Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Haemophilus influenzae Tipe B
Efek samping vaksin Haemophilus influenzae tipe B (HiB) yang umum terjadi adalah ringan dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, misalnya kemerahan dan bengkak di sekitar lokasi penyuntikan. Namun, terdapat juga reaksi yang serius setelah penyuntikan berupa reaksi anafilaksis. [17]
Efek Samping
Efek samping ringan yang dapat terjadi setelah vaksinasi Hib biasanya jarang terjadi. Namun, apabila terjadi efek samping biasanya akan segera muncul setelah penyuntikan dan dapat berlangsung 2 hingga 3 hari ke depan. Efek samping tersebut adalah timbulnya eritema, edema dan inflamasi di sekitar lokasi penyuntikan serta demam.
Beberapa pasien juga dapat mengalami nyeri bahu yang parah, kesulitan untuk menggerakkan lengan tempat dilakukannya penyuntikan, rasa lemas, serta gelisah. Efek samping yang dapat terjadi lainnya berupa pusing, gangguan penglihatan, dan tinnitus. [17,20]
Obat apapun dapat menyebabkan reaksi alergi, yang dapat menyebabkan reaksi anafilaksis, bahkan hingga terjadi syok. Syok anafilaktik dapat ditangani dengan pemberian epinephrine 1 mg/mL dan monitor tanda-tanda vital pasien. Namun hal ini sangat jarang terjadi diperkirakan kejadiannya < 1% pada penyuntikan vaksin Hib. [17,20]
Interaksi Obat
Interaksi obat yang dapat terjadi pada pemberian vaksin HiB adalah penurunan efektivitas vaksin. Hal ini dapat terjadi pada pemberian bersama dengan belimumab yang digunakan untuk pengobatan lupus atau imunosupresan lain seperti fingolimod dan azathioprine. Berikan jarak setidaknya 2 minggu antara vaksinasi dan inisiasi imunosupresan dan berikan jarak 2-3 bulan setelah menghentikan terapi sebelum memberikan vaksinasi ulangan. [20]