Etiologi Penyakit Kawasaki
Etiologi penyakit Kawasaki belum diketahui pasti. Perubahan patologis pada penyakit Kawasaki diduga dihasilkan oleh respon imun berlebihan terhadap patogen pada pasien dengan kerentanan genetik. Produksi yang menyimpang dari tumor necrosis factor (TNF-α), interleukin-6, dan sitokin inflamasi lainnya diduga meningkatkan interaksi sel leukosit-endotel yang menyebabkan kerusakan.[6,8]
Faktor Infeksi
Hingga saat ini, belum ada suatu patogen tunggal yang dipastikan menyebabkan penyakit Kawasaki. Data ilmiah yang ada mengindikasikan keterkaitan penyakit Kawasaki dengan infeksi virus Epstein-Barr dan rotavirus.
Teori lain menyebutkan bahwa vaskulitis pada penyakit Kawasaki disebabkan oleh antigen atau superantigen yang dapat menginisiasi respons imun terhadap sel endotelial. Superantigen tersebut diduga dihasilkan oleh beberapa bakteri, terutama strain tertentu dari Staphylococcus sp dan Streptococcus sp.[5]
Faktor Imunologi
Pada sebagian pasien, ditemukan adanya faktor humoral, termasuk antibodi sel antiendotelial, kompleks imun yang bersirkulasi, dan antibodi sitoplasma antineutrofil (ANCA) yang berpengaruh pada perkembangan penyakit Kawasaki.[5]
Selain itu, terdapat studi yang menunjukkan keterlibatan sel B dalam patogenesis penyakit Kawasaki. Hal ini dibuktikan dengan studi asosiasi genome yang menunjukkan adanya single nucleotide polymorphism (SNP) pada limfoid B tirosin kinase dan gen CD40. Ada pula data ilmiah yang mengindikasikan adanya hubungan antara regulasi aktivasi sel T dengan tingkat kerawanan dan keparahan penyakit Kawasaki.[9-11]
Faktor Genetik
Bukti-bukti yang ada mendukung adanya pengaruh genetik yang kuat pada perkembangan penyakit Kawasaki. Insidensi penyakit ini dilaporkan lebih tinggi pada populasi Asia dan lebih rendah pada populasi Kaukasia. Dalam satu studi di Jepang, concordance untuk penyakit Kawasaki adalah 13,3% pada kembar dizigotik dan 14,1% pada kembar monozigot.[12]
Faktor Risiko
Faktor risiko penyakit Kawasaki adalah usia yang <5 tahun dan keturunan asal Asia, khususnya keturunan Jepang. Penyakit ini paling sering dilaporkan pada anak-anak berusia <5 tahun di Jepang. Jenis kelamin laki-laki juga dilaporkan lebih berisiko mengalami penyakit Kawasaki daripada jenis kelamin perempuan, terutama penyakit Kawasaki yang disertai komplikasi serius dan kematian.[9-12]