Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Dementia general_alomedika 2022-04-26T15:49:14+07:00 2022-04-26T15:49:14+07:00
Dementia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Dementia

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Epidemiologi dementia, baik secara global maupun Indonesia, semakin meningkat seiring pertambahan usia. Mayoritas dementia terjadi pada usia di atas 65 tahun. Di Indonesia sendiri, insidensi demensia diperkirakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Mortalitas pada pada pasien dementia didapatkan lebih tinggi daripada pasien tanpa dementia.

Global

Pada tahun 2021, WHO memperkirakan dementia prevalensi dementia adalah 55 juta orang di seluruh dunia, dengan kasus baru sebanyak 10 juta per tahun. Sekitar 91% kasus terjadi pada usia di atas 65 tahun. Hanya 9% yang terjadi <65 tahun dan disebut sebagai dementia onset muda (young onset dementia).[1]

Hampir 60% penderita dementia berasal dari negara dengan pendapatan menengah ke bawah. WHO memprediksikan peningkatan jumlah penderita dementia menjadi 78 juta orang pada tahun 2030 dan 139 juta orang pada tahun 2050. Peningkatan yang pesat ini juga disebabkan oleh peningkatan populasi lansia di negara dengan pendapatan menengah ke bawah.[1]

Indonesia

Pada negara-negara dengan pendapatan menengah dan rendah, seperti Indonesia, dementia seringkali underdiagnosed. Sebuah penelitian tahun 2021 menyatakan bahwa prevalensi dementia di Indonesia mencapai 1,2 juta orang. Jumlah ini diperkirakan menjadi 1,9 juta pada tahun 2030, dan bertambah hingga 3,9 juta pada tahun 2050. Beberapa penelitian di Pulau Jawa mendapatkan prevalensi dementia berkisar antara 20–30%, dan meningkat seiring pertambahan usia.[8,9,22]

Mortalitas

Mortalitas pasien dengan dementia lebih tinggi dibandingkan dengan populasi normal. Suatu systematic review metaanalisis yang dipublikasi pada tahun 2021 menyatakan kelompok lansia dengan dementia memiliki mortalitas 5,9 kali lebih tinggi dibandingkan kelompok lansia yang tidak mengalami dementia.[10]

Tingkat mortalitas tertinggi didapatkan pada dementia badan Lewy. Dementia non Alzheimer memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi daripada dementia Alzheimer, yaitu sebanyak 1,33 kali.[10]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. World Health Organization, Dementia. WHO. 2021. http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dementia
8. Azwar MK, Setiati S. Modifiable risk factors for dementia in Indonesia’s urban population. Acta Med Indones. 2020;52(4):31-41.
9. Ong PA, Annisafitrie FR, Purnamasari N, Calista C, Sagita N, Sofiatin Y, Dikot Y. Dementia Prevalence, Comorbidities, and Lifestyle Among Jatinangor Elders. Front Neurol. 2021 Jul 23;12:643480.
10. Liang CS, Li DJ, Yang FC, et al. Mortality rates in Alzheimer's disease and non-Alzheimer's dementias: a systematic review and meta-analysis. Lancet Healthy Longev 2021;2: e479–88
22. Kang JH, Cook NR, Manson JE, et al. Vitamin E, vitamin C, beta carotene, and cognitive function among women with or at risk of cardiovascular disease: The Women's Antioxidant and Cardiovascular Study. Circulation. 2009;119(21):2772. Epub 2009 May 18.

Etiologi Dementia
Diagnosis Dementia

Artikel Terkait

  • Resistensi Insulin dan Fungsi Kognitif
    Resistensi Insulin dan Fungsi Kognitif
  • Hubungan Aktifitas Fisik dan Atrofi Otak
    Hubungan Aktifitas Fisik dan Atrofi Otak
  • Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
    Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
  • Hiperurisemia dan Risiko Demensia
    Hiperurisemia dan Risiko Demensia
  • Reminiscence Therapy pada Dementia
    Reminiscence Therapy pada Dementia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Lina Ikramina
7 hari yang lalu
Pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio dengan Demensia Vaskular
Oleh: dr. Lina Ikramina
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, bagaimanakah tatalaksana yang tepat untuk kasus demensia vaskular, pada pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio, ketika...
dr.Astrid Sophia Wulandari
10 November 2021
Gizi pada Lansia dengan Demensia - Gizi Klinik Ask The Expert
Oleh: dr.Astrid Sophia Wulandari
1 Balasan
Alo dr. Noor Diah, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, izin bertanya.Bagaimana pola gizi pada pasien Lansia dengan penyakit demensia? Apakah ada yang perlu diperhatikan...
dr. Reren Ramanda
14 Juni 2021
Suplementasi demensia pada pasien lansia - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dokter Ade, izin bertanya dokter, suplementasi apa saja ya dok yang bermanfaat untuk diberikan pada pasien lansia dengan demensia?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.