Formulasi Vaksin Haemophilus influenzae Tipe B
Formulasi vaksin Haemophilus influenzae tipe B (HiB) di Indonesia saat ini yang masuk dalam program pemerintah adalah bentuk vaksin kombinasi DPT-Hepatitis B-HiB yang diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, serta pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh infeksi kuman Haemophilus influenzae tipe B. Vaksin HiB juga tersedia dalam bentuk tunggal. [11]
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan vaksin haemophilus influenzae tipe B tersedia dalam bentuk serbuk dan pelarut dalam satu kemasan. Namun, untuk beberapa jenis sediaan sudah tersedia dalam bentuk cair yang dapat langsung diambil dan disuntikkan. Pelarut yang ada biasanya bersifat steril dan tidak mengandung pengawet karena dapat menyebabkan inaktivasi virus. Beberapa bentuk sediaan dapat digunakan secara bersamaan dalam satu waktu setelah diencerkan dengan pelarut yang tersedia. [12-15]
Karena vaksin HiB yang dimasukkan dalam program pemerintah adalah bentuk vaksin kombinasi DPT-Hepatitis B-HiB, sediaan tunggal vaksin HiB jarang terdapat di Indonesia. Sediaan tunggal yang terdaftar di BPOM adalah vaksin ActHiB dan Hiberix.
Vaksin ActHiB
Vaksin ActHiB merupakan jenis vaksin dosis tunggal vaksin lysophilized agar dapat dilarutkan dalam larutan pengencer (Sodium Chloride 0,4%). Setiap 0,5 mL dosis ActHiB mengandung 10 mcg Haemophilus influenzae tipe B PRP terkonjugasi dengan protein tetanus. Vaksin ActHiB umumnya tampak jernih dan tidak berwarna setelah dilarutkan. [12,16]
Vaksin Hiberix
Vaksin Hiberix merupakan jenis vaksin yang hampir serupa dengan vaksin ActHIB. Vaksin ini dilarutkan dalam larutan pengencer cairan salin sebanyak 0,6 mL yang tersedia dalam kemasan kemudian dicampurkan dan dilarutkan sampai dosis 0,5 mL. Setiap 0,5 mL Hiberix mengandung 10 mcg Haemophillus B PRP dan 25 mcg tetanus toksoid. [13,16]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan vaksin HiB berbeda tergantung bentuk sediaan. Jika dalam bentuk serbuk, maka dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarutnya sesuai dengan dosis yang tersedia pada masing-masing produk. Kocok sampai merata. Gunakan jarum steril untuk setiap penyuntikan yang akan dilakukan. Bersihkan daerah yang akan dilakukan penyuntikan, umumnya pada daerah anterolateral paha atas.
Untuk bentuk cair, vaksin dapat langsung diberikan tanpa perlu dilarutkan terlebih dahulu. [12-16]
Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan vaksin HiB umumnya pada suhu 2-8 derajat Celsius. Hindari paparan sinar matahari langsung dan pastikan pasien tidak membeku karena vaksin tidak akan aktif bila membeku. [14]
Kombinasi dengan Obat Lain
Vaksin kombinasi bertujuan untuk mengurangi jumlah suntikan karena dalam sekali suntik terdapat beberapa kekebalan sekaligus yang langsung dimasukkan dalam tubuh.
Vaksin Pentabio
Vaksin Pentabio merupakan vaksin kombinasi DPT-HB-HIB yang beredar di Indonesia. Vaksin ini diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, serta pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh infeksi kuman Hib. Setiap 0,5 mL Pentabio mengandung 20 Lf difteri toksoid yang dimurnikan, 5 Lf tetanus toksoid yang dimurnikan, 12 OU kuman pertusis inaktif, 10 mcg HbsAg, 10 mcg Hib (PRP-TT), 0,33 mg aluminium fosfat dan 0,025 mg thimerosal. [14]
Vaksin Pentacel
Vaksin Pentacel merupakan vaksin kombinasi DtaP-IPV/HIB yang beredar di negara lain. Vaksin ini diberikan guna mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis, poliomielitis, serta pneumonia dan meningitis akibat infeksi kuman Hib. Setiap 0,5 mL vaksin Pentacel mengandung 15 Lf difteri toksoid, 5 Lf tetanus toksoid, antigen aselular pertusis, virus polio inaktif, 10 mcg Haemophilus B PRP dan 24 mcg tetanus toksoid. [15]