Bennett JL. Acute Management of Optic Neuritis: An Evolving Paradigm. J Neuroophthalmol. 2018 Sep;38(3):358-367. doi: 10.1097/WNO.0000000000000700. PMID: 30106803; PMCID: PMC6370553.
5. Toosy AT, Mason DF, Miller DH. Optic neuritis. Lancet Neurol. 2014 Jan 1;13(1):83–99.
7. Wilhelm H, Schabet M. The Diagnosis and Treatment of Optic Neuritis. Dtsch Ärztebl Int. 2015 Sep;112(37):616.
22. Kupersmith MJ, Gal RL, Beck RW, Xing D, Miller N, Optic Neuritis Study Group. Visual function at baseline and 1 month in acute optic neuritis: predictors of visual outcome. Neurology. 2007;69(6):508.

Diagnosis Neuritis Optik
Prognosis Neuritis Optik

Artikel Terkait

  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
05 Mei 2021
Evaluasi pada kecurigaan Neuritis Optik - Mata Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Dr. dr. M. Sidik, Sp. M(K) , izin bertanya dokter.Evaluasi apa saja yang perlu dilakukan untuk pasien dengan kecurigaan neuritis optik?Terimakasih...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.