Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Koarktasio Aorta general_alomedika 2023-02-01T09:27:24+07:00 2023-02-01T09:27:24+07:00
Koarktasio Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Koarktasio Aorta

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Prognosis koarktasio aorta pada periode neonatal tanpa gagal jantung akan dapat melalui masa kanak-kanak dan remaja. Hipertensi sistemik sering terjadi, bahkan setelah koreksi koarktasio aorta berhasil, terutama pada pasien yang menjalani koreksi setelah usia 5 tahun. Komplikasi fatal (misalnya, ensefalopati hipertensi atau perdarahan intrakranial) jarang terjadi pada anak-anak. Endarteritis infektif jarang terjadi sebelum remaja tetapi dapat terjadi pada koarktasio yang diperbaiki maupun yang tidak.[14,16]

Komplikasi

Komplikasi koarktasio aorta yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak antara lain:

  • Hipertensi sebelum dan sesudah perbaikan

  • Aritmia
  • Polisitemia
  • Trombosis serebral
  • Gagal jantung
  • Pecahnya aneurisma[3,13]

Selain itu, terdapat risiko 3,5% kejadian kumulatif endokarditis infektif 25 tahun setelah perbaikan koarktasio aorta.[3]

Sedangkan komplikasi koarktasio aorta pada pasien dewasa antara lain:

  • Hipertrofi atau kegagalan ventrikel kiri
  • Perdarahan intrakranial (dari aneurisma berry)
  • Endokarditis infektif
  • Diseksi aorta
  • Penyakit arteri koroner[1,2]

Prognosis

Kelangsungan hidup jangka panjang berkurang meskipun perbaikan awal yang memadai.  Kondisi ini mungkin terkait dengan koarktasio yang tidak dioperasi, tetapi biasanya terdeteksi dan diperbaiki pada masa kanak-kanak.

Penelitian kohort menunjukkan kelangsungan hidup 15 tahun dilaporkan pada 92% pasien setelah perbaikan koarktasio aorta usia < 21 tahun.[19] Penelitian lainnya menunjukkan bahwa perbaikan koarktasio pada masa kanak-kanak terkait dengan kelangsungan hidup jangka panjang yang lebih baik, tetapi morbiditas jangka panjang tetap sering ditemukan.[20] Perbaikan bedah sebelum usia 2 bulan terkait dengan tingkat reintervensi sebesar 24% pada pasien dengan koarktasio aorta terisolasi dan hipoplasia jantung sisi kiri.[21]

Angka kematian jantung pascabedah setelah usia 20 adalah sekitar 5% pada pasien dengan koarktasio terisolasi. Penyebab kematian kardiovaskular lambat termasuk penyakit arteri koroner, kematian mendadak, regurgitasi aorta, hipertensi dan gagal jantung, dan kecelakaan serebrovaskular. Sekitar 10% dari pasien memerlukan operasi kardiovaskular berikutnya, mayoritas untuk penggantian katup aorta. Insiden koarktasio aorta berulang yang membutuhkan pembedahan atau intervensi perkutan bervariasi secara signifikan tergantung pada teknik pembedahan dan bisa 16-60%, dengan tingkat rekurensi tertinggi yang umumnya terkait dengan operasi sebelumnya.[13]

Referensi

1. Sadeghpour A, Alizadehasl A, Mahdavi M. Coarctation of the Aorta. In: Sadeghpour A, Kyavar M, Alizadehasl A, editor. Compr. Approach to Adult Congenit. Hear. Dis., London: Springer London; 2014, hal. 289–97. doi:10.1007/978-1-4471-6383-1_38.
2. Dearani JA, Mavroudis C. Coarctation of the Aorta in Adulthood. In: Mavroudis C, Dearani JA, editor. Atlas Adult Congenit. Hear. Surg., Cham: Springer International Publishing; 2020, hal. 59–77. doi:10.1007/978-3-030-14163-9_4.
3. Torok RD, Campbell MJ, Fleming GA, Hill KD. Coarctation of the Aorta. In: Dieter RS, Dieter Jr. RA, Dieter III RA, editor. Dis. Aorta, Cham: Springer International Publishing; 2019, hal. 111–25. doi:10.1007/978-3-030-11322-3_8.
13. Sabanayagam A, Harris IS. Congenital Heart Disease in Adults. In: Crawford MH, editor. Curr. Diagnosis Treat. Cardiol. 5e, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2017.
14. Bashore TM, Granger CB, Jackson KP, Patel MR. Coarctation of the Aorta. In: Papadakis MA, McPhee SJ, Rabow MW, editor. Curr. Med. Diagnosis Treat. 2020, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2020.
16. Jone P-N, Kim JS, Alvensleben J von, Burkett D. Cardiovascular Diseases. In: Hay Jr. WW, Levin MJ, Abzug MJ, Bunik M, editor. Curr. Diagnosis Treat. Pediatr. 25e, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2020.
19. Spector LG, Menk JS, Knight JH, McCracken C, Thomas AS, Vinocur JM, et al. Trends in Long-Term Mortality After Congenital Heart Surgery. J Am Coll Cardiol 2018;71:2434–46. doi:10.1016/j.jacc.2018.03.491.
20. Choudhary P, Canniffe C, Jackson DJ, Tanous D, Walsh K, Celermajer DS. Late outcomes in adults with coarctation of the aorta. Heart 2015;101:1190–5. doi:10.1136/heartjnl-2014-307035.
21. Gray RG, Tani LY, Weng HY, Puchalski MD. Long-term follow-up of neonatal coarctation and left-sided cardiac hypoplasia. Am J Cardiol 2013;111:1351–4. doi:10.1016/j.amjcard.2012.12.058.

Penatalaksanaan Koarktasio Aorta
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ko...

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.