Penatalaksanaan Herpes Genital
Penatalaksanaan herpes genital bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan dan durasi gejala yang timbul, frekuensi kekambuhan, serta penularan terhadap orang lain. Penggunaan acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir yang merupakan analog nukleosida merupakan pilihan yang tepat karena selain bekerja dengan efektif, pengobatan antivirus ini sangat aman dan tidak memiliki interaksi dengan obat lain atau menimbulkan alergi.
Pemilihan obat tersebut didasarkan pada kemudahan penggunaan obat, biaya, serta preferensi klinis. Antivirus dalam bentuk topikal tidak efektif digunakan. Sediaan ini hanya direkomendasikan pengobatan herpes labial atau herpes keratokonjungtivitas dan secara khusus digunakan untuk herpes genital ringan. [1-3]
Pengobatan Herpes Genital Primer
Herpes genital primer ditandai dengan tingkat keparahan serta manifestasi yang lebih lama daripada herpes genital yang muncul kembali. Pemberian antivirus dalam jangka waktu 72 jam setelah onset lesi memberikan keuntungan maksimal. [1]
Beberapa pilihan antiviral serta dosis adalah sebagai berikut :
- Acyclovir : 3 x 400 mg/hari atau 5 x 200 mg/hari per oral selama 5 – 7 hari.
- Valacyclovir : 2 x 1 Gram/hari PO selama 7 – 10 hari
- Famciclovir : 3 x 250 mg/hari secara oral selama 7 – 10 hari
Bentuk sediaan yang paling nyaman digunakan adalah valacyclovir 1 gram oral dua kali sehari selama 7 sampai 10 hari.
Pada kasus yang parah, digunakan :
Acyclovir : 5 mg/kg berat badan intravena selama 5-7 hari, bersama imunosupresan selama 10 hari [1]
Pengobatan Kekambuhan
Pasien yang telah terjangkiti herpes genital dan kambuh kembali bisa memperoleh dua jenis terapi, yaitu terapi episodik dan terapi supresif. Pemberian terapi dalam jangka waktu 24 jam mampu mengurangi waktu timbulnya gejala, penyembuhan luka, serta penyebaran virus selama 1 sampai 2 hari. [1]
Terapi Episodik
Terapi episodik merupakan terapi farmakologis selama 1 sampai 5 hari untuk pasien yang mengalami kekambuhan akut dengan frekuensi yang jarang :
- Acyclovir : 3 x 400 mg/hari atau 2 x 800 mg/hari oral selama 5 hari atau 3 x 800 mg/hari oral selama 2 hari
- Valacyclovir : 2 x 500 mg/hari oral selama 3 hari atau 1 x 1 g/hari oral selama 5 hari
- Famciclovir : 2 x 125 mg/hari oral selama 5 hari atau 2 x 1 g/hari oral untuk 2 kali pemberian atau 1 x 500 mg/hari oral sekali pemberian diikuti oleh 2 x 250 mg/hari oral selama 2 hari [1,2]
Sediaan paling nyaman digunakan adalah famciclovir 1 gram oral setiap 12 jam. [1]
Terapi Supresif
Terapi supresif merupakan terapi farmakologis jangka panjang yang bertujuan mengurangi frekuensi terjadinya kekambuhan gejala serta penularan virus.
- Acyclovir : 2 x 400 mg/hari oral maksimal 6 bulan
- Valacyclovir : 1 x 500 mg/hari oral atau 1 x 1 g/hari maksimal 6 bulan
- Famciclovir : 2 x 250 mg/hari oral maksimal 6 bulan
Sediaan paling nyaman digunakan adalah valacyclovir 500 mg atau 1000 mg oral sehari sekali. Penggunaan dosis yang lebih tinggi diperlukan apabila tingkat kekambuhannya masih tinggi. [1]
Terapi untuk Wanita Hamil dan Anak-anak
Pemberian acyclovir untuk wanita hamil harus dihindari sebelum akhir pekan gestasional ke 14. Data keamanan penggunaan acyclovir dan valacyclovir untuk wanita hamil masih sangat terbatas. Valacyclovir dan famciclovir tidak boleh digunakan sebagai antivirus untuk anak dibawah 12 tahun. [3]
Terapi awal untuk wanita hamil :
- Acyclovir : 5 x 200 mg/hari oral selama 10 hari
Terapi supresif untuk wanita hamil :
- Acyclovir : 3 x 400 mg/hari oral dari pekan gestasional ke 36 sampai melahirkan
- Valacyclovir : 2 x 500 mg/hari oral dari pekan gestasional ke 36 sampai melahirkan
Terapi untuk Pasien Imunokompromais
Pasien imunokompromais direkomendasikan untuk diberi acyclovir dalam bentuk intravena. Resistensi virus terhadap acyclovir dan valacyclovir serta resistensi silang terhadap famciclovir dapat terjadi setelah pemberian antivirus dalam jangka waktu yang lama. Prevalensi resistensi acyclovir mencapai 5% pada pasien yang menderita HIV. Pemberian foscarnet analog pirofosfat (trisodium fosfonoformat) sangat direkomendasikan sebagai alternative antivirus dengan dosis 40-80 mg per kg berat badan intravena 3 kali sehari. [3]