Epidemiologi Ruptur Perineum
Epidemiologi ruptur perineum tergantung dari jumlah populasi dengan risiko tinggi, masing-masing daerah memiliki jumlah populasi dengan risiko tinggi yang berbeda. Ruptur perineum juga terjadi paling banyak pada persalinan pertama dan angkanya menurun pada persalinan selanjutnya. [1,2,8]
Global
Epidemiologi ruptur perineum secara global digambarkan dengan prevalensi sebesar 85% dari seluruh persalinan. Diduga sebesar 0,6-11% dari seluruh wanita yang melahirkan per vaginam mengalami ruptur perineum derajat 3-4. Insidensi ruptur perineum pada wanita primipara adalah sebesar 90,4% yang menurun hingga 68,8% pada wanita multipara.[1,8]
Indonesia
Epidemiologi ruptur perineum di Indonesia digambarkan dalam sebuah studi yang dilakukan di Yogyakarta yang mencatat bahwa dari populasi sejumlah 1595 wanita, terdapat 75,3% ruptur perineum yang terdiagnosis. Sebesar 1,9% dari ruptur merupakan derajat 3. Ruptur terjadi pada 80,55% wanita usia muda dan 85,05% wanita primipara.[11]
Mortalitas
Tidak ada data mengenai mortalitas akibat ruptur perineum.