Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum annisa-meidina 2024-07-09T15:49:57+07:00 2024-07-09T15:49:57+07:00
Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Penatalaksanaan preeklampsia dan eklampsia postpartum dilakukan segera melalui manajemen tekanan darah, stabilisasi hemodinamik, kontrol kejang dengan antikonvulsan, dan terapi komplikasi untuk mencegah mortalitas ibu. Pemberian antihipertensi dapat terus dilakukan bila hipertensi menetap.[1,4,6,7]

Antihipertensi

Berdasarkan rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pasien dengan peningkatan darah sistolik >160 mmHg dan diastolik >110 mmHg pada 2 kali pemeriksaan berselang 4 jam perlu diberikan agen antihipertensi kerja cepat dalam 30–60 menit. Pilihan antihipertensi lini pertama pada kondisi ini meliputi labetalol intravena, hidralazin intravena, dan nifedipin oral. Antihipertensi diberikan dengan target penurunan tekanan darah <150/100 mmHg pada 1 jam pertama.

Setelah stabilisasi tekanan darah awal dilakukan, inisiasi pemberian antihipertensi oral dapat dilakukan bila hipertensi menetap. Penurunan tekanan darah sistolik menjadi 140–150 dan diastolik 90–100 mmHg direkomendasikan. Jenis antihipertensi oral dipilih berdasarkan pertimbangan kondisi masing-masing pasien serta dampaknya bagi keamanan ibu menyusui.[1]

Tabel 1. Dosis Obat Antihipertensi

Nama Obat Dosis Obat
Labetalol 20-40 mg intravena, bolus selama 2 menit
100-200 mg 2 kali/hari per oral
Hidralazin 5-10 mg intravena bolus selama 2 menit
Nifedipin lepas lambat 20-30 mg sekali sehari per oral
Enalapril 5-10 mg 2 kali/hari per oral
Amlodipine 5-10 mg sekali sehari per oral

Sumber: dr. Bedry Qintha, Alomedika, 2024.[1,19,20]

Terapi Suportif

Pada pasien dengan gejala berat preeklampsia postpartum, stabilisasi hemodinamik pasien dilakukan melalui terapi suportif yang meliputi menjaga patensi jalan napas, pemberian oksigenasi adekuat, pemasangan jalur intravena serta kateter urin. Pemantauan kardiak dilakukan secara ketat untuk menilai risiko kegagalan organ. Pasien diposisikan posisi dekubitus lateral kiri untuk meningkatkan aliran darah uterus.[1,4,6,7]

Antikonvulsan

Magnesium sulfat merupakan antikonvulsan lini pertama untuk penanganan kejang eklampsia. Mengingat eklampsia dapat terjadi sejak 48 jam pertama hingga seminggu pascapersalinan, pemberian antikonvulsan profilaksis dinilai bermanfaat untuk mencegah kejang pada pasien yang berisiko.

Meskipun didasarkan pada bukti yang cenderung lemah, ACOG merekomendasikan pemberian magnesium sulfat untuk pasien dengan onset baru peningkatan tekanan darah disertai nyeri kepala atau gangguan penglihatan pada periode postpartum. Pemberian disarankan hingga hari ke-7 pascapersalinan dengan mempertimbangkan risiko dan kondisi masing-masing pasien.[1]

Dosis

Pada pasien yang mengalami kejang, pemberian magnesium sulfat dimulai dengan dosis 4–6 gram secara intravena dalam 15–20 menit. Pemberian melalui intravena dilanjutkan dengan dosis rumatan 1–2 gram/jam secara kontinyu. Obat terus diberikan setidaknya hingga 24 jam setelah onset kejang terakhir.[1,19,20]

Alternatif Magnesium Sulfat

Pada pasien yang tidak responsif atau kontraindikasi terhadap pemberian magnesium sulfat, pemberian lorazepam atau diazepam dapat menjadi pilihan terapi. Lorazepam diberikan secara intravena dengan dosis 2–4 mg dalam 2–5 menit. Pemberian diazepam dilakukan secara perlahan melalui intravena dengan dosis 5–10 mg.[1,19,20]

Diuretik

Pemberian diuretik dilakukan setelah melalui evaluasi teliti terhadap status cairan pasien. Parameter berupa output urin, perubahan berat badan pascapersalinan, gejala klinis overload cairan atau hipovolemia dapat menjadi penentu pemberian terapi cairan. Pada pasien dengan bukti klinis hipovolemia, pemberian diuretik direkomendasikan untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah readmisi rawatan rumah sakit.

Furosemide intravena atau oral disertai dengan pemantauan berkala serum elektrolit selama 3–5 hari diperkirakan bermanfaat untuk mencapai diuresis yang adekuat. Beberapa studi menyarankan pemberian furosemide dengan dosis 20 mg/hari dilakukan hingga hari ke-5 pascapersalinan.[1,9]

Kuretase Uterus

Terdapat perdebatan terkait manfaat kuretase uterus dalam mempercepat resolusi hipertensi dan memperbaiki kondisi klinis pasien eklampsia postpartum. Beberapa studi menyarankan pemeriksaan USG pelvis pada pasien dengan kecurigaan adanya produk konsepsi yang tertinggal dalam uterin untuk menentukan perlunya kuretase.[1]

Pemantauan Pasien Rawat Jalan

Pasien dengan kehamilan berisiko untuk mengalami peningkatan tekanan darah 3–7 hari pascapersalinan. Edukasi terkait risiko, gejala, dan tanda bahaya preeklampsia perlu diberikan pada tiap pasien pascapersalinan.

Kunjungan rawat jalan perlu dilakukan 1–2 minggu pascapersalinan untuk mengevaluasi tekanan darah dan gejala residu eklampsia postpartum. Setelah pasien dipulangkan dari fasilitas kesehatan, pemantauan tekanan darah di rumah hingga hari ke-10 pascapersalinan dinilai bermanfaat untuk mendeteksi kelainan kardiovaskuler dan gejala preeklampsia postpartum secara dini.[1,4,6,9]

Referensi

1. Hauspurg A, Jeyabalan A. Postpartum preeclampsia or eclampsia: defining its place and management among the hypertensive disorders of pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 2022 Feb;226(2S):S1211-S1221. doi: 10.1016/j.ajog.2020.10.027.
4. Parker SE, Ajayi A, Yarrington CD. De Novo Postpartum Hypertension: Incidence and Risk Factors at a Safety-Net Hospital. Hypertension. 2023 Feb;80(2):279-287. doi: 10.1161/HYPERTENSIONAHA.122.19275.
6. Ross MG. Eclampsia. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/253960-overview#a1
7. Magley M, Hinson MR. Eclampsia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554392/
9. Garovic VD, Dechend R, Easterling T, Karumanchi SA, McMurtry Baird S, Magee LA, Rana S, Vermunt JV, August P; American Heart Association Council on Hypertension; Council on the Kidney in Cardiovascular Disease, Kidney in Heart Disease Science Committee; Council on Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology; Council on Lifestyle and Cardiometabolic Health; Council on Peripheral Vascular Disease; and Stroke Council. Hypertension in Pregnancy: Diagnosis, Blood Pressure Goals, and Pharmacotherapy: A Scientific Statement From the American Heart Association. Hypertension. 2022 Feb;79(2):e21-e41. doi: 10.1161/HYP.0000000000000208. Epub 2021 Dec 15. Erratum in: Hypertension. 2022 Mar;79(3):e70
19. American College of Obstetricians and Gynecologists. ACOG Committee Opinion no 767 Summary: Emergent Therapy for Acute-onset, Severe Hypertension during Pregnancy and the Post-partum Period. Obstet Gynecol. 2019; 133: 409-412
20. Powles K, Gandhi S. Postpartum hypertension. CMAJ. 2017 Jul 10;189(27):E913. doi: 10.1503/cmaj.160785.

Diagnosis Preeklampsia dan Eklam...
Prognosis Preeklampsia dan Eklam...

Artikel Terkait

  • Suplementasi Kalsium Dosis Rendah untuk Mengurangi Risiko Preeklampsia – Telaah Jurnal Alomedika
    Suplementasi Kalsium Dosis Rendah untuk Mengurangi Risiko Preeklampsia – Telaah Jurnal Alomedika
  • Red Flag Edema Perifer
    Red Flag Edema Perifer
  • Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
    Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
  • Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
    Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 30 Mei 2025, 16:08
Hipertensi pertama kali pada G3P2A0 UK 9 minggu dan proteinuria+1
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter puskesmas. Saya memiliki pasien G3P2A0 UK 9 minggu dengan TD 140/99 dan proteinuria +1. Pasien mengeluh 1 bulan belakangan sering...
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 15:31
Tatalaksana pasien Post SC dengan PEB di Puskesmas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam dok izin bertanya, kemarin saya ada pasien di puskesmas post SC hari ke-7 dengan PEB, saat pasien pulang dari RS, dari dokter Sp.OG diberikan...
Anonymous
Dibalas 21 September 2024, 21:18
Proteinuri +2 dan edema tungkai hingga perut pada ibu hamil tanpa tensi yang tinggi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat soreIjin menanykanBila ada pasien hamil 39-40 mgg inpartu dengan proteinuri +2 dengan edema tungkai hingga perut (pitting edema). Tetapi tidak ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.