Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Nifedipine
Penggunaan nifedipine pada kehamilan dikategorikan ke dalam Kategori C oleh FDA. Pada ibu menyusui, nifedipine diekskresikan dalam jumlah sedikit melalui ASI. Walau demikian, obat ini aman digunakan oleh ibu menyusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Studi pada binatang menunjukkan efek teratogenik nifedipine berupa stress oksidatif dan penurunan aliran darah. Insufisiensi aliran darah plasenta dapat menyebabkan restriksi pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR). Studi pada tikus dengan dosis nifedipine >150 mg/kg menghasilkan kelainan pembentukan tulang hiperfalangeal pada tangan dan kaki. Nekrosis kartilago pada digiti bagian distal juga ditemukan.[23,24]
Efek ini tidak ditemukan pada manusia, akan tetapi studinya masih terbatas. Studi kohort pada 44 wanita hamil yang mendapatkan nifedipine mendapatkan bahwa 43 bayi lahir normal. Efek samping maternal dari nifedipine juga jarang terjadi. Oleh karenanya, penggunaan nifedipine pada kehamilan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan pemantauan terhadap hemodinamik janin harus dilakukan.[24]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Nifedipine diekskresikan ke dalam ASI dalam jumlah sedikit, sehingga dinilai aman digunakan dalam laktasi. Akan tetapi, perlu dilakukan pemantauan efek samping pada bayi. Nifedipine juga dapat digunakan untuk mengurangi spasme puting.[14,15]