Penatalaksanaan Kista Ovarium
Mayoritas kista ovarium adalah kista fungsional, jinak, dan berukuran kecil. Oleh karena itu, mayoritas kista ovarium tidak membutuhkan penatalaksanaan dan akan menghilang dengan sendirinya.
Terapi pembedahan dipertimbangkan pada kista ovarium sederhana yang lebih besar dari 5 cm (terutama jika simtomatis) dan kista ovarium kompleks. Pendekatan bedah ini meliputi teknik insisional terbuka (laparotomi) dan teknik invasif minimal (laparoskopi) dengan insisi kecil. Kedua teknik tersebut memiliki tujuan yang sama:
- Untuk mengkonfirmasi diagnosis kista ovarium
- Untuk menilai apakah kista tampak ganas atau tidak
- Untuk mengumpulkan cairan dari periotoneal untuk penilaian sitologis
- Untuk mengangkat semua kista untuk analisis patologis (mungkin juga dapat berarti mengangkat seluruh ovarium)
- Untuk menilai ovarium di sisi lainnya dan organ abdomen lainnya
- Untuk melakukan terapi pembedahan tambahan jika terdapat indikasi
Penggunaan teknik laparoskopi sudah sangat umum dilakukan. Laparoskopi lebih dipilih dibandingkan laparotomi karena memiliki efek samping yang lebih kecil dan waktu pemulihan yang cepat. Pada mayoritas perempuan pascamenopause dengan kista ovarium, ooforektomi bilateral dan histerektomi sering dilakukan karena peningkatan insidensi kanker ovarium pada kelompok ini. [3,7,8,9]
