Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Cutaneous Larva Migrans general_alomedika 2022-05-13T13:28:02+07:00 2022-05-13T13:28:02+07:00
Cutaneous Larva Migrans
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Cutaneous Larva Migrans

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Diagnosis cutaneous larva migrans dapat ditegakkan secara klinis karena gambaran klinis yang spesifik. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan. [4,15]

Anamnesis

Dari anamnesis dapat digali faktor risiko seperti riwayat melakukan perjalanan ke daerah endemik, berjalan dipantai tanpa alas kaki, berjemur di pantai tanpa alas matras, atau pekerjaan pasien yang mengharuskan pasien sering berkontak dengan tanah.

Dari anamnesis, dapat pula diketahui riwayat perjalanan penyakit pasien, lesi berupa creeping eruption khas Cutaneous larva migrans biasanya muncul dalam 1–5 hari setelah penetrasi parasit ke dalam kulit, tetapi masa inkubasi dapat sampai ≥1 bulan. Pasien akan mengeluhkan muncul lesi berbentuk serpiginosa dan eritematosa pada kulit seperti ular yang bergerak tak beraturan disertai rasa gatal yang beray. Lesi kulit umumnya ditemukan pada daerah tungkai bawah. [4,12,15]

Pemeriksaan Fisik

Dari pemeriksaan fisik, yang paling sering ditemukan pada awal infeksi adalah papul kecil kemerahan yang lama-kelamaan berkembang menjadi lesi terowongan serpiginosa selebar 1 sampai 2 mm dan agak sedikit meninggi. Lesi dapat sewarna kulit atau agak kemerahan serta terasa sangat gatal.

Lesi khas cutaneous larva migrans disertai pula dengan perkembangan yang lambat, sekitar 1-2 cm per hari membentuk alur melingkar atau tidak terorganisasi. Rasa gatal biasanya bertambah parah pada hari ke 10-15 setelah manifestasi lesi. Pruritus disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap hyaluronidase dan enzim lain yang disekresikan larva untuk mempenetrasi dermis.

Gambaran klinis awal penyakit bisa saja berbeda untuk tiap etiologi Cutaneous larva migrans. Bila penyakit disebabkan oleh Ancylostoma braziliense dapat segera bermanifestasi dalam 1 jam setelah kontak dengan larva, sedangkan lesi papular baru muncul setelah beberapa hari pada U. stenocephala. Gambaran lesi yang berkembang menjadi vesikobulosa atau papulopustular juga pernah dilaporkan, walaupun sangat jarang. [4,5,11,16]

Diagnosis Banding

Walaupun lesi creeping eruption dan tanda klinis yang lain dapat menegakkan diagnosis cutaneous larva migrans, infeksi akibat organisme lain dapat menjadi diagnosis banding. Skabies, loiasis, myiasis, schistosomiasis, tinea corporis, dan dermatitis kontak dapat memberikan manifestasi lesi yang mirip. Kesemuanya itu dapat disingkirkan dengan ketiadaan manifestasi khas lesi  cutaneous larva migrans berupa lesi serpiginosa eritematus.

Penyakit yang paling mirip adalah lesi dengan migrasi yang disebabkan oleh Strongyloides stercoralis, penyakit ini dikenal istilah larva currens. Lesi ini juga bermanifestasi serpiginosa, akan tetapi lesinya bersifat sangat progresif dengan kecepatan migrasi beberapa sentimeter per jam, jauh lebih cepat dibandingkan vutaneous larva migrans yang kecepatannya hanya 1-2 cm saja per hari. Selain itu, daerah predileksi larva currens lebih sering pada kulit perianal , paha, atau di badan. [4]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis umumnya dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, sehingga tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang seperti tes darah dapat dilakukan untuk melihat peningkatan kadar eosinofil dan peningkatan kadar IgE serum. Tetapi tidak dapat secara spesifik mendiagnosa penyakit cutaneous larva migrans. Selain itu, keadaan  eosinofilia hanya ditemukan pada kurang dari 40% kasus saja.

Pemeriksaan penunjang lain seperti non-invasive optical coherence tomography dapat digunakan, tetapi jarang dilakukan.  Bila dilakukan biopsi kulit, hasil yang didapatkan adalah gambaran nematoda di dalam kanal sirkular epidermis atau di bawahnya yang dikeliilingi oleh infiltrat eosinofilik. Spongiotic dermatitis dengan vesikel yang mengandung neutrofil dan eosinofil juga dapat ditemukan. Biopsi tidak mutlak diperlukan karena tidak sensitif dan diagnosis dapat ditegakkan secara klinis.

Pada pasien Cutaneous larva migrans dengan komplikasi sindrom loeffler, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan CT scan yang memperlihatkan gambaran inflitrat retikulonodular pada kedua paru. [3-5,11,17]

Referensi

3. Robles DT. Cutaneous larva migrans. 2018. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/1108784-overview
4. Maxfield, Luke and Crane JS. Cutaneous larva migrans. StatPearls. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507706/
5. Shahmoradi Z et al. Creeping eruption of the hand in an Iranian patient: Cutaneous larva migrans. Adv Biomed Res. 2014; 3: 263. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4298879/
11. Tianyi FL et al. An unusual case of extensive truncal cutaneous larva migrans in a Cameroonian baby: a case report. Journal of Medical Case Reports 2018 12 :270. Available from : https://jmedicalcasereports.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13256-018-1792-y
12. Manikat R and Kannangara S. Cutaneous larva migrans. J Global Infect Dis 2017;9:125. Available from : http://www.jgid.org/article.asp?issn=0974-777X;year=2017;volume=9;issue=3;spage=125;epage=125;aulast=Manikat
15. Montgomery, Susan. Center for Disease Control and Prevention. Cutaneous larva migrans. Available from : https://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2018/infectious-diseases-related-to-travel/cutaneous-larva-migrans
16. Cunliffe, Tim. Primary Care Dermatology Society. Travel-acquired / worldwide cutaneous infections. Last Updated 2018. Available from : http://www.pcds.org.uk/clinical-guidance/travel-acquired-cutaneous-infections
17. Gao YL and Liu ZH. Cutaneous larva migrans with Löeffler’s Syndrome. Am J Trop Med Hyg. 2019 Mar; 100(3): 487–488. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6402908/

Epidemiologi Cutaneous Larva Mig...
Penatalaksanaan Cutaneous Larva ...
Diskusi Terkait
Anonymous
19 Februari 2022
Pasien laki-laki usia 54 tahun dengan Cutaneus larva migran
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, saya mempunyai seorang pasien, laki, 54 tahun dengan keluhan merasa sangat gatal di kaki mulai 4 hari yang lalu. Gatal diawali di telapak kaki,...
dr. Nurul Falah
28 Mei 2021
Mebendazole apakah dapat digunakan untuk terapi Cutaneous larva migran - Kulit Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Fresa Nathania, Sp.KK, izin bertanya dokter.Beberapa kali saya mendapati user dengan keluhan CLM, namun saat ingin meresepkan obat, yang tersedia...
dr. Nurul Falah
12 April 2021
Kemungkinan penyebab ruam bintik coklat di perut yang terasa gatal
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dokter, user laki laki berusia 17 tahun mengeluhkan ruam kecoklatan gatal yang berbatas tidak tegas di permukaan kulit perut sejak dua hari terakhir....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.