Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Chlorambucil general_alomedika 2022-12-28T22:47:59+07:00 2022-12-28T22:47:59+07:00
Chlorambucil
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Chlorambucil

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Chlorambucil secara farmakologi merupakan obat kemoterapi agen alkilasi turunan dari chlormethine. Obat ini bekerja dengan cara mengganggu proses replikasi DNA dan transkripsi RNA dengan menambah gugus alkil dan gugus lainnya, sehingga mengganggu fungsi asam nukleat dan terjadi apoptosis sel.

Farmakodinamik

Chlorambucil menghentikan pertumbuhan tumor dan mengobati berbagai jenis kanker seperti leukemia dengan menghubungkan basa guanin dalam untaian heliks ganda DNA secara langsung.

Hal ini membuat helai DNA tidak dapat mengurai dan terpisah. Karena hal tersebut diperlukan dalam proses replikasi DNA, sel-sel tidak lagi dapat membelah. Selain itu, chlorambucil juga menambahkan metil atau gugus alkil lain ke dalam molekul yang tidak sama dengan pasangan basa dan menyebabkan kesalahan kode DNA.[3]

Mekanisme Kerja secara Molekuler

Chlorambucil merupakan obat kemoterapi yang bekerja dengan cara menghambat proses replikasi DNA. Kerusakan DNA menyebabkan apoptosis sel melalui akumulasi sitosolik p53 dan aktivasi protein Bax (Bcl-2-2associated X) yang akan menyebabkan apoptosis sel.[6]

Chlorambucil menambahkan gugus alkil dan melakukan ikatan silang dengan DNA pada semua fase siklus sel melalui 3 metode :

  • Menempelkan gugus alkil pada basa DNA, menghasilkan DNA yang terfragmentasi oleh enzim perbaikan yang dikeluarkan untuk mengganti basa yang telah terakilasi, mengganggu sintesis DNA dan transkripsi RNA pada DNA yang terganggu
  • Kerusakan DNA melalui pembentukan ikatan silang yang mencegah DNA membelah untuk sintesis dan transkripsi
  • Menginduksi kesalahan pasangan basa nukleotida dengan menambahkan gugus metil atau alkil lain yang menyebabkan mutasi[3,6,7]

Farmakokinetik

Chlorambucil diabsorpsi secara cepat di lambung, dimetabolisme sebagian besar di hati, dan diekskresikan dalam jumlah kecil melalui ginjal.

Absorpsi

Chlorambucil secara cepat dan lengkap (>70%) diabsorpsi di traktus gastrointestinal. Absorpsi chlorambucil menurun bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Bioavailabilitas sebesar 70-100%.

Chlorambucil mencapai konsentrasi plasma puncak dalam 1 jam. Berdasarkan penelitian terhadap 10 orang, makanan dapat meningkatkan waktu paruh obat sebesar 2 kali lipat dan menurunkan konsentrasi obat sebanyak 55%.[4,7]

Distribusi

Volume distribusi rata-rata 0,31 L / kg setelah dosis tunggal chlorambucil oral 0,2 mg / kg. Chlorambucil dan metabolitnya terikat secara luas dengan protein plasma dan jaringan. Secara in vitro, chlorambucil terikat 99% dengan protein plasma, khususnya albumin. Kadar cairan serebrospinal dari chlorambucil belum diketahui.[3,4]

Metabolisme

Chlorambucil secara ekstensif dimetabolisme di hati menjadi mustard asam fenilasetat, yang memiliki aktivitas antineoplastik. Chlorambucil dan metabolit utamanya mengalami degradasi oksidatif menjadi turunan monohidroksi dan dihidroksi. [3]

Eliminasi

Sekitar 20% hingga 60% dari radioaktivitas muncul dalam urin setelah 24 jam. Kurang dari 1% dari radioaktivitas pada urin dalam bentuk mustard chlorambucil atau asam fenilasetat.[4,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. PubChem. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US), National Center for Biotechnology Information; 2022. PubChem Compound Summary for CID 2708, Chlorambucil. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chlorambucil
4. FDA. Leukeran (Chlorambucil) Prescribing Information. 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/010669s032lbl.pdf
6. MIMS. Chlorambucil. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorambucil?mtype=generic
7. Rxlist. Leukeran (Chlorambucil). 2022. https://www.rxlist.com/leukeran-drug.htm#description
9. Ganta S, Sharma P, Paxton JW, Baguley BC, Garg S. Pharmacokinetics and pharmacodynamics of chlorambucil delivered in long-circulating nanoemulsion. J Drug Target. 2010 Feb;18(2):125-33.

Pendahuluan Chlorambucil
Formulasi Chlorambucil

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.