Epidemiologi Carpal Tunnel Syndrome
Epidemiologi carpal tunnel syndrome, atau sindrom terowongan karpal, sebagai salah satu neuropati yang paling sering ditemui, dengan prevalensi pada populasi dewasa sekitar 2,7-5,8 persen. Rata-rata insidensi carpal tunnel syndrome ditemukan 329 kasus per 100.000 populasi setiap tahunnya, dengan lebih dari 50% kasus adalah carpal tunnel syndrome bilateral.
Global
Carpal tunnel syndrome diperkirakan ditemukan pada 3,8% populasi umum. Laju insidensi mencapai 276 dari 100.000 populasi per tahun dengan prevalensi mencapai 9,2% pada perempuan dan 6% pada laki-laki. Carpal tunnel syndrome paling banyak terjadi bilateral pada usia sekitar 40-60 tahun; walaupun dapat terjadi pada setiap usia. Di Inggris, prevalensi carpal tunnel syndrome sekitar 7-16% lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat yang memiliki prevalensi 5%. Di Eropa pada tahun 1998, lebih dari 60% gangguan muskuloskeletal ekstremitas atas disebabkan oleh carpal tunnel syndrome.[5,10]
Indonesia
Di Jakarta, prevalensi carpal tunnel syndrome pada pekerja industri garmen mencapai 20,3%. Pada studi yang dilakukan di Karanganyar, Jawa Tengah, 62% penderita carpal tunnel syndrome pada sebuah industri pabrik saus dan kecap adalah perempuan. Data nasional tidak ditemukan.[9]