Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Neuritis Optik general_alomedika 2021-09-30T12:07:39+07:00 2021-09-30T12:07:39+07:00
Neuritis Optik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Neuritis Optik

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, neuritis optik lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Rata-rata usia awitan terjadinya neuritis optik adalah pada usia 36 tahun. Penyakit ini jarang terjadi pada seseorang yang berusia di bawah 18 tahun atau di atas 50 tahun.[7]

Global

Insidensi terjadinya neuritis optik di seluruh dunia adalah 1 hingga 6,4 kasus dalam 100.000 orang dewasa. Pasien yang mengalami neuritis optik akibat multiple sclerosis memiliki prognosis visual yang baik. Tingkat konversi terjadinya multiple sclerosis setelah manifestasi klinis neuritis optik bervariasi antar Negara; diperkirakan 13 hingga 87% di Eropa dan Amerika Utara, 8,3% di Jepang, 12% di Meksiko, dan 14,3% di Taiwan.[8,9]

Penelitian epidemiologi neuritis optik yang terkini juga dilakukan dengan memeriksa biomarker neuritis optik yaitu antibodi aquaporin-4-immunoglobulin G (AQP4-IgG) dan myelin oligodendrocyte glycoprotein immunoglobulin G (MOG-IgG). Pada tingkat populasi, AQP4-IgG dan MOG-IgG menyebabkan 9% kasus neuritis optik dan dikaitkan dengan rekurensi penyakit ini.[8,10,11]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi neuritis optik secara nasional. Sebuah studi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang dilakukan sepanjang tahun 2015 hingga 2017 menemukan 24 pasien neuritis optik. Karakteristik pasien didominasi oleh laki-laki (13 orang) dan kelompok usia 26-45 tahun (11 orang).[12]

Mortalitas

Neuritis optik sendiri jarang berkaitan langsung dengan mortalitas. Pada banyak kasus, gejala neuritis optik dapat membaik dengan sendirinya meskipun tanpa pengobatan. Meski demikian, hilangnya penglihatan, menurunnya lapang pandang, gangguan dalam melihat warna, ataupun nyeri pada mata dapat menurunkan produktivitas dan menyebabkan gangguan aktivitas harian yang signifikan.[1,2,4]

Referensi

1. Bennett JL. Optic Neuritis. Contin Minneap Minn. 2019 Oct;25(5):1236–64.
2. Dahl AA. Adult Optic Neuritis: Practice Essentials, Background, Etiology. Medscape, 2021. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1217083
4. Horton L, Bennett JL. Acute Management of Optic Neuritis: An Evolving Paradigm. J Neuroophthalmol. 2018 Sep;38(3):358-367. doi: 10.1097/WNO.0000000000000700. PMID: 30106803; PMCID: PMC6370553.
7. Wilhelm H, Schabet M. The Diagnosis and Treatment of Optic Neuritis. Dtsch Ärztebl Int. 2015 Sep;112(37):616.
8. Vanikieti K, Janyaprasert P, Lueangram S, Nimworaphan J, Rattanathamsakul N, Tiraset N, et al. Etiologies of Acute Optic Neuritis in Thailand: An Observational Study of 171 Patients. Clin Ophthalmol Auckl NZ. 2020 Sep 30;14:2935–42.
9. Woung L-C, Lin C-H, Tsai C-Y, Tsai M-T, Jou J-R, Chou P. Optic neuritis among National Health Insurance enrollees in Taiwan, 2000-2004. Neuroepidemiology. 2007;29(3–4):250–4.
10. Nakazawa M, Ishikawa H, Sakamoto T. Current understanding of the epidemiologic and clinical characteristics of optic neuritis. Jpn J Ophthalmol. 2021 Jul 1;65(4):439–47.
11. Hassan MB, Stern C, Flanagan EP, Pittock SJ, Kunchok A, Foster RC, et al. Population-Based Incidence of Optic Neuritis in the Era of Aquaporin-4 and Myelin Oligodendrocyte Glycoprotein Antibodies. Am J Ophthalmol. 2020 Dec 1;220:110–4.
12. Kondengis HVA, Tumewu SIE, Manoppo RDP. Gambaran Neuritis Optik di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2015-2017. E-clinic, 2020. 8(1):1-4.
13. Park K, Tanaka K, Tanaka M. Uhthoff’s phenomenon in multiple sclerosis and neuromyelitis optica. Eur Neurol. 2014;72(3–4):153–6.
14. Horwitz H, Friis T, Modvig S, Roed H, Tsakiri A, Laursen B, et al. Differential diagnoses to MS: experiences from an optic neuritis clinic. J Neurol. 2014 Jan;261(1):98–105.

Etiologi Neuritis Optik
Diagnosis Neuritis Optik

Artikel Terkait

  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
05 Mei 2021
Evaluasi pada kecurigaan Neuritis Optik - Mata Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Dr. dr. M. Sidik, Sp. M(K) , izin bertanya dokter.Evaluasi apa saja yang perlu dilakukan untuk pasien dengan kecurigaan neuritis optik?Terimakasih...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.