Pendahuluan Tobramycin
Tobramycin adalah obat antibiotik golongan aminoglikosida. Di Indonesia, tobramycin tersedia dalam bentuk sediaan oftalmologi dan banyak digunakan dalam tata laksana infeksi mata seperti konjungtivitis bakterial. Tobramycin bersifat bakterisidal dan memiliki spektrum kerja yang luas terhadap berbagai organisme patogen.[1,2]
Tobramycin bekerja dengan cara menginhibisi sintesis protein. Tobramycin terikat secara ireversibel pada reseptor aminoglikosida spesifik yang terletak pada unit ribosom bakteri, sehingga sintesis protein tidak dapat berlangsung dan terjadi gangguan permeabilitas membran. Efek akhir yang ditimbulkan adalah kematian sel.[1,2,4]
Seperti aminoglikosida pada umumnya, tobramycin memiliki potensi efek samping nefrotoksisitas dan ototoksisitas, sehingga penggunaannya cenderung terbatas dan jarang dipilih sebagai terapi lini pertama dalam kasus-kasus infeksi. [3,4] Dalam setting klinis, tobramycin dapat digunakan dalam tata laksana infeksi saluran kemih, infeksi ginekologi, infeksi paru khususnya pneumonia, infeksi mata, dan infeksi jaringan lunak lainnya. Tobramycin juga digunakan pada pasien anak dan dewasa dengan penyakit fibrosis kistik.[3,5,6]
Formula molekular tobramycin adalah C18H37N5O9.[2]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Tobramycin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi |
Subkelas | Antibiotik, aminoglikosida[7] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: D Kategori TGA: D[8,9] |
Wanita menyusui | Tobramycin intramuskular dan intravena dapat diekskresikan di ASI Tidak ada data mengenai konsentrasi tobramycin di ASI bila diberikan dalam formulasi lain[9] |
Anak-anak | Tobramycin dapat digunakan pada pasien anak dengan fibrosis kistik dan non fibrosis kistik yang mengalami infeksi paru, infeksi saluran kemih, osteomyelitis, infeksi intra abdomen dan peritonitis, serta endokarditis[9] |
Infant | Berpotensi memiliki efek nefrotoksik dan ototoksik yang ireversibel pada bayi[9] |
FDA | Approved[8] |