Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Pyelonephritis general_alomedika 2022-05-13T14:41:37+07:00 2022-05-13T14:41:37+07:00
Pyelonephritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pyelonephritis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Sekitar 90-95% etiologi pyelonephritis atau pielonefritis adalah bakteri Escherichia coli, terutama uropathogenic E. coli atau UPEC. Bakteri lain, Staphylococcus sapropyhticus ditemukan sebanyak 5-15% penyebab pyelonephritis, khususnya pada wanita muda. Bakteri selain E. coli lebih sering ditemui pada pyelonephritis dengan komplikasi. Daftar bakteri penyebab pyelonephritis, diurutkan mulai dari etiologi tersering ke terjarang, dapat dilihat pada tabel 1. [3,5]

Tabel 1. Bakteri Penyebab Pyelonephritis

Bakteri Gram
E. coli Negatif
Staphylococcus aureus Positif
Enterococci Positif
Pseudomonas aeruginosa Negatif
Klebsiella spp Negatif
Enterobacter spp Negatif
Proteus mirabilis Negatif
Citrobacter spp Negatif
Staphylococci koagulase negatif Positif
Streptococci grup B Positif

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian dan keparahan pyelonephritis adalah:

  1. Usia: infant dan geriatri (>60 tahun) lebih rentan mengalami pyelonephritis[1]

  2. Abnormalitas anatomi atau fungsional: Beberapa penyakit seperti penyakit polikistik ginjal, ginjal tapal kuda, kateter ganda, ureterokel, dan refluks vesikoureter dapat meningkatkan risiko terjadinya pyelonephritis[1]
  3. Batu ginjal[3]

  4. Kehamilan: terjadi perubahan hormonal dan mekanik sehingga wanita hamil lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Adanya pembesaran uterus dapat mengganggu kandung kemih dan menyebabkan statis urine[3]

  5. Diabetes mellitus: dapat terjadi neuropati kandung kemih autonomi, glukosuria, disfungsi leukosit, mikroangiopati, dan nefrosklerosis. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih berulang[3]

  6. Status imunitas: pasien imunokompromais, seperti pada keganasan, infeksi HIV, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, transplantasi ginjal, dan penyakit sel sabit, memiliki risiko terkena pyelonephritis lebih tinggi[3]

Penggunaan kateter urin: kateter urin yang tidak steril atau dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya pyelonephritis [3]

Referensi

1. Ramakrishnan K, Scheid DC. Diagnosis and management of acute pyelonephritis in adults. Am Fam Physician. 2005;71:993-42.
3. Fulop T. Acute pyelonephritis. Medscape [Internet]. 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/245559-overview
5. Harrison. Harrison’s principle of internal medicine. 19th ed. p. 862.

Patofisiologi Pyelonephritis
Epidemiologi Pyelonephritis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 20:56
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda2 menurut faskes
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda2 menurut faskes, apakah ada sejawat yang memiliki acuan tarif pelayanan dokter?, Baik tindakan maupun...
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Hari ini, 18:46
BLOOD 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Hematology and Oncology Update (BLOOD) 2022
Anonymous
Hari ini, 15:44
Serumen prop pada pasien perforasi membran timpani
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok !Bagaimana tatalaksana serumen prop pada pasien dengan perforasi membran timpani?Apakah irigasi harus dengan cairan h2o2 atau dengan air hangat saja...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.