Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) general_alomedika 2021-04-14T11:28:59+07:00 2021-04-14T11:28:59+07:00
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan mengenai Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sangatlah penting untuk diberikan karena kondisi ini bersifat kronis dan membutuhkan terapi berkelanjutan. Edukasi dapat diberikan kepada pasien, orang tua, anggota keluarga, guru, serta pasangan dan anak-anak apabila pasien telah dewasa.[1]

Edukasi Pasien dan Orang Terdekat Pasien

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)  merupakan kondisi kronis sehingga langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun pendekatan perawatan bersama orang tua dan pasien. Diperlukan pemahaman bersama tentang tujuan dan preferensi pengobatan, serta informasi akurat mengenai etiologi yang mendasari.

Edukasi mengenai ADHD dapat membantu pasien dan keluarga memahami tentang apa yang terjadi pada pasien, termasuk etiologi dan faktor risiko. Edukasi mengenai efek samping obat perlu dilakukan karena obat yang digunakan pada ADHD dapat menyebabkan perubahan tekanan darah, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, dan ketergantungan.

Dokter mungkin akan memberikan beberapa tugas atau latihan di rumah sebagai bagian terapi, sehingga kerjasama orang tua dan guru sangat penting untuk mendukung terapi pasien. Dokter perlu berdiskusi dan selalu mengingatkan kembali mengenai tujuan dari terapi yaitu mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup, serta performa sosial dan akademik atau pekerjaan pasien.[1,2,4,15,16]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang lebih komprehensif, perlu dilakukan skrining pada keluarga untuk melihat apakah ada anggota keluarga lain yang mengalami gejala ADHD.[1,15,16]

Referensi

1. Soreff S. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/289350
2. Bélanger SA, Andrews D, Gray C, Korczak D. ADHD in children and youth: Part 1-Etiology, diagnosis, and comorbidity. Paediatr Child Health. 2018;23(7):447-453. doi:10.1093/pch/pxy109
4. Feldman ME, Charach A, Bélanger SA. ADHD in children and youth: Part 2-Treatment. Paediatr Child Health. 2018;23(7):462-472. doi:10.1093/pch/pxy113
15. National Institute of Mental Health. Attention Deficit Hyperactivity Disorder. NIH, 2019. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/attention-deficit-hyperactivity-disorder-adhd/index.shtml
16. Centers for Disease Control and Prevention. Attention Deficit Hyperactivity Disorder. CDC, 2019. https://www.cdc.gov/phlp/publications/topic/adhd.html

Prognosis Attention Deficit Hype...

Artikel Terkait

  • Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
    Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
  • Internet Addiction Lebih Rentan pada Pasien ADHD
    Internet Addiction Lebih Rentan pada Pasien ADHD
  • Konsumsi Paracetamol saat Hamil dan Risiko ADHD pada Anak
    Konsumsi Paracetamol saat Hamil dan Risiko ADHD pada Anak
  • Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
    Konsumsi Gula dengan Gangguan Perilaku Anak
  • Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak
    Pengaruh Screen Time Terhadap Gangguan Perilaku Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
15 Juli 2021
Terapi ADHD onset dewasa - Jiwa Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Priyanto Djatmiko, SpKJIzin bertanya. Adakah kasus ADHD onset dewasa? Jika memang ada, bagaimana terapi hiperaktivitas pada dewasa. Bagaimana...
dr. Nurul Falah
12 Maret 2021
Membedakan Anak Aktif dengan Hiperaktif - Jiwa Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Nova, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Bagaimana cara membedakan antara anak yang aktif dan hiperaktif (ADHD), gejala klinis apa saja yang perlu dikenali...
dr. Reren Ramanda
19 Januari 2021
Skrining untuk membedakan antara anak yang sangat aktif dengan gangguan hiperaktif - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
ALO, Dokter Joko, izin bertanya dokter, bagaimana ya dokter melakukan skrining awal pada anak yang sangat aktif? Untuk membedakannya pada anak dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.