Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Cutaneous Larva Migrans general_alomedika 2020-01-10T15:57:49+07:00 2020-01-10T15:57:49+07:00
Cutaneous Larva Migrans
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Cutaneous Larva Migrans

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Sebetulnya, penatalaksanaan cutaneous larva migrans tidak diperlukan karena penyakit ini adalah self-limiting disease. Saat larva mati karena tidak dapat melanjutkan daur hidupnya, maka penyakit juga akan sembuh dengan sendirinya tanpa diterapi (dalam 6 sampai 8 minggu). Akan tetapi pemberian antihelminthes serta  antihistamain dapat membantu mempercepat penyembuhan serta mengurangi gejala pruritus yang hebat pada pasien.

Gejala pruritus yang hebat merupakan predisposisi terjadinya infeksi sekunder akibat garukan. Pada lesi lokal, sebuah studi kecil menunjukkan dengan pemberian sediaan topikal thiabendazole dapat memperbaiki gejala pruritus dalam 48 jam setelah terapi dimulai, dan angka kesembuhan hingga 98% dalam 10 hari. Keuntungan paling besar dari pemberian sediaan topikal adalah absorbsi secara sistemik sedikit, sehingga mengurangi efek samping yang timbul. Tetapi sediaan topikal membutuhkan pemberian berkali-kali per hari dan manfaatnya jauh berkurang bila dipergunakan pada lesi yang luas.  [4,5,18]

Pada lesi multipel dan berat, albendazole dan ivermectin adalah pilihan pertama terapi sistemik. Albendazole per oral sangat efektif mengobati cutaneous larva migrans dengan tingkat kesembuhan hampir 100%. Beberapa studi bahkan menunjukkan dengan pemberian albendazole peroral selama 7 hari dapat mengurangi kemungkianan rekurensi penyakit. Ivermectin peroral juga sangat efektif, hanya dengan satu dosis tunggal angka kesembuhan dengan pemakaian ivermectin dapat mencapai hampir 100%, sebanding dengan preparat albendazole.[4,18]

Thiabendazole

Penggunaan sediaan thiabendazole topikal diindikasikan pada pada lesi yang masih awal dan terlokalisir. Sediaan thiabendazole ada dalam bentuk larutan 10% atau salep 15%. Thiabendazole sediaan topikal digunakan dengan pemberian 2-3 kali per hari selama 7-10 hari. [4,18,19]

Ivermectin

Ivermectin adalah  agen antiparasitik macrocyclic lactone semisintetis spektrum luas, yang bekerja melawan nematoda dengan menghasilkan flaccid paralysis melalui ikatan kanal ion glutamate-gated chloride. Ivermectin dapat menjadi terapi pilihan pertama karena relatif aman, toksisitas rendah, serta hanya perlu dosis tungggal.

Sediaan oral ivermectin dapat diberikan dengan dosis 200 mcg per kg berat badan. Obat ini terbukti efektif mematikan larva yang sedang bermigrasi serta mengurangi rasa gatal. Penyembuhan seluruh gejala terjadi setelah sekitar 1 minggu. Jika terapi gagal, dosis dapat diulang sekali lagi dan umumnya akan memberikan respon terapi yang baik.

Ivermectin kontraindikasi pada anak-anak dengan berat badan kurang dari 15 kg, usia kurang dari 5 tahun, serta pada wanita hamil dan menyusui. Saat ini sediaan topikal ivermectin juga mulai digunakan sebagai alternatif terapi oral ivermectin yang dianggap memiliki banyak efek samping [3,20-22]

Albendazole

Albendazole adalah antihelmintic spektrum luas benzimidazole carbamate yang bekerja dengan mengganggu proses pengambilan glukosa dan agregasi mikrotubulus cacing tambang. Albendazole diberikan dengan dosis 400 mg/hari selama 3 hari. Kelebihan albendazole dibandingkan modalitas terapi yang lain adalah dapat diberikan pada anak-anak mulai usia >6 bulan dan aman diberikan pada wanita yang sedang menyusui. Dosis albendazole pada anak adalah 15 mg/kg berat badan per hari selama 3 hari. [3,11,21,22]

Krioterapi

Krioterapi dengan nitrogen cair dapat dipergunakan sebagai alternatif tatalaksana cutaneous larva migrans, tetapi tidak direkomendasikan karena kurang efektif dan nyeri. Alasannya antara lain karena larva mampu bertahan hidup sampai suhu minus 21 C  selama lebih dari 5 menit. Bila dilakukan krioterapi terlalu lama untuk membunuh larva, maka dikhawatirkan kerusakan jaringan yang terjadi terlalu besar. Selain itu larva umumnya sudah berada beberapa centimeter lebih jauh dibandingkan lesi terowongan yang terlihat dari luar, sehingga sulit untuk memprediksi letak dari larva cacing tambang di kulit saat akan dilakukan terapi. [21,23]

Referensi

3. Robles DT. Cutaneous larva migrans. 2018. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/1108784-overview
4. Maxfield, Luke and Crane JS. Cutaneous larva migrans. StatPearls. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507706/
5. Shahmoradi Z et al. Creeping eruption of the hand in an Iranian patient: Cutaneous larva migrans. Adv Biomed Res. 2014; 3: 263. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4298879/
18. Tekely Emilia et al. Cutaneous larva migrans syndrome: a case report. Postepy Dermatol Alergol. 2013 Apr; 30(2): 119–121. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3834679/
19. World Health Organization. WHO Model Prescribing Information: Drugs Used in Skin Diseases : Cutaneous larva migrans (creeping eruption). 1997. Available from : https://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Jh2918e/3.3.html
20. Magri F et al. Complete resolution of cutaneous larva migrans with topical ivermectin: A case report. Dermatol Ther. 2019 Jan 28:e12845. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30693620
21. Ramachenderan, Jonathan and Muir, James. Rash in the returned traveller. The Royal Australian College of General Practitioners. Volume 41, No.11, November 2012 Pages 891-892. Available from : https://www.racgp.org.au/afp/2012/november/rash-in-the-returned-traveller/
22. Rathnayake, Deepani and Sinclair, Rodney. Tropical and exotic dermatoses and ulcers. Australian Family Physician. Volume 43, No.9, September 2014 Pages 604-609. Available from : https://www.racgp.org.au/afp/2014/september/tropical-and-exotic-dermatoses-and-ulcers/
23. Kapadia N, Borhany T and Farooqui M. Use of liquid nitrogen and albendazole in successfully treating cutaneous larva migrans. J Coll Physicians Surg Pak. 2013 May;23(5):319-21. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23673168?dopt=Abstract

Diagnosis Cutaneous Larva Migrans
Prognosis Cutaneous Larva Migrans
Diskusi Terkait
Anonymous
19 Februari 2022
Pasien laki-laki usia 54 tahun dengan Cutaneus larva migran
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, saya mempunyai seorang pasien, laki, 54 tahun dengan keluhan merasa sangat gatal di kaki mulai 4 hari yang lalu. Gatal diawali di telapak kaki,...
dr. Nurul Falah
28 Mei 2021
Mebendazole apakah dapat digunakan untuk terapi Cutaneous larva migran - Kulit Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Fresa Nathania, Sp.KK, izin bertanya dokter.Beberapa kali saya mendapati user dengan keluhan CLM, namun saat ingin meresepkan obat, yang tersedia...
dr. Nurul Falah
12 April 2021
Kemungkinan penyebab ruam bintik coklat di perut yang terasa gatal
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dokter, user laki laki berusia 17 tahun mengeluhkan ruam kecoklatan gatal yang berbatas tidak tegas di permukaan kulit perut sejak dua hari terakhir....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.