Pendahuluan Carpal Tunnel Syndrome
Carpal tunnel syndrome, atau sindrom terowongan karpal, adalah neuropati akibat saraf yang terjebak yang paling sering ditemui. Carpal tunnel syndrome diperkirakan terjadi pada 3-6% populasi umum. Penyebab penyakit ini antara lain dapat terjadi karena trauma, manuver repetitif/berulang, penyakit tertentu dan kehamilan. Gejala-gejala yang timbul berkaitan dengan penekanan nervus medianus berupa nyeri, kebas/mati rasa, dan sensasi kesemutan (tingling). Pemeriksaan fisik ditemukan hipalgesia, square wrist sign, dan pemeriksaan khusus manuver pada pergelangan tangan.[1] Pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiografi adalah standar baku untuk menegakan diagnosis dan menilai derajat keparahan penyakit secara kuantitatif.[1]
Modifikasi gaya hidup dengan mengurangi aktivitas pada pergelangan tangan dapat dilakukan namun dinilai kurang efektif. Pemasangan bidai pergelangan tangan pada posisi netral dan kortikosteroid oral adalah tata laksana awal carpal tunnel syndrome. Injeksi kortikosteroid lokal dapat dilakukan pada penderita dengan gejala yang berulang. Terapi konservatif dapat memperbaiki gejala dalam jangka waktu pendek namun kurang efektif untuk jangka waktu panjang. Pasien dengan derajat penyakit sedang sampai berat dipertimbangkan untuk tatalaksana bedah dengan pendekatan bedah terbuka maupun endoskopi.[1]

Anatomi Nervus Medianus
Nervus medianus dibentuk dari pertemuan cabang lateral dan medial yang berasal dari korda lateral dan medial pleksus brakhialis. Nervus ini berjalan di sisi anteromedial lengan di dalam sulkus medianus sisi medial sampai lateral dari arteri brachialis, lalu pada bagian tengah lengan atas, nervus medianus bersilangan dengan arteri dan berada di sisi medial lengan terus melewati fossa cubiti, masuk ke aponeurosis bicipital dan medial dari arteri brachialis. Pada fossa cubiti, nervus medianus menuruni membran intraoseus di antara fleksor digitorum profundal dan fleksor policis longus, memasuki lengan bawah di antara humerus dan caput ulna otot pronator teres lalu melewati fleksor digitorum superfisialis dan fleksor digitorum profunda. Pada sepertiga distal lengan bawah nervus medianus terletak lebih superfisial, terlindungi hanya oleh fasia dan sebagian tendon otot palmaris longus. Nervus medianus memasuki telapak tangan melalui terowongan karpal di bawah fleksor retinakulum.[3]
Pada telapak tangan, nervus medianus memiliki cabang pada otot thenar (m. abduktor policis brevis, m. policis oponen, dan superior dari m. fleksor policis brevis) dan lateral lumbrikal kedua, kemudian berakhir pada cabang digitalis mempersarafi kulit sisi lateral telapak tangan dan sisi palmar jari telunjuk, jari tengah dan setengah jari manis.[3]
Terdapat beberapa variasi percabangan nervus medianus menurut Poisel: ekstraligamentosa (tipe 1), subligamentosa (tipe 2), dan transligamentosa (tipe 3).
Lanz membagi menjadi 4 tipe yaitu:
- Tipe I: variasi cabang tunggal thenar
- Tipe II: cabang assesori pada distal karpal
- Tipe III: divisi tinggi nervus medianus
- Tipe IV: cabang assesori proksimal terowongan karpal