Epidemiologi Endokarditis
Berdasarkan data epidemiologi, endokarditis merupakan penyakit yang tergolong jarang namun mengancam nyawa, dengan insidensi global antara 2,6-7 kasus per 100.000 orang per tahun dan median usia pasien 58 tahun. [5] Data epidemiologi endokarditis di Indonesia hingga kini masih belum ada.
Global
Berdasarkan data epidemiologi tahun 2009, insidensi endokarditis di Amerika Serikat mencapai 12,7 kasus per 100.000 orang per tahun, dengan rasio hospitalisasi meningkat 2,4% setiap tahunnya sejak 1998-2009. [3]
Selain itu, data epidemiologi menunjukkan pergeseran usia pasien endokarditis di negara maju, di mana rata-rata usia yang sebelumnya <30 tahun (1926), menjadi 40 tahun (1980), dan sekarang bergeser >50 tahun (2009). [1,4] Perubahan data epidemiologi endokarditis di negara maju pun menunjukkan bahwa etiologi endokarditis yang mulanya paling sering disebabkan penyakit jantung rematik (seperti di negara berkembang saat ini), kini menjadi etiologi degeneratif dan nosokomial. [1,3]
Hal ini diduga terkait dengan meningkatnya standar hidup dan ketersediaan antibiotik untuk faringitis streptokokus (guna mencegah penyakit jantung rematik), serta semakin bertambahnya pengguna alat bantu jantung, penyalahgunaan obat intravena, dan infeksi HIV. [1,3]
Indonesia
Data epidemiologi endokarditis di Indonesia masih belum ada hingga saat ini.
Mortalitas
Saat ini mortalitas endokarditis dilaporkan 25% meskipun dengan tatalaksana adekuat.[4] Berdasarkan publikasi tahun 2016, mortalitas rawat inap (in hospital) diperkirakan 20% dan meningkat antara 25-30% pada bulan ke-6, meski angka ini bervariasi tergantung dari kondisi medis pasien dan patogen penyebab infeksinya. [1]