Patofisiologi Ramsay Hunt Syndrome
Patofisiologi Ramsay Hunt syndrome yang sering kali terjadi merupakan Ramsay Hunt syndrome tipe 2 yang akan dibahas secara lebih dalam. Penyakit ini dikaitkan dengan reaktivasi virus varicella zoster pada ganglion genikulatum. Penyakit ini terjadi pada individu yang pernah mengalami cacar air. Selain itu, juga terdapat 2 tipe Ramsay Hunt syndrome yang lain yang sangat jarang terjadi. Tipe 1 merupakan Ramsay Hunt cerebellar syndrome. Tipe ini menyebabkan terjadinya degenerasi serebelum. Beberapa gejala yang muncul berupa ataksia, mioklonus, tremor, dan kejang. Ramsay Hunt syndrome tipe 3 dikenal sebagai Hunt’s disease yang menyebabkan terjadinya neuropati pada nervus ulnaris.[2,4]
Fase Awal
Infeksi pada fase awal dari virus ini akan menyebabkan ruam vesikuler yang tersebar di seluruh tubuh dan disertai dengan gejala demam. Virus akan berada di organ kulit dan bermultiplikasi di sel epitel menuju ke ujung saraf bebas di stratum germinativum. Setelah masuk ke saraf sensorik, virus akan berpindah ke badan sel neuron di dalam ganglia sensorik yang terkait secara dermatom. Penyakit ini sering disebut sebagai cacar air. Virus ini dapat menyebar melalui cairan dari saluran pernapasan.[2,7]
Fase Laten
Setelah sembuh, virus akan mengalami fase laten yaitu menetapnya virus di berbagai ganglia sensorik di seluruh tubuh.[2,7]
Fase Reaktivasi
Fase reaktivasi virus ini akan menyebabkan terjadinya herpes zoster. Reaktivasi virus dapat disebabkan oleh terjadinya infeksi virus berulang akibat migrasi virus di saraf sensorik, peningkatan konsentrasi gadolinium di daerah ganglion genikulatum, adanya infiltrasi inflamasi di sekitar ganglion genikulata, dan terjadinya serokonversi. Biasanya, lesi kulit yang muncul akan mengenai salah satu dermatom tubuh. Pada Ramsay Hunt syndrome, virus akan menyerang daerah di sepanjang nervus VII.[2,7]