Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Distosia general_alomedika 2019-08-26T17:31:19+07:00 2019-08-26T17:31:19+07:00
Distosia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Distosia

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Diagnosis distosia ditegakkan berdasarkan penghitungan durasi persalinan. Selain menegakkan diagnosis distosia, kemungkinan penyebab distosia harus dapat diketahui untuk menentukan rencana tata laksana.

Anamnesis

Keluhan utama pada pasien dengan distosia adalah persalinan yang macet atau terhenti. Dikatakan terjadi perlambatan apabila kala 1 fase laten lebih dari 20 jam pada pasien nulipara dan lebih dari 14 jam pada pasien multipara, sedangkan perpanjangan kala 1 fase aktif apabila dilatasi servikal kurang dari 2 cm dalam 4 jam. Didefinisikan distosia pada kala 2 apabila lebih dari 3 jam pada pasien nulipara dan lebih dari 2 jam pada pasien multipara.[1,2]

Anamnesis juga diarahkan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan menentukan etiologi distosia. Berikut adalah beberapa hal yang dapat ditanyakan pada saat anamnesis:

  • Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya (jumlah kehamilan dan persalinan, adanya riwayat abortus, adanya riwayat kematian perinatal, riwayat bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4.000 gram, riwayat sectio caesarea sebelumnya)
  • Riwayat penyakit ibu (adakah riwayat hipertensi, diabetes, tumor pada organ kewanitaan, dan penggunaan obat-obat terkait fertilitas)
  • Riwayat kehamilan saat ini (pemantauan selama kehamilan, apakah dari pemeriksaan sebelumnya ada kemungkinan penyulit)
  • Riwayat kehamilan dan persalinan di keluarga [2,3,12-16]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada awal kedatangan dan selama proses persalinan untuk memantau adanya kemajuan persalinan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diobservasi.

  • Tanda vital ibu dan janin (pemeriksaan tekanan darah dan nadi untuk ibu dan denyut jantung janin untuk bayi, kedua pemeriksaan dapat dilakukan setiap jam. Jika ditemukan kondisi bradikardi pada janin, pemantauan dapat dilakukan setiap 5 – 10 menit. Pemeriksaan suhu dapat dilakukan setiap 4 jam)
  • Perawatan terhadap kandung kemih dan menjaga hidrasi yang adekuat (dapat menggunakan kateter untuk mengosongkan kandung kemih jika ibu kesulitan BAK)
  • Palpasi posisi dan presentasi janin (dapat menggunakan teknik Leopold)
  • Frekuensi dan durasi kontraksi (dapat dilakukan setiap 30 menit)
  • Cairan ketuban (jika sudah pecah dapat dinilai warnanya)
  • Penilaian dilatasi, posisi, dan penipisan serviks melalui pemeriksaan dalam atau vaginal touche (dapat dilakukan setiap jam pada kala 2)
  • Penilaian jalan lahir (apakah terdapat massa yang dapat menutupi jalan lahir)
  • Kondisi emosional dan psikologis ibu [6,7]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding distosia adalah menentukan etiologi distosia. Gangguan pada kontraksi dapat diketahui dengan menilai durasi dan frekuensi kontraksi. Abnormalitas pada janin dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan leopold dan vaginal touche untuk mengetahui posisi, presentasi, dan memperkirakan berat janin. Abnormalitas pada jalan lahir dapat diketahui dengan menilai posisi kepala janin dan melakukan vaginal touche untuk menyingkirkan kemungkinan adanya tumor pada jalan lahir. [2,3,6]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang umumnya tidak dibutuhkan pada saat distosia kala 2 persalinan. Pemeriksaan yang dapat digunakan antara lain kateter untuk mengukur tekanan intrauterin dan pemeriksaan partograf.

Kateter Pengukur Tekanan Intrauterin

Kateter ini biasanya digunakan untuk menilai kontraksi pada pasien dengan kesulitan pengukuran manual, seperti pada pasien obesitas atau pasien yang memiliki respon minimal terhadap oxytocin. Kateter juga dapat digunakan pada kondisi yang tidak memungkinkan bahwa satu ibu hamil diawasi secara intensif oleh satu tenaga kesehatan. Akan tetapi, saat ini penggunaan kateter secara rutin untuk mendiagnosis distosia tidak direkomendasikan. [2]

Pemeriksaan Partograf

Partograf merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat kemajuan persalinan. Alat ini biasanya banyak digunakan di negara-negara berkembang. Partograf dapat mengindikasikan adanya keterlambatan persalinan sejak kala 1 sehingga hambatan pada kala 2 dapat dicegah karena telah diberikan tata laksana sejak awal. [3,6]

Referensi

1. Caughey AB, Cahill AG, Guise JM, Rouse DJ. Safe prevention of the primary cesarean delivery. Am J Obstet Gynecol. 2014 Mar 1;210(3):179-93
2. American College of Obstetrics and Gynecology Committee on Practice Bulletins-Obstetrics. ACOG Practice Bulletin Number 49, December 2003: Dystocia and augmentation of labor. Obstet Gynecol. 2003 Dec;102(6):1445-54
3. Ness A, Goldberg J, Berghella V. Abnormalities of the first and second stages of labor. Obstet Gynecol Clin North Am. 2005 Jun;32(2):201-20
6. NICE Clinical Guidelines, No. 190. National Collaborating Centre for Women's and Children's Health (UK). London: National Institute for Health and Care Excellence (UK); 2014
7. Dye LR. Abnormal labour. Elsevier Point of Care. 2019. Available from: https://remote-lib.ui.ac.id:2066/#!/content/clinical_overview/67-s2.0-3ccbf894-f46b-41db-9321-02dea462dc2c?scrollTo=%23inline-reference-13
12. Anim-Somuah M, Smyth RM, Cyna AM, Cuthbert A. Epidural versus non-epidural or no analgesia for pain management in labour. Cochrane Database Syst Rev. 2018;5(5):CD000331
13. Debby A, Rotmensch S, Girtler O, Sadan O, Golan A, Glezerman M. Clinical significance of the floating head in nulliparous women in labour. J Reprod Med. 2003;48(1):37-40
14. Malonga, FK, Mukuku, O., et al. Anthropometric and pelvic external study in nulliparas of Lubumbashi: risk factors and predictive score of mechanical dystocia. Pan African Medical Journal, 31. 2018 doi: 10.11604 / pamj.2018.31.69.16014
15. Sheiner E, Levy A, Katz M, Mazor M. Short stature –an independent risk factor for cesarean delivery. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2005;120(2):175-8
16. Algovik M, Nilsson E, Cnattingius S, Lichtenstein P, Nordenskjold A, Westgren M. Genetic influence on dystocia. Acta Obstet Gynecol Scand.2004;83(9):832-7

Epidemiologi Distosia
Penatalaksanaan Distosia
Diskusi Terbaru
Anonymous
1 jam yang lalu
Tatalaksana epistaksis pada pasien dengan polip hidung - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra, Sp. THT. Saya ingin bertanya, pada pasien epistaksis anterior yang memiliki polip nasal, bagaimana penanganannya ya dok? apakah pemberian...
Anonymous
Hari ini, 10:53
Tinnitus yang berbahaya - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, tinnitus yang seperti apa ya Dok, yang harus dokter umum segera rujuk ke Spesialis THT untuk evaluasi lebih lanjut? Lalu adakah...
Anonymous
Hari ini, 10:49
Cuci Hidung untuk pasien rhinosinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, frekuensi cuci hidung pada tatalaksana rhinosinusitis kronis yang direkomendasikan berapa ya Dok ? Lalu adakah tanda-tanda pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.