Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Keloid general_alomedika 2022-10-03T16:25:29+07:00 2022-10-03T16:25:29+07:00
Keloid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Keloid

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi
Share To Social Media:

Etiologi keloid adalah proliferasi fibroblas dan pembentukan matriks ekstraseluler yang berlebihan. Predileksi terhadap keloid dapat disebabkan oleh beberapa faktor sistemik maupun lokal. Faktor risiko lokal pembentukan parut patologis antara lain penyembuhan yang tertunda, kedalaman luka, dan kekuatan mekanik seperti tegangan tepi luka.[4,8]

Etiologi

Luka awal yang berisiko menimbulkan keloid umumnya dapat disebabkan oleh kondisi berikut:

  • Trauma: misalnya luka lecet

  • Kondisi infeksi atau inflamasi, misalnya acne atau gigitan serangga
  • Tindakan medis, misalnya pembedahan, penjahitan kulit, atau vaksinasi[5-7]

Pseudofolikulitis barbae dan keloidalis nuchae dapat menyebabkan keloid area kepala dan leher. Pseudofolikulitis barbae disebabkan oleh reaksi benda asing terhadap rambut yang tumbuh ke dalam di area janggut. Kondisi ini biasanya terjadi setelah bercukur pada individu berambut kasar dan keriting.

Reaksi inflamasi terhadap rambut menimbulkan mikroabses di epidermis yang berkembang menjadi abses. Keloidalis nuchae ditandai dengan lesi keloid menyerupai papul dan plak di tengkuk dan kulit kepala posterior. Kondisi ini disebabkan oleh inflamasi kronik akibat folikulitis.[6]

Faktor Risiko

Faktor risiko keloid terdiri dari faktor genetik, warna kulit, faktor demografis, usia, dan hipertensi.

Faktor Genetik

Predisposisi genetik diduga memegang peranan penting dan diekspresikan secara autosomal dominan. Faktor genetik yang ditemukan berperan terhadap terjadinya keloid adalah sebagai berikut :

  • HLA-B14
  • HLA-B21
  • HLA-BW16
  • HLA-BW35
  • HLA-DR5
  • HLA-DQW3
  • Golongan darah A[4,5,9]

Faktor Pigmen Kulit

Keloid lebih umum terjadi pada individu dengan pigmented skin, misalnya orang Negroid. Keloid tidak terjadi pada pasien albinisme, sehingga diduga bahwa melanosit memegang peranan dalam pembentukan keloid.[1,5]

Faktor Demografis

Dibanding ras Kaukasia, orang Asia cenderung menderita parut yang lebih parah, dengan proses pembentukan parut lebih agresif, serta risiko rekurensi lebih tinggi.[2]

Faktor Usia

Prevalensi antara kedua jenis kelamin serupa, dengan insidensi tertinggi pada dekade kedua hingga ketiga kehidupan. Usia remaja dan kehamilan juga meningkatkan risiko keloid. Hal ini diperkirakan karena efek vasodilatasi estrogen mengeksaserbasi inflamasi lokal.[5,8,9]

Hipertensi

Hipertensi diduga memiliki asosiasi dengan keloid, mungkin karena tekanan pada pembuluh darah mendorong vasodilatasi dan meningkatkan inflamasi lokal.[8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

1. Toro DD, Dedhia R, Tollefson TT. Advances in scar management : prevention and management of hypertrophic scars and keloids. Facial Plastic Surgery. 2016;24(4):322–9.
2. Lv K, Xia Z. Chinese expert consensus on clinical prevention and treatment of scar. Burns & Trauma. 2018;6:27-36.
Berman B, Maderal A, Raphael B. Keloids and hypertrophic scars: pathophysiology, classification, and treatment. Dermatol Surg. 2017;43:S3–18.
4. Bao Y, et al. Comparative efficacy and safety of common therapies in keloids and hypertrophic scars: a systematic review and meta-analysis. Aesth Plast Surg. 2019:1-12.
5. Ghazawi FM, Zargham R, Gilardino MS, Sasseville D, Jafarian F. Insights into the pathophysiology of hypertrophic scars and keloids: how do they differ? Advances in Skin & Wound Care. 2018;31(1):582-95.
6. Boahene K, Brissett AE, Jones LR. Facial plastic surgery controversies: keloids. Facial Plast Surg Clin N Am. 2018;26:105–12
7. Lee HJ, Jang YJ. Recent understandings of biology, prophylaxis and treatment strategies for hypertrophic scars and keloids. Int J Mol Sci. 2018;19:711-30.
8. Tsai CH, Ogawa R. Keloid research: current status and future directions. Scars Burns & Healing. 2019;5:1-8.
9. Saddawi-Konefka R, Watson D. Nonsurgical treatment of keloids and hypertrophic scars. Facial Plast Surg. 2019;35:260–6.

Patofisiologi Keloid
Epidemiologi Keloid

Artikel Terkait

  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
  • Verapamil untuk Tata Laksana Keloid
    Verapamil untuk Tata Laksana Keloid
  • e-Course Advanced Suturing Course
    e-Course Advanced Suturing Course
  • 5-Fluorouracil dan Triamcinolone Acetate dalam Tata Laksana Keloid
    5-Fluorouracil dan Triamcinolone Acetate dalam Tata Laksana Keloid
Diskusi Terkait
dr. Andrias Atmaja Putri
24 September 2022
Pasien laki laki usia 60 tahun dengan keloid dan gatal pada badan sejak 2 tahun yang lalu
Oleh: dr. Andrias Atmaja Putri
12 Balasan
Alo dokter. Saya menemui kasus di klinik. Laki laki usia 60 tahun datang dengan keluhan gatal pada badan yg dirasakan hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu....
Anonymous
29 Juli 2022
Penanganan keloid wajah - Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Nurliati, Sp.BP-REIzin bertanya dok. Untuk kasus keloid di wajah, kira-kira penanganan terbaik yang memiliki risiko rekurensi paling rendah bagaimana...
Anonymous
02 April 2022
Pasien dengan riwayat keloid apakah dapat dilakukan PRP (platelet-rich plasma)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya ni dok, sebenarnya pada client dengan riwayat keloid apakah boleh dikerjakan treatment PRP? Karna setau saya kalau ada riwayat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.