Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Bursitis general_alomedika 2022-04-06T11:59:22+07:00 2022-04-06T11:59:22+07:00
Bursitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Bursitis

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Diagnosis bursitis biasanya didasarkan pada presentasi klinis. Tanda bursitis septik perlu dicari selama pemeriksaan. Ultrasonografi dapat membantu membedakan bursitis dari selulitis. Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel darah putih dan penanda inflamasi) dan MRI tidak rutin dilakukan, namun mungkin perlu untuk membantu membedakan penyebab infeksi dan noninfeksi. Jika dicurigai infeksi, aspirasi bursal dilakukan dan cairan diperiksa menggunakan pewarnaan Gram, jumlah sel darah, dan kultur.[3]

Anamnesis

Keluhan utama yang dirasakan oleh pasien biasanya adalah nyeri dan bengkak sesuai lokasi bursitis. Pasien juga mengeluhkan terbatasnya gerakan akibat nyeri yang muncul. Selain itu, pada pasien bisa ditemukan riwayat trauma pada area yang sakit atau adanya luka di sekitar area yang meradang (misalnya akibat riwayat pembedahan). Pasien juga bisa memiliki riwayat penyakit inflamasi, seperti rheumatoid arthritis, dan adanya riwayat penekanan berulang (seperti berlutut pada pekerjaan tertentu).[1,2]

Fase Akut

Pada bursitis fase akut, terjadi peradangan lokal dan cairan sinovial menebal yang mengakibatkan setiap gerakan menjadi menyakitkan.

Fase Berulang

Pada fase berulang, pasien menunjukkan gejala bursitis pada area yang sama yang sebelumnya pernah terkena dan sudah dinyatakan sembuh.

Fase Kronis

Pada bursitis fase kronis, biasanya rasa sakit dirasakan terus-menerus dan dapat menyebabkan melemahnya ligamen dan tendon di atasnya dan pada akhirnya bisa menyebabkan ruptur tendon. Pada kasus ini, bursitis dan tendinitis dapat terjadi bersamaan, sehingga dalam menegakkan diagnosis harus dipastikan apakah diagnosis bursitis murni atau ada diagnosis tambahan tendinitis.[4]

Mendeteksi Bursitis Septik

Temuan dalam anamnesis yang menunjukkan kemungkinan bursitis septik antara lain riwayat aspirasi bursa baru-baru ini, riwayat trauma kulit di dekat bursa yang terkena, dan kondisi imunokompromais seperti diabetes atau gangguan reumatologis. Seorang pasien dengan demam dan gejala bursitis harus dianggap mengalami bursitis septik sampai terbukti sebaliknya. Meski demikian, perlu dicatat bahwa tidak adanya demam tidak mengesampingkan kemungkinan bursitis septik.[3]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, dokter dapat melihat tanda-tanda inflamasi yang jelas di area yang sakit seperti eritema dan bengkak. Pada palpasi terdapat nyeri tekan di area yang meradang. Selain itu, juga terdapat keterbatasan gerak pada sekitar sendi yang sakit baik saat gerakan aktif maupun pasif.[1,9]

Pada pasien dengan bursitis kronis, anggota tubuh yang terkena mungkin didapatkan atrofi dan kelemahan karena cenderung tidak digunakan.

Adanya demam, kehangatan bursa, nyeri tekan yang lebih berat, dan adanya selulitis peribursal mengarahkan kecurigaan ke arah bursitis septik. Gerakan sendi biasanya lebih baik pada bursitis septik, sedangkan jenis bursitis lain dikaitkan dengan rentang gerak terbatas.[7]

Bursitis Prepatellar (Lutut)

Pada bursitis prepatellar, umumnya tampak edema hangat yang berfluktuasi dan berbatas tegas di atas polar bawah patela. Fleksi lutut menyebabkan peningkatan ketegangan pada bursa dan peningkatan rasa sakit.

Aspirasi cairan dianjurkan pada tipe ini jika ada kecurigaan klinis. Hal ini karena bursa prepatellar memiliki lokasi superfisial yang memungkinkan masuknya mikroorganisme dengan mudah dan merupakan predisposisi artritis septik.[7]

Bursitis Olecranon (Siku)

Stres kronis akibat posisi dan tekanan berulang pada pasien yang menjalani hemodialisis jangka panjang (siku dialisis) dan pada mereka yang pekerjaannya meliputi berbaring di karpet (lunger elbow) dapat menyebabkan bursitis olecranon. Penyebab nontraumatik yang paling umum adalah gout, pseudogout, rheumatoid arthritis, dan uremia.

Temuan pemeriksaan fisik adalah tonjolan berfluktuasi di posterior prosesus olecranon dan peningkatan nyeri tekan pada bursa pada fleksi ekstrem.[7]

Bursitis Trochanteric (Panggul)

Pasien mengalami nyeri kronis, intermiten, di atas pinggul lateral, dan dapat menyebar ke paha lateral. Nyeri memberat jika berjalan atau berbaring di sisi yang terkena. Pada posisi duduk, nyeri tekan muncul di atas trokanter mayor.

Nyeri akan muncul jika pada pemeriksaan fisik dilakukan adduksi pinggul pada kasus bursitis superfisial atau abduksi aktif dengan resistensi pada bursitis dalam.. Uji Patrick-Fabere (fleksi, abduksi, rotasi eksternal, ekstensi pinggul dengan lutut kontralateral tertekuk) umumnya positif.[7]

Bursitis Retrocalcaneal (Tumit)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada palpasi bursa anterior terhadap tendon Achilles pada aspek medial dan lateral. Temuan lain adalah rasa sakit dengan gerakan, yang diperburuk dengan dorsofleksi.[7]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding bursitis superfisial luas dan dapat mencakup efusi sendi, arthritis, selulitis, dan lesi Morel-Lavallée.[3]

Efusi Sendi

Efusi sendi terjadi ketika cairan serosa, purulen, atau darah masuk ke dalam kavum sendi. Berbeda dengan bursitis dimana terjadi inflamasi yang menyebabkan penumpukan cairan pada bursa. Keduanya dapat dibedakan melalui pemeriksaan klinis dan pencitraan seperti ultrasonografi.

Arthritis

Arthritis dan bursitis bisa sulit dibedakan. Arthritis adalah peradangan sendi yang disertai degenerasi jaringan ikat dan tulang, sedangkan bursitis adalah peradangan bursa. Arthritis lebih umum terjadi pada sendi yang menahan beban, seperti pinggul dan lutut. Arthritis umumnya disebabkan oleh pemakaian sendi terkait usia yang menyebabkan degenerasi. Arthritis juga dapat disebabkan oleh gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis, ataupun metabolik seperti gout.

Selulitis

Selulitis merupakan infeksi kulit pada jaringan subkutan, yang biasanya disebabkan oleh luka minor yang terkontaminasi. Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu membedakan selulitis dengan bursitis.[3]

Lesi Morel-Lavallee

Lesi Morel-Lavallee adalah cedera tertutup pasca-trauma dimana kulit dan fasia superfisial terpisah dari fasia dalam, menciptakan ruang kosong. Cedera pada pembuluh darah dan limfatik akan menyebabkan akumulasi darah dan limfa di ruang ini, yang selanjutnya memicu reaksi inflamasi kronis. Kemudian, akan terbentuk lesi yang dilapisi kapsul fibrosa, terisi dengan produk darah, jaringan lemak nekrotik, dan fibrin.

Lesi Morel-Lavallee biasanya muncul sebagai pembengkakan berfluktuasi yang menyakitkan di tempat yang terlibat. Pencitraan dengan ultrasonografi dan MRI dapat membantu membedakan dengan bursitis.[3,13]

Pemeriksaan Penunjang

Pada banyak kasus, bursitis dapat dengan mudah didiagnosis secara klinis. Pemeriksaan penunjang tidak rutin dilakukan, utamanya pada kasus bursitis superfisial. Jika dianggap perlu, pemeriksaan pencitraan dan penunjang laboratorium untuk menganalisis cairan aspirasi bursitis dapat dilakukan sesuai indikasi.

Pencitraan

Pemeriksaan penunjang pencitraan seperti rontgen, MRI, atau USG tidak rutin dilakukan. Pemeriksaan USG dapat membantu untuk memvisualisasikan penumpukan lemak di atas bursa, yang dapat membantu membedakan selulitis dengan bursitis infeksi. USG juga lebih sering digunakan untuk menuntun prosedur aspirasi cairan bursa untuk menghindari penetrasi pembuluh darah saat melakukan prosedur.

USG dengan Doppler dapat dilakukan untuk membantu memvisualisasikan proses inflamasi (hiperemia). Hasil tes Doppler warna negatif sangat mengurangi kemungkinan bursitis septik atau aseptik. Ketika ada kekhawatiran untuk bursitis septik dan aspirasi bursa tidak berhasil, MRI sebaiknya dilakukan.

Pemeriksaan Laboratorium Darah

Pada pasien yang diduga menderita bursitis septik diperlukan pemeriksaan darah untuk melihat jumlah sel darah dengan uji diferensial, C-reactive protein (CRP) dan laju sedimentasi eritrosit (LED). Pasien dengan bursitis septik biasanya akan menunjukkan leukositosis dan memiliki peningkatan CRP dan LED. Meski begitu, perlu diketahui bahwa penanda ini juga dapat meningkat pada pasien dengan bursitis inflamasi aseptik. Selain itu, tidak adanya peningkatan kadar dan tidak adanya leukositosis tidak menyingkirkan kemungkinan bursitis septik.

Diabetes meningkatkan kemungkinan infeksi, sehingga kadar glukosa darah mungkin perlu diukur. Kultur darah juga harus diperoleh, terutama pada pasien imunokompromais seperti pasien HIV atau yang menjalani kemoterapi.

Aspirasi

Jika diagnosis masih meragukan dan ada kecurigaan bursitis septik, aspirasi cairan bursa harus dilakukan dalam kondisi steril dengan jarum besar (18 hingga 22-gauge). Aspirasi dilakukan dengan menggunakan metode Z-track, dimana jarum dimasukkan ke dalam kulit sementara kulit di atasnya ditarik secara horizontal sebelum masuk ke bursa untuk mencegah kebocoran cairan bursa setelah aspirasi dan masuknya bakteri ke dalam bursa.

Aspirasi bursa harus dilakukan sebelum antibiotik diberikan. Cairan aspirasi dikirim untuk pemeriksaan jumlah sel darah, pewarnaan Gram, kultur, pengukuran glukosa, dan analisis kristal. Jika cairan bursa keruh atau purulen, kemungkinan terjadi bursitis septik.

Selain membantu dalam diagnosis, aspirasi bursa dapat memperbaiki gejala dan mengurangi jumlah bakteri. Gunakan perban tekan setelah aspirasi untuk mencegah reakumulasi cairan.[3,8,12]

Referensi

1. Todd DJ. Bursitis: An overview of clinical manifestations, diagnosis, and management. Uptodate. 2021.
2. Williams CH, Jamal Z, Sternard BT. Bursitis. [Updated 2022 Feb 22]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513340/
3. Khodaee M. Common superficial bursitis. Am Fam Physician. 2017;95(4):224–31.
4. Aaron DL, Patel A, Kayiaros S, Calfee R. Four common types of bursitis: diagnosis and management. J Am Acad Orthop Surg. 2011;19(6):359–67.
7. Lohr KM, Gonsalves A, Root L, Talbot-Stern JK. Bursitis treatment & management. Medscape. 2020.
9. Nchinda NN, Wolf JM. Clinical management of olecranon bursitis: A review. J Hand Surg Am. 2021;46(6):501–6.
11. Sekaaram V, Ani LS. Prevalensi musculoskeletal disorders (MSDs) pada pengemudi angkutan umum di kabupaten Badung. Intisari Sains Medis. 2017;8(2):118–24.
12. Truong J, Mabrouk A, Ashurst JV. Septic Bursitis. [Updated 2022 Feb 7]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470331/

Epidemiologi Bursitis
Penatalaksanaan Bursitis
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 20:49
Dramamine
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
Anonymous
Kemarin, 19:00
Apakah kapsul di puyer akan turun efektifitas nya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Saya sering mendapat pasien rhinitis alergi di fktp. Di alomedika dan artikel2 lain cetirizine lebih efektif dibanding Loratadine. Namun sediaan di...
Anonymous
Kemarin, 11:24
Kelainan kulit pada bayi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien bayi 14 hari, lahir cukup bulan secara SC. Riwayat terapi sinar saat umur 4 hari karena ikterik. Saat ini muncul keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.