Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Leflunomide general_alomedika 2021-04-09T20:42:16+07:00 2021-04-09T20:42:16+07:00
Leflunomide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Leflunomide

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Pengawasan klinis yang diperlukan pada pemberian leflunomide adalah pemeriksaan tekanan darah, tes fungsi liver, tes fungsi ginjal, dan pemeriksaan hematologi. Hal ini dikarenakan leflunomide dapat menyebabkan efek samping hipertensi, cedera liver akut, dan gangguan hematologi seperti pansitopenia.[5,12]

Sebelum memulai terapi dengan leflunomide, lakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan darah lengkap sebagai baseline, pemeriksaan enzim hati, pemeriksaan kreatinin serum, dan status infeksi hepatitis B dan hepatitis C. Kemungkinan kehamilan atau kasus aktif tuberkulosis juga harus disingkirkan sebelum terapi.

Saat terapi, kontrol awal harus dijadwalkan tiap 2–4 minggu (pada pasien dengan terapi leflunomide <3 bulan) dan tiap 8–12 minggu (pada pasien yang telah menjalani terapi selama 3–6 bulan). Pada pasien yang telah mengonsumsi obat >6 bulan, kontrol dapat dijadwalkan tiap 12 minggu. Jika dosis obat ditingkatkan, frekuensi pemantauan harus ditingkatkan menjadi tiap 2–4 minggu. Jika pasien menerima methotrexate (MTX), maka diwajibkan untuk kontrol setiap bulan.[5,12]

Pemantauan tingkat alanine aminotransferase (ALT) direkomendasikan minimal tiap bulan selama 6 bulan setelah memulai terapi leflunomide dan selanjutnya menjadi tiap 6–8 minggu. Jika terjadi peningkatan ALT >3 kali nilai rujukan, interupsi terapi sambil menyelidiki kemungkinan penyebab peningkatan ALT.

Jika peningkatan ALT diinduksi oleh leflunomide, mulai prosedur washout dengan kolestiramin dan pantau enzim hepar setiap minggu hingga normal. Jika gangguan enzim hepar tidak diinduksi oleh leflunomide, maka terapi dapat dilanjutkan.[6,12]

 

Referensi

5. Teschner S, Burst V. Leflunomide: a drug with a potential beyond rheumatology. Immunotherapy. 2010;2(5):637–50.
6. FDA. ARAVA (Leflunomide). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/020905s022lbl.pdf
12. Singh JA, Furst DE, Bharat A, et al. 2012 Update of the 2008 American College of Rheumatology (ACR) Recommendations for the use of Disease-Modifying Anti-Rheumatic Drugs and Biologics in the treatment of Rheumatoid Arthritis (RA). Arthritis Care Res. 2012 May;64(5):625–39.

Kontraindikasi dan Peringatan Le...

Artikel Terkait

  • Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
    Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
  • Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
    Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
  • Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
    Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
31 Januari 2022
Artikel SKP - Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) dan rheumatoid factor (RF) merupakan dua pemeriksaan laboratorium yang telah tervalidasi dan telah...
dr.Pittara Pansawira
05 Januari 2022
Rambut rontok dan kering selama terapi imunosupresan pada pasien Rheumatoid Arthritis - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr.Pittara Pansawira
3 Balasan
Alo, dr. Fresa Nathania Rahardjo, MBiomed, SpKK, Ijin bertanya dok. Ada pasien wanita usia 30 tahun, saat ini dalam terapi imunosupresan untuk Rheumatoid...
dr. William Widhi Sasongko
26 Desember 2019
Pasien laki-laki usia 62 tahun penderita asam urat dengan keluhan benjolan di jari tangan dan kedua siku tangan disertai rasa nyeri pada persendian
Oleh: dr. William Widhi Sasongko
6 Balasan
Alodokter, izin sharing dan konsultasi kasus yang saya temui di PKM. Pasien Tn. X, umur 62th, BB 50kg, kadar asam urat 11,5mg/dl.Pasien sudah lama sakit asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.