Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Penyakit Kawasaki general_alomedika 2021-08-09T15:19:48+07:00 2021-08-09T15:19:48+07:00
Penyakit Kawasaki
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Penyakit Kawasaki

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Penatalaksanaan penyakit Kawasaki meliputi rawat inap untuk observasi, pemantauan status kardiovaskular, dan terapi untuk manifestasi sistemik. Jika diagnosis telah tegak, terapi harus dimulai sesegera mungkin dengan aspirin dan imunoglobulin intravena (IVIG). Tujuan terapi pada penyakit Kawasaki adalah untuk mengontrol inflamasi akut dan gejalanya, mencegah terjadi sekuele jangka panjang, termasuk abnormalitas arteri koroner.[5]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa pada penyakit Kawasaki meliputi imunoglobulin intravena (IVIG), aspirin, dan glukokortikoid.

Aspirin

Aspirin memiliki efek antiinflamasi dan antiplatelet. Dosis yang disarankan adalah 30-50 mg/kg/hari (dosis rendah) selama fase akut. Hingga kini, dosis tinggi aspirin (> 80 mg/kg/hari) belum terbukti memiliki manfaat lebih, namun memiliki potensi efek samping yang lebih tinggi. Setelah melewati fase akut, dosis diturunkan menjadi 3-5 mg/kg/hari.[5]

Penggunaan aspirin dosis rendah dilanjutkan hingga penanda inflamasi normal kembali, kecuali kalau ditemukan kelainan arteri koroner pada echocardiography. Jika pasien memiliki alergi terhadap aspirin, maka dapat diganti dengan antiplatelet lain, seperti dipyridamole.[20]

Imunoglobulin Intravena

Imunoglobulin intravena (IVIG) merupakan produk biologis yang dikumpulkan dari plasma donor. Pemberian IVIG bertujuan untuk mengurangi risiko aneurisma arteri koroner dan mempercepat resolusi miokarditis limfositik pada penyakit ini.

IVIG memiliki efek antiinflamasi yang dapat mengurangi kejadian demam dan reaktan fase akut (C-reactive protein) dan fibrinogen. Mekanisme kerja secara pasti belum diketahui, namun diduga IVIG memodulasi produksi dan kandungan sitokin, meningkatkan aktivitas suppressor T-cell, menurunkan sintesis antibodi, dan menyediakan antibodi antiidiotipik.

Dosis IVIG yang direkomendasikan saat ini adalah dosis tunggal 2 g/kg yang diberikan dalam 8 hingga 12 jam. American Academy of Pediatrics dan American Heart Association merekomendasikan agar anak dengan penyakit Kawasaki diterapi dengan aspirin dan imunoglobulin intravena (IVIG) dalam 10 hari pertama, dan jika memungkinkan dalam 7 hari pertama.[20]

Glukokortikoid

Pemberian glukokortikoid disarankan bagi penderita penyakit Kawasaki keturunan Jepang dengan skor Kobayashi ≥ 5. Glukokortikoid juga dapat dipertimbangkan sebagai terapi primer pada pasien yang memenuhi kriteria risiko tinggi mengalami komplikasi kardiovaskular atau terjadi resistensi imunoglobulin intravena (IVIG), misalnya pasien yang berusia kurang dari 1 tahun dan terutama infant kurang dari 6 bulan.[4,20,25]

Skor Kobayashi:

  • Natrium ≤133 mmol/L: 2 poin
  • Aspartate aminotransferase ≥100 IU/L: 2 poin
  • C-reactive protein (CRP) ≥10 mg/dL (≥100 mg/L): 1 poin

  • Neutrofil ≥80 persen dari hitung diferensial sel darah putih: 2 poin
  • Hitung trombosit ≤ 300.000/mm: 1 poin
  • Diagnosis awal dengan terapi pertama kali pada atau sebelum hari ke-4 terjangkit penyakit: 2 poin
  • Usia ≤ 12 bulan: 1 poin[21]

Skor Prediksi Aneurisma Arteri Koroner Pada Keturunan Non Jepang:

  • Skor-Z left anterior descending atau right coronary artery ≥ 2,0: 2 poin
  • Usia < 6 bulan: 1 poin
  • Keturunan Asia: 1 poin
  • CRP >13 mg/dL: 1 poin

Interpretasi skor ini adalah:

  • 0-1 poin: risiko rendah
  • 2 poin: risiko sedang
  • 3-5 poin: risiko tinggi[22]

Dosis Glukokortikoid

Glukokortikoid yang dapat diberikan adalah prednisolone 2 mg/kg/hari intravena selama 5 hari. Kemudian diganti dengan dosis oral 2 mg/kg/hari selama 5 hari, lalu 1 mg/kg/hari selama 5 hari, dan terakhir dengan dosis 0,5 mg/kg/hari selama 5 hari atau sampai bebas demam.[20]

Referensi

4. McCrindle BW, Rowley AH, Newburger JW, Burns JC, Bolger AF, Gewitz M, Baker AL, Jackson MA, Takahashi M, Shah PB, Kobayashi T, Wu MH, Saji TT, Pahl E; American Heart Association Rheumatic Fever, Endocarditis, and Kawasaki Disease Committee of the Council on Cardiovascular Disease in the Young; Council on Cardiovascular and Stroke Nursing; Council on Cardiovascular Surgery and Anesthesia; and Council on Epidemiology and Prevention. Diagnosis, Treatment, and Long-Term Management of Kawasaki Disease: A Scientific Statement for Health Professionals From the American Heart Association. Circulation. 2017. Apr 25;135(17):e927-e999. doi: 10.1161/CIR.0000000000000484. Epub 2017 Mar 29. Erratum in: Circulation. 2019 Jul 30;140(5):e181-e184. PMID: 28356445.
5. Son MB, Sundel RP. Kawasaki Disease. Textbook of Pediatric Rheumatology. 2016;467-483.e6. doi:10.1016/B978-0-323-24145-8.00035-1
20. Sundel R. Kawasaki disease: Initial treatment and prognosis. UpToDate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/kawasaki-disease-initial-treatment-and-prognosis.
21. Kobayashi T, Inoue Y, Takeuchi K, Okada Y, Tamura K, Tomomasa T, Kobayashi T, Morikawa A. Prediction of intravenous immunoglobulin unresponsiveness in patients with Kawasaki disease. Circulation. 2006 Jun 6;113(22):2606-12. doi: 10.1161/CIRCULATIONAHA.105.592865. Epub 2006 May 30. PMID: 16735679.
22. Son MBF, Gauvreau K, Kim S, Tang A, Dedeoglu F, Fulton DR, Lo MS, Baker AL, Sundel RP, Newburger JW. Predicting Coronary Artery Aneurysms in Kawasaki Disease at a North American Center: An Assessment of Baseline z Scores. J Am Heart Assoc. 2017 May 31;6(6):e005378. doi: 10.1161/JAHA.116.005378. PMID: 28566299; PMCID: PMC5669166.
25. Salgado AP, Ashouri N, Berry EK, Sun X, Jain S, Burns JC, Tremoulet AH. High Risk of Coronary Artery Aneurysms in Infants Younger than 6 Months of Age with Kawasaki Disease. J Pediatr. 2017;185:112. Epub 2017 Apr 10.

Diagnosis Penyakit Kawasaki
Prognosis Penyakit Kawasaki

Artikel Terkait

  • Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
    Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
Diskusi Terkait
dr.Michy anggun Malvika
22 Desember 2019
Timbulnya ruam yang gatal di lidah dan tonsil disertai demam pada anak usia 4 tahun
Oleh: dr.Michy anggun Malvika
4 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Sy dapat pasien anak 4 tahun datang dengan keluhan lidah dan tonsil muncul ruam gatal seperti pada gambar sejak 1 hari yang lalu....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.