Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Rhabdomyolysis general_alomedika 2022-07-07T10:58:59+07:00 2022-07-07T10:58:59+07:00
Rhabdomyolysis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Rhabdomyolysis

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa rhabdomyolysis dapat terjadi pada semua usia, tetapi kasus ini lebih banyak ditemukan pada orang dewasa. Selain itu, secara demografi, rhabdomyolysis lebih banyak terjadi pada laki-laki, orang dengan obesitas, pasien berusia kurang dari 10 tahun, dan usia lebih dari 60 tahun.[3,5,6]

Global

Di Amerika Serikat, sekitar 25.000 kasus rhabdomyolysis dilaporkan setiap tahunnya. Pada pasien dewasa, penyebab terbanyak adalah penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, trauma, crush injury, dan efek miotoksik dari obat. Sementara itu, pada anak-anak, penyebab rhabdomyolysis yang paling umum adalah infeksi, yaitu sekitar 30%.[2,3]

Persentase pasien rhabdomyolisis yang mengalami gagal ginjal akut bervariasi tergantung tingkat keparahan penyakit. Pada pasien dengan rhabdomyolisis berat, angka kejadian gagal ginjal naik hingga 81%, dimana 26% pasien memerlukan terapi penggantian ginjal.[5]

Indonesia

Sampai saat ini, masih belum didapatkan data epidemiologi rhabdomyolysis di Indonesia. Kondisi ini akan meningkat kejadiannya di area dengan kasus gigitan ular yang tinggi. Di Indonesia, contoh ular yang dapat menyebabkan fatalitas adalah Acanthopis laevis di Maluku dan Papua. Rhabdomyolysis juga dapat timbul pada pasien yang mengalami cedera akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat terjadi gempa bumi.

Mortalitas

Gejala rhabdomyolysis bervariasi dari ringan hingga berat. Secara keseluruhan, angka mortalitas rhabdomyolysis adalah sekitar 5%. Pada kasus berat, komplikasi yang paling sering terjadi adalah gagal ginjal akut. Sekitar 10-40% pasien rhabdomyolysis mengalami komplikasi gagal ginjal akut.

Pada anak-anak, persentasenya lebih tinggi yaitu sekitar 42-50%. Hal ini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Mortalitas rhabdomyolysis yaitu sekitar 20%, dengan adanya komplikasi gagal ginjal, angka mortalitas dapat meningkat hingga 50%.[3,4]

Referensi

2. De Guzman MM. Rhabdomyolysis. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1007814-overview
3. Stanley M, Chippa V, Aeddula NR, et al. Rhabdomyolysis. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448168/
4. Torres PA, Helmstetter JA, Kaye AM, Kaye AD. Rhabdomyolysis: Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment. The Ochsner Journal. 2015; 15:58-69.
5. Gupta A, Thorson P, Penmatsa KR, Gupta P. Rhabdomyolysis: Revisited. Ulster Med J. 2020; 90(2):61-69.
6. Chavez LO, Leon M, Einav S, Varon J. Beyond muscle destruction: a systematic review of rhabdomyolysis for clinical practice. Critical Care. 2016; 20:135.

Etiologi Rhabdomyolysis
Diagnosis Rhabdomyolysis

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Rhabdomyolysis pada Penggunaan Statin Bersama Fibrat atau Clarithromycin
    Peningkatan Risiko Rhabdomyolysis pada Penggunaan Statin Bersama Fibrat atau Clarithromycin
Diskusi Terbaru
dr.rani virlia
Kemarin, 19:07
Skizofrenia dengan hbsag positif
Oleh: dr.rani virlia
1 Balasan
Halo dok, saya dokter di puskesmas. izin bertanya saya ada pasien wanita dengan hbsag positif yang saat ini sedang pengobatan di RS.. tetapi px tersebut...
Anonymous
Kemarin, 18:02
Surat keterangan sehat untuk perpanjangan STR dokter
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Apakah surat keterangan sehat fisik dan mental untuk perpanjangan STR hanya bisa dikeluarkan oleh dokter pemeriksa yang telah dipilih oleh IDI...
Anonymous
Kemarin, 16:24
Apakah anemia dapat menyebabkan claw hand?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo doktef. Saya mendapatkan seorang pasien wanita, usia 20 tahun dengan keluhan lemas. BB 34 dengan TB 150. Pasien tampak anemis. Dari anamnesis tidak ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.