Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hairy Tongue (Lingua Villosa) general_alomedika 2023-01-11T10:30:29+07:00 2023-01-11T10:30:29+07:00
Hairy Tongue (Lingua Villosa)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hairy Tongue (Lingua Villosa)

Oleh :
drg.Rosalina Intan Saputri, MSc
Share To Social Media:

Hairy tongue, disebut juga lingua villosa dan lebih dikenal dengan lidah hitam, adalah kondisi patologi jinak yang ditandai dengan plak hiperkeratinisasi pada permukaan lidah, berbentuk seperti rambut, serta memiliki warna mulai dari tanpa pigmen, keputihan, kekuningan, kehijauan, coklat, hingga hitam.[1] Hairy tongue terbentuk karena papilla filiform yang memanjang (hiperplasia), membentuk gambaran seperti bulu yang tebal pada bagian dorsum lidah, terutama pada bagian tengah dan 1/3 posterior dorsum lidah. Papilla yang mengalami hiperplasia dapat mengalami pigmentasi karena makan, minuman, kolonisasi bakteri, maupun rokok, dan konsumsi obat-obatan.[2]

Walaupun etiologinya belum jelas, hairy tongue telah dikaitkan dengan konsumsi kafein berlebih, kebiasaan merokok, kebersihan rongga mulut yang buruk, xerostomia, dan kondisi imunokompromais.[1-4] Umumnya pasien asimptomatik, namun mengeluhkan permasalahan estetik. Pada beberapa kasus, pasien bisa mengeluhkan mual, rasa metal, disgeusia, sensasi terbakar di mulut, dan halitosis.[1,2]

Black_hairy_tounge-min (1) Mohammad2018, Wikimedia Commons, 2021

Diagnosis dari hairy tongue dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis. Kebanyakan pasien memiliki riwayat merokok dan kebersihan mulut yang buruk. Penggunaan antibiotik seperti penicillin, erythromycin, doxycycline, dan neomycin; riwayat kandidiasis; konsumsi alkohol; dan penggunaan gigi tiruan dapat ditemukan pada anamnesis. Fitur klinis yang mencolok adalah lesi lidah yang dapat dikerok. Jika hairy tongue berwarna putih, pikirkan diagnosis banding seperti leukoplakia dan karsinoma sel skuamosa.[1]

Tidak diperlukan penatalaksanaan khusus pada hairy tongue yang tidak mengganggu pasien. Namun, jika dirasa mengganggu, tata laksana hairy tongue mencakup eliminasi dari faktor risiko dan predisposisi yang berkontribusi dalam pembentukan lesi, misalnya dengan berhenti merokok dan perawatan kebersihan rongga mulut. Jika lesi tidak membaik, dapat dilakukan penyikatan secara lembut pada dorsum lidah atau tongue scraping, serta pemberian retinoid atau keratolitik topikal sesuai indikasi.[1,3]

Referensi

1. Andrade SA, Ribeiro MM, Pratavieira S, et al. Hairy Tongue: Differential Diagnosis by Use of Widefield Optical Fluorescence. Braz Dent J, 2019. 30(2). http://dx.doi.org/10.1590/0103-6440201902270
2. Handler MZ. Hairy Tongue. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1075886-overview
3. Schlager E, St Claire C, Ashack K, Khachemoune A. Black Hairy Tongue: Predisposing Factors, Diagnosis, and Treatment. Am J Clin Dermatol. 2017 Aug;18(4):563-569. doi: 10.1007/s40257-017-0268-y. PMID: 28247090.
4. Gurvits GE, Tan A. Black hairy tongue syndrome. World J Gastroenterol. 2014;20(31):10845-10850. doi:10.3748/wjg.v20.i31.10845

Patofisiologi Hairy Tongue (Ling...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:07
Terapi untuk kasus kuku kaki terlepas akibat trauma tumpul
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi, pasien pria 40 tahun datang dengan keluhan kuku jempol kaki lepas setelah tertimpa lemari, ROM masih baik, kejadian beberapa jam...
dr.Risa
Kemarin, 10:31
Dosis kombinasi obat glibenklamid dan metformin
Oleh: dr.Risa
8 Balasan
Izin bertanya dok, pasien usia 50 thnan mempunyai riwayat DM sebelumnya sudah minum obat glibenklamid 2x1 secara rutin namun GDS terakhir masih 390mg/dl....
dr.Reza feriansyah
1 hari yang lalu
Cara BPJS menentukan kebutuhan faskes BPJS
Oleh: dr.Reza feriansyah
1 Balasan
Ass. Guru, senior, sejawat. Izin bertanya, mohon info sharing dan pengalamannya ..Bagaimana sbnrnya cara BPJS menentukan kebutuhan faskes BPJS butuh dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.