Prognosis Arteriovenous Malformation (AVM)
Prognosis arteriovenous malformation (AVM) atau malformasi arteriovenosa tergantung pada lokasi, ukuran, dan derajat keparahan. Komplikasi yang dapat terjadi mencakup kejang, defisit neurologis, hingga gagal jantung pada AVM yang berukuran besar.[1,4,9,19,20]
Komplikasi
Komplikasi AVM bisa mencakup perdarahan intrakranial, kejang nyeri kronis, dan deformitas.[1,4,9,22]
Perdarahan Intrakranial
Komplikasi AVM serebral adalah perdarahan intrakranial, yang dapat berupa perdarahan intraserebral, subaraknoid, atau intraventrikular. Risiko perdarahan tahunan pada pasien AVM berkisar 2–4%, dengan angka mortalitas 10–15% pada kasus yang mengalami ruptur.
Faktor yang meningkatkan risiko perdarahan meliputi riwayat ruptur sebelumnya, ukuran nidus kecil (<3 cm), drainase vena dalam, lokasi infratentorial, adanya aneurisma intranidal, morfologi difus, serta hanya memiliki satu vena drainase.[3,4,43,44]
Kejang dan Gangguan Neurologis
Kejang merupakan komplikasi non-hemoragik yang perlu diwaspadai pada AVM serebral, terutama yang berlokasi di korteks atau berukuran besar dengan suplai dari arteri serebral media. Kejang dapat bersifat fokal atau berkembang menjadi generalisata, dan risiko meningkat pada pasien dengan riwayat perdarahan atau defisit neurologis fokal.
Selain itu, steal phenomenon akibat shunt arteriovenosa beraliran tinggi dapat menyebabkan hipoperfusi jaringan otak sekitar, memicu gejala neurologis progresif seperti kelemahan, gangguan sensorik, atau penurunan fungsi kognitif.[3,4]
Nyeri Kepala Kronis
Komplikasi lain meliputi sakit kepala kronis atau migren yang dapat menjadi gejala awal, edema serebral akibat gangguan aliran vena.[3,4]
Komplikasi AVM Ekstrakranial
Pada AVM ekstrakranial atau tulang, komplikasi mencakup deformitas, nyeri progresif, fraktur patologis, dan perdarahan masif saat trauma atau prosedur. Pada kasus lanjut, terutama AVM besar atau multipel, dapat terjadi gagal jantung akibat beban hemodinamik kronis dari shunt arteriovenosa.[1,9,22,23]
Prognosis
Risiko perdarahan tahunan pada AVM berkisar 2–4%. AVM yang superfisial dengan ukuran sedang umumnya memiliki prognosis jangka panjang yang baik dan tidak selalu mendapatkan manfaat tambahan dari intervensi, terutama pada pasien tanpa faktor risiko tinggi. Pada pasien usia lebih muda, risiko kumulatif perdarahan seumur hidup dapat menjadi signifikan, sehingga strategi penatalaksanaan perlu mempertimbangkan harapan hidup yang panjang.
Prognosis pasca perdarahan AVM biasanya lebih baik dibandingkan perdarahan intraserebral akibat penyebab lain. Meski demikian, risiko disfungsi neurologis tetap ada, terutama pada perdarahan besar atau lokasi lesi di area fungsional kritis.[1,3,4,19-21]