Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Varicella
Pemberian vaksin varicella pada kehamilan masih menjadi kontraindikasi, sedangkan pada ibu menyusui masih diperbolehkan.
Penggunaan pada Kehamilan
Wanita hamil hingga saat ini masih menjadi kontraindikasi pemberian vaksin varicella. Wanita dalam usia produktif dan tidak hamil sebaiknya menghindari kehamilan sampai 1 bulan setelah vaksin. [4]
Yang ditakutkan dari pemberian vaksin varicella pada trimester awal kehamilan adalah adanya Congenital Varicella Syndrome yang terjadi pada bayi dengan ibu yang terinfeksi varicella pada awal kehamilan. Manifestasi dari congenital varicella syndrome ini di antaranya berat badan lahir rendah, mikrosefali, atrofi kortikal, dan katarak.
FDA memasukkan pemberian vaksin varicella pada kehamilan sebagai kontraindikasi dan Kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. [12]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Menyusui setelah vaksinasi varicella tetap dianjurkan, karena tidak ada studi yang menunjukkan vaksin varicella dapat disekresikan melalui ASI. Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 12 wanita yang diberikan vaksin varicella, tidak ada bukti adanya DNA Varicella Zoster Virus pada 217 sampel ASI. Pada studi ini juga tidak terdapat bayi yang mengalami serokonversi. [4]