Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) general_alomedika 2021-04-14T11:13:53+07:00 2021-04-14T11:13:53+07:00
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Patofisiologi Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) masih belum diketahui pasti. Namun, beberapa faktor telah dikaitkan dengan terjadinya ADHD, termasuk gangguan pada neurotransmiter, struktur otak, dan fungsi kognitif.

Peran Neurotransmiter

Karena efikasi dari penggunaan psikostimulan dan trisiklik noradrenergik pada tata laksana ADHD, dopamin dan noradrenalin telah dikaitkan dengan patofisiologi penyakit ini. Penurunan aktivitas dopamin telah dikaitkan dengan patofisiologi ADHD dan telah dilaporkan ditemukan pada pasien yang mengalami penyakit ini.

Gangguan Struktur Otak

Daerah otak yang dicurigai terlibat pada patofisiologi ADHD adalah regio frontal, prefrontal, parietal, korteks cingulatum, ganglia basalis, dan serebelum. Beberapa studi menemukan adanya gangguan aktivasi pada area otak tersebut ketika anak dengan ADHD melakukan kegiatan tertentu.

Gangguan Fungsi Kognitif

Selain itu, ADHD juga telah dihubungkan dengan defisit neurofisiologi dan abnormalitas fungsi kognitif. Kontrol eksekutif kognitif telah diketahui berhubungan dengan memori, fleksibilitas kognitif, dan inhibisi, sehingga gangguan pada fungsi ini diduga berhubungan dengan gejala ADHD.[1,2,5]

Referensi

1. Soreff S. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/289350
2. Bélanger SA, Andrews D, Gray C, Korczak D. ADHD in children and youth: Part 1-Etiology, diagnosis, and comorbidity. Paediatr Child Health. 2018;23(7):447-453. doi:10.1093/pch/pxy109
5. Sharma A, Couture J. A review of the pathophysiology, etiology, and treatment of attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD). Annals of Pharmacotherapy. 2014 Feb;48(2):209-25.

Pendahuluan Attention Deficit Hy...
Etiologi Attention Deficit Hyper...

Artikel Terkait

  • Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
    Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
  • Internet Addiction Lebih Rentan pada Pasien ADHD
    Internet Addiction Lebih Rentan pada Pasien ADHD
  • Konsumsi Paracetamol saat Hamil dan Risiko ADHD pada Anak
    Konsumsi Paracetamol saat Hamil dan Risiko ADHD pada Anak
  • Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
    Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
  • Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak
    Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
15 Juli 2021
Terapi ADHD onset dewasa - Jiwa Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Priyanto Djatmiko, SpKJIzin bertanya. Adakah kasus ADHD onset dewasa? Jika memang ada, bagaimana terapi hiperaktivitas pada dewasa. Bagaimana...
dr. Nurul Falah
12 Maret 2021
Membedakan Anak Aktif dengan Hiperaktif - Jiwa Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Nova, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Bagaimana cara membedakan antara anak yang aktif dan hiperaktif (ADHD), gejala klinis apa saja yang perlu dikenali...
dr. Reren Ramanda
19 Januari 2021
Skrining untuk membedakan antara anak yang sangat aktif dengan gangguan hiperaktif - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
ALO, Dokter Joko, izin bertanya dokter, bagaimana ya dokter melakukan skrining awal pada anak yang sangat aktif? Untuk membedakannya pada anak dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.