Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Ruptur Perineum general_alomedika 2019-09-02T13:57:41+07:00 2019-09-02T13:57:41+07:00
Ruptur Perineum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ruptur Perineum

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Patofisiologi ruptur perineum diawali dengan peregangan pada bagian perineum, terutama pada saat melahirkan yang akhirnya menyebabkan robekan pada dinding vagina yang dapat meluas hingga mencapai anus.

Kondisi seperti primiparitas dapat menyebabkan ruptur perineum karena jalan lahir dan perineum belum pernah teregang karena persalinan sebelumnya. Hal ini menyebabkan kelenturan perineum masih belum cukup menahan ukuran janin dan tekanan dorongan ibu, sehingga ruptur perineum akan terjadi.[1,2]

Mekanisme lainnya adalah perineum yang pendek, menyebabkan tekanan pada perineum tidak dapat ditoleransi dengan maksimal dan meningkatkan kemungkinan ruptur perineum, yang juga dapat mengakibatkan perdarahan postpartum. Selain itu, penggunaan instrumen pada persalinan biasanya berhubungan dengan penarikan, sehingga menyebabkan tekanan dan regangan yang lebih tinggi pada perineum saat proses persalinan.[1,2]

Referensi

1. Goh, R., D. Goh, and H. Ellepola, Perineal tears A review. Australian Journal for General Practitioners, 2018. 47: p. 35-38. https://www1.racgp.org.au/ajgp/2018/january-february/perineal-tears-a-review
2. Homer, C. and A. Wilson. Perineal Tears: A literature review. 2018; Available from: https://www.safetyandquality.gov.au/wp-content/uploads/2019/01/D19-2045-Perineal-tears-lit-review-including-Commission-cover-for-external-publications_Jan-2019.pdf.

Pendahuluan Ruptur Perineum
Etiologi Ruptur Perineum
Diskusi Terkait
dr.Liganda Endo Mahata
09 Mei 2018
penanganan ruptur perineum derajat 3-4
Oleh: dr.Liganda Endo Mahata
7 Balasan
dok , ada user yang menanyakan apakah perineal repair pada ruptur perineum derajat 3-4 yg sudah ditangani terlebih dahulu oleh dukun beranak baru bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.