Diagnosis Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Diagnosis pasti dari intra uterine fetal death (IUFD) sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan ultrasonografi untuk menilai ada tidaknya denyut jantung janin. Anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk mencari faktor risiko dan perkiraan penyebab kematian janin. Etiologi pasti kematian janin sebaiknya dievaluasi berdasarkan pemeriksaan penunjang dan otopsi janin. Walau demikian, hampir separuh penyebab kematian janin di dalam rahim tidak diketahui atau bersifat nonspesifik.
Anamnesis
Keluhan utama dari IUFD adalah hilangnya gerakan janin. Anamnesis harus dilakukan dengan detail untuk mengetahui faktor risiko dan penyebab dari kematian janin di dalam rahim. Anamnesis yang dapat digali terbagi menjadi dua kategori, yaitu keluhan ibu dan faktor risiko.
Keluhan Ibu
Ibu dengan IUFD umumnya datang dengan keluhan utama hilangnya gerakan janin. Selain itu, dapat pula ditemukan nyeri perut atau perdarahan per vaginam.
Penilaian Faktor Risiko
Selain menanyakan mengenai keluhan ibu, dokter juga harus menggali faktor risiko yang berhubungan dengan IUFD, yaitu:
- Usia ibu
-
Riwayat obstetri: status obstetri, usia kehamilan, kehamilan tunggal atau multipel, riwayat abortus, riwayat bayi lahir mati, riwayat operasi sectio caesarea sebelumnya
-
Penyakit maternal: riwayat hipertensi dalam kehamilan, preeklampsia atau eklampsia, diabetes gestasional, anemia, kurang energi kronis
- Penyakit penyerta: riwayat penyakit autoimun, infeksi
- Riwayat trauma
- Riwayat sosial: minum alkohol, merokok
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu seperti keadaan umum, tekanan darah, frekuensi nadi dan frekuensi napas harus tetap dilakukan.
Evaluasi denyut jantung janin sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan auskultasi menggunakan stetoskop Pinard atau Doppler. Sebuah studi yang dilakukan pada 70 ibu hamil dengan denyut jantung janin yang tidak ditemukan pada auskultasi, menemukan bahwa hasil negatif palsu ditemukan pada 22 janin. Selain itu, pemeriksaan auskultasi menggunakan Doppler juga dapat menyebabkan hasil positif palsu karena mendeteksi aliran darah pelvis maternal yang disalahartikan sebagai denyut jantung janin.[10]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding IUFD adalah gawat janin (fetal distress). Penentuan apakah bayi masih termasuk kondisi gawat janin atau sudah termasuk IUFD sangat penting untuk menentukan penanganan selanjutnya.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang utama yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis kematian janin di dalam rahim adalah USG real-time.
Ultrasonografi
Pemeriksaan USG real-time dapat memberikan visualisasi denyut jantung janin. Selain tidak adanya denyut jantung janin, penampakan yang dapat terlihat dari pemeriksaan USG di antaranya adalah kolapsnya tulang tengkorak janin, hydrops fetalis atau maserasi, dan terdapat gas di antara organ fetus.[11]