Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Prognosis Rhabdomyolysis general_alomedika 2022-05-13T15:18:37+07:00 2022-05-13T15:18:37+07:00
Rhabdomyolysis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Rhabdomyolysis

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Prognosis keseluruhan untuk pasien dengan rhabdomyolysis cukup baik. Pasien yang fungsi ginjalnya terganggu biasanya dapat pulih ke fungsi ginjal normal atau mendekati normal dan tidak memerlukan dialisis. Angka mortalitas keseluruhan rhabdomyolysis adalah sekitar 5%. Komplikasi yang perlu diwaspadai adalah sindrom kompartemen dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan hiperkalemia simptomatik yang menginduksi aritmia jantung.[2,3,8]

Komplikasi

Komplikasi rhabdomyolysis dapat muncul dini atau lambat. Komplikasi dapat mencakup hiperkalemia, disfungsi hati, disfungsi jantung, gagal ginjal akut, disseminated intravascular coagulation (DIC), dan sindrom kompartemen. Gagal ginjal akut adalah komplikasi sistemik yang paling umum dari rhabdomyolysis dan bertanggung jawab untuk sebagian besar morbiditas dan mortalitas terkait rhabdomyolysis.[1]

Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut merupakan komplikasi yang paling banyak terjadi pada rhabdomyolysis, yaitu sekitar 10 sampai 55% dan dikaitkan dengan angka mortalitas yang lebih tinggi. Mekanismenya melibatkan mioglobin yang bersifat toksik terhadap ginjal serta kondisi hipovolemia yang menurunkan perfusi ke ginjal. Namun, bahkan kelompok pasien ini biasanya sembuh dengan fungsi ginjal normal atau mendekati normal.[3,4,6]

Sindrom Kompartemen

Kerusakan otot dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan dan peningkatan tekanan di dalam kompartemen otot. Kondisi ini dapat menekan pembuluh darah sehingga perfusi ke otot dan saraf di kompartemen tersebut menjadi terganggu. Fasciotomi perlu dilakukan untuk mengatasi komplikasi ini.[3,4]

Disseminated Intravascular Coagulation

Akibat dikeluarkannya thromboplastin saat proses kerusakan otot berlangsung, dapat terjadi Disseminated Intravascular Coagulation (DIC). Hal ini ditandai dengan peningkatan prothrombin time, INR, D-dimer, dan trombositopenia.[3,4]

Gangguan Elektrolit

Gangguan elektrolit yang dapat terjadi pada kondisi rhabdomyolysis adalah hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia (pada fase awal penyakit), dan hiperkalsemia (pada fase lanjut penyakit).[2-4]

Aritmia

Kondisi aritmia jantung dapat dicetuskan oleh gangguan elektrolit seperti hiperkalemia atau hipokalsemia.[2,4]

Prognosis

Prognosis rhabdomyolysis tergantung dari kondisi dan penyebab yang mendasarinya. Pada pasien dengan gagal ginjal akut serta kadar creatine kinase (CK) yang lebih tinggi, risiko mortalitas dilaporkan lebih tinggi. Namun, penanganan yang adekuat sedini mungkin dapat menghasilkan luaran yang baik.

Mortalitas keseluruhan di antara pasien rawat inap dengan CK >5000 IU/L adalah sekitar 14%. Gagal ginjal akut dilaporkan pada 15% pasien. Pada pasien yang memerlukan terapi pengganti ginjal, seperti hemodialisis, risiko mortalitas mencapai 59% [1-3]

Referensi

1. Kodadek L, Carmichael Ii SP, Seshadri A, Pathak A, Hoth J, Appelbaum R, Michetti CP, Gonzalez RP. Rhabdomyolysis: an American Association for the Surgery of Trauma Critical Care Committee Clinical Consensus Document. Trauma Surg Acute Care Open. 2022 Jan 27;7(1):e000836. doi: 10.1136/tsaco-2021-000836.
2. De Guzman MM. Rhabdomyolysis. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1007814-overview
3. Stanley M, Chippa V, Aeddula NR, et al. Rhabdomyolysis. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448168/
4. Torres PA, Helmstetter JA, Kaye AM, Kaye AD. Rhabdomyolysis: Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment. The Ochsner Journal. 2015; 15:58-69.
6. Chavez LO, Leon M, Einav S, Varon J. Beyond muscle destruction: a systematic review of rhabdomyolysis for clinical practice. Critical Care. 2016; 20:135.
8. Shefner JM, Targoff IN, Dashe JF. Clinical manifestations and diagnosis of rhabdomyolysis. UpToDate. 2021. Dalakas MC. Inflammatory myopathies: update on diagnosis, pathogenesis and therapies, and COVID-19-related implications. Acta Myologica. 2020; 39(4): 289-301

Penatalaksanaan Rhabdomyolysis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Rh...
Diskusi Terbaru
Anonymous
1 jam yang lalu
Tatalaksana epistaksis pada pasien dengan polip hidung - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra, Sp. THT. Saya ingin bertanya, pada pasien epistaksis anterior yang memiliki polip nasal, bagaimana penanganannya ya dok? apakah pemberian...
Anonymous
Hari ini, 10:53
Tinnitus yang berbahaya - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, tinnitus yang seperti apa ya Dok, yang harus dokter umum segera rujuk ke Spesialis THT untuk evaluasi lebih lanjut? Lalu adakah...
Anonymous
Hari ini, 10:49
Cuci Hidung untuk pasien rhinosinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, frekuensi cuci hidung pada tatalaksana rhinosinusitis kronis yang direkomendasikan berapa ya Dok ? Lalu adakah tanda-tanda pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.