Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Miokarditis general_alomedika 2022-01-19T13:28:57+07:00 2022-01-19T13:28:57+07:00
Miokarditis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Miokarditis

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan miokarditis ditujukan pada penanganan gagal jantung, aritmia, serta penggunaan imunosupresan dan imunomodulator jika diperlukan. [1,11,15]

Penanganan Pasien Tidak Stabil

Rawat Inap di Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) sebaiknya dilakukan pada pasien-pasien yang datang dengan gagal jantung berat (acute decompensated heart failure/ADHF) dan yang mengalami atau berpotensi mengalami aritmia fatal. Penanganan gagal jantung dan aritmia dilakukan sesuai pedoman klinis gagal jantung dan aritmia.

Penanganan acute decompensated heart failure (ADHF) cukup kompleks, mencakup penggunaan ventilasi mekanik, bantuan mekanik pada jantung (seperti penggunaan left ventricular assist device, intra aortic balloon pump, dan extracorporeal membrane oxygenation), hingga transplantasi jantung. Obat-obatan inotropik seringkali dibutuhkan bila terjadi ADHF, namun harus berhati-hati karena juga dapat menyebabkan aritmia.

Aritmia fatal pada pasien seringkali dapat terjadi bersamaan dengan ADHF sehingga pemantauan EKG dengan monitor dibutuhkan. Pasien dengan AV blok derajat 3 memerlukan alat pacu jantung temporer. [1,11,15]

Penanganan Pasien Stabil

Pasien miokarditis stabil asimptomatik atau dengan gejala minimal sebaiknya tetap dirawat di rumah sakit untuk pemantauan dan penegakkan diagnosis miokarditis. Pemantauan sangat dibutuhkan pada fase akut walaupun pasien stabil, karena dapat terjadi aritmia fatal secara tiba-tiba.

Gagal jantung yang stabil dapat diterapi dengan diuretik (seperti furosemide), angiotensin converting enzyme inhibitor (seperti captopril), serta beta bloker (seperti propranolol). [1,11,15]

Terapi Spesifik

Jenis miokarditis akibat autoimunitas diobati dengan imunosupresi, misalnya pada pasien dengan miokarditis giant cell.

Dalam kasus miokarditis giant cell, terapi kombinasi siklosporin dan kortikosteroid dengan atau tanpa azathioprine atau muronomab-CD, dapat meningkatkan prognosis dan menghasilkan median kesintasan 12 bulan dibandingkan dengan 3 bulan untuk pasien yang tidak diobati. Namun demikian, sejumlah kecil pasien tetap memerlukan mechanical circulatory support atau transplantasi jantung dalam 1 tahun. [4]

Aktivitas Fisik

Pada miokarditis akut, aktivitas fisik aerobik tidak direkomendasikan. Sebuah studi pada hewan coba dengan miokarditis akibat Coxsackievirus B3 menunjukkan bahwa aktivitas fisik aerobik berkaitan dengan peningkatan mortalitas dan menginduksi supresi limfosit T.

Miokarditis adalah penyebab kematian mendadak pada atlet muda. The 36th Bethesda Conference Task Forces menganjurkan agar atlet dengan kemungkinan atau bukti definitif miokarditis untuk tidak terlibat dalam olahraga kompetitif selama setidaknya 6 bulan. Atlet dapat kembali berlatih atau berkompetisi setelah fungsi ventrikel kiri dan dimensi kardiak kembali normal, serta sudah tidak ada aritmia yang bermakna secara klinis. [1,4]

Antivirus

Pada miokarditis yang disebabkan oleh infeksi virus herpes, dapat digunakan acyclovir, gancyclovir, dan valacyclovir. Namun, efikasi obat-obat ini untuk miokarditis belum didukung bukti ilmiah yang cukup.

Studi preliminari menunjukkan bahwa interferon beta mampu mengeradikasi infeksi enteroviral dan adenoviral pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri dan meningkatkan prognosis dalam 10 tahun.  [1,4]

Imunoglobulin Intravena

Penggunaan imunoglobulin intravena (IVIG) dosis tinggi dilaporkan berkaitan dengan perbaikan fraksi ejeksi ventrikel kiri. IVIG juga tidak berkaitan dengan efek samping mayor, dan dapat digunakan pada miokarditis refraktori akibat virus ataupun autoimun, terutama yang autoantibody-mediated. [1]

Referensi

1. Caforio AL, Pankuweit S, Arbustini E, et al.; European Society of Cardiology Working Group on Myocardial and Pericardial Diseases. Current state of knowledge on aetiology, diagnosis, management, and therapy of myocarditis: a position statement of the European Society of Cardiology Working Group on Myocardial and Pericardial Diseases. Eur Heart J. 2013;34:2636–2648, 2648a https://academic.oup.com/eurheartj/article/34/33/2636/408735#89310704
4. Kindermann I, Barth C, Mahfoud F, Ukena C, Lenski M, Yilmaz A, et al. Update on Myocarditis. Journal of the American College of Cardiology 2012; 59(2):779-792. http://www.onlinejacc.org/content/accj/59/9/779.full.pdf
11. Tang WHW. Miokarditis. Medscape. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/156330-overview#a6
15. JCS Joint Working Group. Guidelines for Diagnosis and Treatment of Myocarditis. Circ J 2011; 75: 734–743 https://www.jstage.jst.go.jp/article/circj/75/3/75_CJ-88-0008/_pdf

Diagnosis Miokarditis
Prognosis Miokarditis

Artikel Terkait

  • Membedakan Miokarditis dengan Sindrom Koroner Akut
    Membedakan Miokarditis dengan Sindrom Koroner Akut
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
    Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 11:30
Tatalaksana epistaksis pada pasien dengan polip hidung - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra, Sp. THT. Saya ingin bertanya, pada pasien epistaksis anterior yang memiliki polip nasal, bagaimana penanganannya ya dok? apakah pemberian...
Anonymous
Hari ini, 10:53
Tinnitus yang berbahaya - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, tinnitus yang seperti apa ya Dok, yang harus dokter umum segera rujuk ke Spesialis THT untuk evaluasi lebih lanjut? Lalu adakah...
Anonymous
Hari ini, 10:49
Cuci Hidung untuk pasien rhinosinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, frekuensi cuci hidung pada tatalaksana rhinosinusitis kronis yang direkomendasikan berapa ya Dok ? Lalu adakah tanda-tanda pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.