Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Gagal Hati general_alomedika 2020-08-07T15:07:29+07:00 2020-08-07T15:07:29+07:00
Gagal Hati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gagal Hati

Oleh :
dr. Katherine Gowary Sugiarto
Share To Social Media:

Patofisiologi gagal hati amat kompleks dan melibatkan berbagai mekanisme terutama keterlibatan respon imun yang pada akhirnya akan menyebabkan berbagai komplikasi di berbagai organ tubuh.

Gagal Hati Akut

Patofisiologi gagal hati akut tergantung dari etiologi yang mendasari. Secara umum, hepatosit mengalami nekrosis atau apoptosis sebagai perlawanan terhadap patogen atau toksin. Nekrosis akan terjadi bila hepatosit mengalami deplesi adenosin trifosfat (ATP) sedangkan apoptosis akan mengaktifkan jalur kaskade dan berakibat kematian hepatosit.[3,4]

Stres oksidatif yang terjadi akan menghasilkan reactive oxygen species (ROS) kemudian ROS akan mengaktifkan c-Jun N-terminal kinase (JNK) lewat kaskade sehingga terjadi disfungsi mitokondria dan nekrosis hepatosit berlanjut. Kejadian ini akan menghasilkan Damage Associated Molecular Patterns (DAMPs) yang akan mengaktifkan makrofag hati dan inflammasome.[5] Multiprotein kompleks intrasel yang disebut dengan inflammasome berfungsi merespon sinyal bahaya seluler dan mengaktifkan caspase-1 serta melepaskan IL-1b dan IL-18. Sitokin proinflamasi dikeluarkan sehingga semakin banyak sel-sel peradangan yang datang dan lebih banyak kematian hepatosit.[7]

Pada hati yang berfungsi normal, amonia akan didetoksifikasi membentuk urea. Sedangkan pada disfungsi hati terjadi hiperamonemia. Amonia akan melintasi sawar darah-otak dan menyebabkan asterosit menghasilkan glutamine yang dikatalisis oleh enzim glutamin sintase sebagai sisa metabolisme amonia dan glutamate. Akumulasi glutamine menyebabkan pembengkakan asterosit akibat gradien osmotik dan pembentukan Reactive Oxygen species (ROS).[11,12] Penurunan sintesis faktor pembekuan darah, peningkatan penggunaan faktor pembekuan dan penurunan jumlah trombopoietin merupakan penyebab terjadinya koagulopati pada gagal hati akut.[4]

Gagal Hati Acute on Chronic

Gagal hati kronik (salah satunya sirosis hepatis) bisa mengalami eksaserbasi yang disebut dengan gagal hati acute on chronic. Kerusakan hepatosit akan mengaktifkan kaskade proinflamasi dan terjadi peningkatan leukosit, sitokin dan kemokin termasuk IL-6 dan IL-8.[12]

Penurunan motilitas usus, peningkatan pH gaster, penurunan konsentrasi asam empedu menyebabkan pertumbuhan bakteri abnormal yang disebut disbiosis. Selanjutnya terjadi fenomena translokasi bakteri dimana toksin masuk ke dalam usus. Bakteri akan menginduksi Pathogen-Associated Molecular Pattern (PAMPS) dan faktor virulensi sedangkan hepatosit yang denaturasi melalui Damage Associated Molecular Pattern (DAMPS) akan mengaktifkan sitokin pro-inflamasi.

Imunopatogenik berperan dalam terjadinya kerusakan multiorgan pada gagal hati kronik.[6] Disbiosis yang terjadi dikaitkan kejadian ensefalopati hepatikum. Hal ini dikarenakan pada penelitian dengan uji tikus sirosis yang bebas kuman tidak terjadi hiperamonemia dan edema serebri.[13]

Referensi

3. Shah NJ, Royer A, John S. NCBI Reference-Acute Liver Failure. January 2020. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482374/
4. Friedman LS and Paul M. Handbook of liver disease. 4th ed. Philadelphia:Elsevier. 2018.
5. Donnelly MC, Hayes PC, Simpson KJ. Role of inflammation and infection in the pathogenesis of human acute liver failure: clinical implication for monitoring and therapy. World J Gasteroenterol. 2016 Jul 14; 22(26): 5958-70.
6. Radu-Ionita F, Pyscopoulos NT, Jinga M, Tintoiu IO, Sun Z, Bontas E. Liver disease: a multidisciplinary textbook. Switzerland: Springer Nature Switzerland AG. 2020.
7. Szabo G and Csalk T. Inflammasomes in liver diseases. J Hepatol. 2012 Sep; 57(3): 642-54.
11. Widjicks EF. Hepatic encephalopathy. N Engl J Med. 2016; 375: 1660-70.
12. Shah NJ, Mousa OY, John S. NCBI Reference-Acute and Chronic Liver Failure. January 2020. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499902/
13. Elwir S and Rahimi RS. Hepatic encephalopathy: a update on the pathophysiology and therapeutic options. J Clin Transl Hepatol. 2017; 5(2): 142-51.

Pendahuluan Gagal Hati
Etiologi Gagal Hati

Artikel Terkait

  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
Diskusi Terkait
Anonymous
4 hari yang lalu
Terapi pasien dengan Hepatitis D - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
0 Balasan
ALO dr. Restie Warapsari, Sp. PD.Ijin bertanya dok, dengan pasien Hepatitis D, selain terapi suportif apakah ada penatalaksanaan lain dok? Terimakasih
Anonymous
10 hari yang lalu
Hepatitis akut pada anak <16 tahun bagaimana pencegahannya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter belakangan ini banyak ditemukan hepatitis akut terutama pada anak sampai dengan 16 tahun. Kemungkinan penyebabnya bukan hanya foodborne namun juga...
dr.Airindya Bella Kusumaningrum
17 hari yang lalu
Penanganan hepatitis akut di fasilitas kesehatan primer - Anak Ask the Expert
Oleh: dr.Airindya Bella Kusumaningrum
1 Balasan
Alo dr. Annisya, Sp.A,Izin bertanya ya, Dok. Jika ada pasien anak yang memiliki gejala mengarah hepatitis akut dan kondisinya masih stabil, sebagai dokter di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.