Etiologi Kista Ovarium
Etiologi kista ovarium fungsional adalah kista folikuler dan kista luteal yang berasal dari sel-sel fisiologis. Sedangkan, kista patologis dapat berasal dari semua sel dan jaringan ovarium. Namun, sel epitel pemukaan (mesotelium) adalah sel yang paling sering berkembang menjadi kista patologis yang bersifat ganas.
Faktor Risiko
Faktor risiko terbentuknya kista ovarium di antaranya adalah sebagai berikut:
- Pengobatan infertilitas – pasien yang sedang menjalani terapi infertilitas dengan induksi ovulasi menggunakan gonadotropin atau agen lainnya seperti klomifen sitart atau letrozole dapat mengalami kista sebagai bagian dari sindrom hiperstimulasi ovarium.
- Tamoxifen – Tamoxifen dapat menyebabkan kista ovarium fungsional jinak yang biasanya menghilang setelah penggunaan dihentikan.
- Kehamilan – Pada perempuan hamil, kista ovarium dapat terbentuk di trimester kedua ketika kadar hCG memuncak.
- Hipotiroidisme – Karena kesamaan di antara subunit alfa dari TSH dan hCG, hipotiroidisme dapat menstimulasi ovarium dan pertumbuhan kista.
- Gonadotropin maternal – Efek transplasenta dari gonadotropin maternal dapat menyebabkan berkembangnya kista ovarium pada janin dan neonatus
- Merokok – Risiko terjadinya kista ovarium fungsional meningkat dengan merokok
- Ligasi tuba – Kista ovarium fungsional terbukti berkiatan dengan sterilisasi dengan cara ligasi tuba. [3]