Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Intoleransi Makanan general_alomedika 2021-05-18T14:56:16+07:00 2021-05-18T14:56:16+07:00
Intoleransi Makanan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Intoleransi Makanan

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Secara umum, etiologi intoleransi makanan dapat timbul dari jenis makanan apapun. Akan tetapi, ada beberapa jenis makanan yang lebih banyak menimbulkan gejala, seperti makanan yang mengandung laktosa, fruktosa, bahan aditif, dan karbohidrat rantai pendek.

Karbohidrat rantai pendek ini tidak banyak diabsorpsi oleh tubuh sehingga akan menumpuk di kolon dan difermentasi oleh mikrobiota. Kelompok ini disebut dengan FODMAP (fermentable oligo-, di-, mono-saccharides and polyols).[1] Berikut adalah kelompok makanan yang tergolong dalam FODMAP.

Tabel 2. Makanan yang Dikategorikan sebagai FODMAP (Fermentable Oligo-, Di-, Mono-saccharides and Polyols)

Jenis Karbohidrat Rantai Pendek Karakteristik Sumber Makanan
Fruktan (contoh: inulin, oligofruktosa, frukto-oligosakarida) Hanya diabsorpsi < 5% di tubuh karena kurangnya enzim untuk memecah ikatan glikosida Sereal gandum, sayur-sayuran (bawang putih, bawang bombai, daun bawang)
Galakto-oligosakarida (contoh: raffinose, stachyose) Tidak dihidrolisasi di saluran pencernaan karena kurangnya enzim α-galaktosidase ASI, kacang-kacangan, biji-bijian
Polyol (contoh: sorbitol, manitol, silitol) Diabsorpsi secara pasif pada saluran pencernaan. Absorpsi bergantung dari ukuran molekul polyol, waktu transit di saluran pencernaan dan adanya penyakit gastrointestinal Buah-buahan (apel, pir, ceri, persik, aprikot), sayur-sayuran (jamur, kembang kol), pemanis buatan pada berbagai produk makanan dan obat

Sumber: dr. Shofa, 2019.

Bahan aditif juga dapat menimbulkan intoleransi makanan. Contoh bahan aditif yang menimbulkan intoleransi adalah pewarna makanan dan bahan pengawet. Zat aditif lain seperti antioksidan, zat stabilisasi, penambah rasa, atau pemanis buatan belum dibuktikan menimbulkan gejala intoleransi pada uji acak ganda terkontrol dengan plasebo. Mekanisme timbulnya gejala intoleransi dari pewarna makanan sampai saat ini belum diketahui. [4]

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko terkait intoleransi makanan, terutama intoleransi laktosa. Prematuritas merupakan salah satu faktor risiko defisiensi laktase primer. Populasi Asia, termasuk Indonesia juga merupakan faktor risiko terjadinya defisiensi laktase primer. Hal ini diakibatkan karena hampir seluruh orang Asia memiliki defisiensi enzim laktase. Walau demikian, hal ini tidak selalu bermanifestasi menjadi intoleransi laktosa. [6,7]

Kondisi lain yang menjadi faktor risiko intoleransi laktosa adalah malnutrisi berat dan adanya penyakit gastrointestinal yang kronik, seperti GERD, penyakit inflamasi saluran cerna, konstipasi fungsional, sindrom usus iritabel, dan sindrom malabsorpsi. Malnutrisi berat dapat menyebabkan atrofi ada vili-vili usus. [13,14]

Referensi

1. Turnbull JL, Adams HN, Gorard DA. Review article: the diagnosis and management of food allergy and food intolerances. Aliment Pharmacol Ther. 2015; 41:3-25
4. Turner PJ, Kemp AS. Intolerance to food additives – does it exist?. Journal of Pediatric and Child Health. 2010; 48:E10-E14
6. Heyman MB. Lactose intolerance in infants, children, and adolescent. Pediatrics. 2006;62(2):240
7. Vandenplas Y. Lactose intolerance. Asia Pac J Clin Nutr. 2015;24(Suppl 1):S9-S13
13. Kvissberg MA, Dalvi PS, Kerac M, et al. Carbohydrate malabsorption in acutely malnourished children and infants: a systematic review. Nutr Rev. 2015;74(1):48-58
14. Pawlowska K, Umlawska W, Iwanczak B. Prevalence of lactose malabsorption and lactose intolerance in pediatric patients with selected gastrointestinal diseases. Adv Clin Exp Med. 2015;24(5):863-71

Patofisiologi Intoleransi Makanan
Epidemiologi Intoleransi Makanan
Diskusi Terbaru
Anonymous
18 menit yang lalu
Tatalaksana epistaksis pada pasien dengan polip hidung - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra, Sp. THT. Saya ingin bertanya, pada pasien epistaksis anterior yang memiliki polip nasal, bagaimana penanganannya ya dok? apakah pemberian...
Anonymous
1 jam yang lalu
Tinnitus yang berbahaya - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, tinnitus yang seperti apa ya Dok, yang harus dokter umum segera rujuk ke Spesialis THT untuk evaluasi lebih lanjut? Lalu adakah...
Anonymous
1 jam yang lalu
Cuci Hidung untuk pasien rhinosinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, frekuensi cuci hidung pada tatalaksana rhinosinusitis kronis yang direkomendasikan berapa ya Dok ? Lalu adakah tanda-tanda pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.