Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Leukemia general_alomedika 2024-07-15T10:06:32+07:00 2024-07-15T10:06:32+07:00
Leukemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Leukemia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Penatalaksanaan leukemia pada umumnya meliputi kemoterapi, antibodi monoklonal, dan transplantasi stem sel hematopoietik. Namun, penatalaksanaan leukemia sangat bervariasi berdasarkan pada progresivitas, jenis atau subtipe leukemia, dan faktor risiko pasien seperti usia, kondisi infeksi, dan komorbiditas. Pasien dengan leukemia akut maupun kronis harus dirujuk ke ahli hematologi-onkologi untuk memulai terapi.[1,2,5,8]

Kemoterapi

Kemoterapi induksi pilihan untuk leukemia akut umumnya adalah regimen sitarabin dan daunorubisin dengan protokol sitarabin 100 mg/m² yang diberikan secara infus kontinu selama 7 hari dan daunorubisin 45-60 mg/m²/hari intravena selama 3 hari. Sekitar 60% pasien dengan leukemia akut jenis myeloid dilaporkan mengalami remisi komplit dengan kemoterapi regimen sitarabin dan daunorubisin.[18,28]

Sementara itu, beberapa kemoterapi kombinasi yang direkomendasikan untuk pasien dengan leukemia kronis, yaitu:

  • Siklofosfamid, vinkristin, dan prednisone (CVP)

  • Siklofosfamid, doksorubisin, vinkristin, dan prednisone (CHOP)
  • Siklofosfamid, vinkristin, fludarabine, siklofosfamid (FC)
  • Fludarabine, siklofosfamid, mitoxantrone (FCM)[26,28-30]

Antibodi Monoklonal

Antibodi monoklonal seperti imatinib merupakan terapi pilihan untuk Chronic Myeloid Leukemia (CML) karena imatinib dapat menginduksi respons hematologi lengkap pada hampir semua pasien dan menyebabkan respons sitogenetik yang tinggi.[28,29]

Dosis imatinib untuk terapi primer yang direkomendasikan adalah 400 mg/hari secara oral, khususnya pada pasien dengan CML Ph1-positif yang baru didiagnosis pada fase kronis.[28,29]

Tingkat respons sitogenetik lengkap pada imatinib adalah sebesar 70% dan perkiraan tingkat kelangsungan hidup 3 tahun pada pasien CML yang menerima terapi imatinib adalah sebesar 94%.[28-30]

Transplantasi Sumsum Tulang

Transplantasi sumsum tulang alogenik diindikasikan pada pasien leukemia dengan tipe ALL yang memiliki risiko tinggi relapse. Tidak hanya pada ALL, pada jenis leukemia dengan risiko tinggi yang relapse seperti adanya kromosom Philadelphia, perubahan susunan gen MLL, hiperleukositosis, dan kegagalan dalam mencapai remisi komplit, transplantasi sumsum tulang juga diindikasikan.[29-31]

Terapi Suportif

Terapi suportif pada leukemia diperlukan bagi pasien dengan komplikasi kritis ataupun tanda kegawatdaruratan pada leukemia seperti adanya distress ataupun insufisiensi respirasi. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gagal napas dan adanya fokus infeksi yang dapat menyebabkan sepsis maupun leukositosis.[28,31]

Pasien leukemia dengan komplikasi kritis umumnya membutuhkan perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU). Manajemen suportif berupa pemberian cairan dan elektrolit, penggunaan ventilator, pemberian antibiotik, obat antiaritmia, maupun vasopressor bila dibutuhkan.[28,31]

Follow-Up

Pasien leukemia yang telah menjalani terapi awal dan menunjukkan respons komplit maupun parsial terhadap pengobatan yang telah diberikan akan menjalani pemeriksaan berkala setiap 6 bulan atau lebih sering selama 1 tahun pertama. Kemudian pasien dapat menjalani pemeriksaan berkala kembali setiap 3–6 bulan selama 4 tahun berikutnya.[31,32]

Follow-up meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap dan evaluasi apus darah tepi. Tujuan dari follow-up pasien leukemia untuk mendeteksi kemungkinan kambuhnya kembali leukemia yang paling besar terjadi pada beberapa tahun pertama setelah pengobatan berakhir.[31,32]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

1. Shimony S, et al. Acute myeloid leukemia: 2023 update on diagnosis, risk-stratification, and management. Am J Hematol. 2023;98:502–526 DOI:10.1002/ajh.26822
2. Jabbour E, Kantarjian H. Chronic myeloid leukemia: 2022 update on diagnosis, therapy, and monitoring. Am J Hematol. 2022;97:1236–1256 DOI: 10.1002/ajh.26642
5. Chennamadhavuni A, Lyengar V, et al. Leukemia. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560490/
8. Suttorp M, Millot F, Sembill S, et al. Definition, Epidemiology, Pathophysiology, and Essential Criteria for Diagnosis of Pediatric Chronic Myeloid Leukemia. Cancers. 2021;13(798):1-22 DOI: https://doi.org/10.3390/cancers13040798
18. Seiter K. Acute Myeloid Leukemia (AML). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/197802-overview#a4
26. Besa E C. Chronic Myelogenous Leukemia (CML). Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/199425-overview
28. Curran E, Muffly L, Luskin MR. Innovative Approaches to the Management of Acute Lymphoblastic Leukemia Across the Age Spectrum. ASCO. 2022;584-594
29. Sekeres M, Guyatt G, Abel G, et al. American Society of Hematology 2020 guidelines for treating newly diagnosed acute myeloid leukemia in older adults. Blood Advances. 2020;4(15):3528-3549 DOI 10.1182/bloodadvances.2020001920
30. Hoelzer D, Bassan R, et al. ESMO Clinical Practice Guideline interim update on the use of targeted therapy in acute lymphoblastic leukemia. Annals of Oncology. 2023;35(1):15-28 DOI: https://doi.org/10.1016/j.annonc.2023.09.3112
31. Leon A Gomez-De, Demichelis-Gomez R, et al. Acute myeloid leukemia: challenges for diagnosis and treatment in Latin America. 2023;28(1):1-3
32. Canadian Cancer Society. Follow-up after treatment for childhood leukemia. Canadian Cancer Society. 2024. https://cancer.ca/en/cancer-information/cancer-types/leukemia-childhood/treatment/follow-up#:~

Diagnosis Leukemia
Prognosis Leukemia

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.