Penatalaksanaan Ramsay Hunt Syndrome
Penatalaksanaan Ramsay Hunt syndrome bertujuan untuk mengatasi nyeri akut dan gejala lain yang menyertai dan mencegah timbulnya komplikasi lanjutan dari penyakit ini. Terapi dibagi menjadi dua bagian, yaitu terapi medikamentosa dan nonmedikamentosa
Terapi Medikamentosa
Terapi medikamentosa yang paling utama diberikan pada pasien Ramsay Hunt syndrome adalah kortikosteroid dan antivirus. Terapi lain juga dapat diberikan diantaranya obat-obatan yang bekerja dengan menghambat saraf simpatis, dan antinyeri
Kortikosteroid
Golongan kortikosteroid diberikan untuk mengurangi inflamasi, membantu mengurangi rasa nyeri pada lesi, dan mencegah munculnya komplikasi postherpetic neuralgia. Selain itu terdapat penelitian yang menunjukkan pemberian steroid yang disertai dengan obat anestesi lokal dapat menurunkan insidensi kelemahan otot wajah total sebanyak 50%. Obat yang sering digunakan adalah prednisone. Dosis yang diberikan sebanyak 80 mg dengan dosis terbagi selama 1 sampai 2 minggu tergantung dari perbaikan kondisi pasien. Penurunan dosis bertahap perlu dilakukan sebelum penghentian terapi dengan cara menurunkan dosis prednisone 5 mg per hari sampai sesuai dengan target terapi. Monitoring kondisi pasien perlu dilakukan apabila obat diberikan dalam jangka waktu lama.[11,13]
Antivirus
Masih terdapat pro kontra terkait pemberian antivirus pada Ramsay Hunt syndrome. Terdapat meta analisis yang menyatakan bahwa pemberian antivirus tidak terbukti bermanfaat pada Ramsay Hunt syndrome. Namun, terdapat satu penelitian yang menyatakan efektivitas pemberian antivirus. Terapi ini dinyatakan signifikan hasilnya bila dikombinasi dengan steroid. Sayangnya penelitian tersebut masih dalam skala kecil. Secara patofisiologi, pemberian antivirus dianggap masih dapat dilakukan. Dalam proses pemberiannya, dokter perlu mempertimbangkan manfaat dan efek samping yang dapat ditimbulkan dari pemberian terapi antivirus ini.[13,16]
Antikolinergik
Obat ini bekerja secara sentral dengan menurunkan konduksi pada jalur vestibular-cerebellar. Obat yang biasa digunakan adalah scopolamine.[1,11]
Anti Kejang
Obat anti kejang seperti carbamazepine, gabapentin, dan pregabalin dapat mengurangi nyeri neuralgia terutama pada kasus neuralgia idiopatik genikulatum. Dosis pemberian disesuaikan dengan kondisi klinik dari pasien. Obat anti kejang ini dapat diberikan bersamaan dengan analgesik untuk memperkuat kerja obat. Monitoring terhadap pasien perlu dilakukan melalui pemeriksaan darah, dan tanda-tanda munculnya efek samping obat.[1,11]
Antihistamin
Antihistamin biasanya diberikan pada pasien yang mengalami tanda-tanda vertigo. Obat yang biasa diberikan yaitu dimenhidrinat dan meklizin.[1,11]
Analgetik
Analgetik dapat diberikan sesuai dengan derajat nyeri yang dialami pasien. Golongan opioid berguna bila diberikan pada kondisi nyeri yang sangat hebat. Pemberian analgesik golongan opioid perlu disertai dengan monitoring ketat agar dapat mencegah efek samping obat yang dapat terjadi berupa gangguan kesadaran dan pusing. Sayangnya obat ini tidak terlalu efektif untuk nyeri neuritik.[1,11]
Antidepresan
Obat antidepresan dapat diberikan pada pasien yang mengalami gangguan tidur. Selain itu obat ini akan membantu mengurangi gejala nyeri dan meningkatkan suasana hati.[1,11]
Terapi Nonmedikamentosa
Terapi nonmedikamentosa dapat dilakukan untuk meringankan gejala nyeri dan meningkatkan kondisi jaringan, diantaranya:
Pemberian Ice Pack
Pemberian ice pack disarankan untuk mengurangi gejala nyeri yang muncul. Sementara pemberian panas tidak disarankan karena dapat meningkatkan rasa nyeri yang dirasakan pasien.[11]
Stimulasi Saraf Transkutan
Terapi stimulasi saraf transkutan bertujuan mengurangi gejala nyeri pada pasien. Terapi ini dapat digunakan pada pasien yang tidak dapat menjalani terapi blokade saraf simpatis ataupun terapi medikamentosa yang ada.[11]
Pemberian Aluminium Sulfat dan Lidocain Topikal
Pemberian terapi alumunium sulfat dan lidocain topical diharapkan dapat mengurangi nyeri yang dirasakan pasien. Pemberian aluminium sulfat akan merangsang lesi kulit untuk mengering dan mengelupas lebih cepat. Sementara pemberian lidocain topikal diharapkan dapat mengurangi gejala nyeri persisten yang dapat timbul akibat lesi kulit yang ada.[11]