Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Nevirapine
Penggunaan nevirapine pada kehamilan tidak meningkatkan risiko efek samping nevirapine. Nevirapine dapat dikeluarkan melalui ASI dan ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak pada bayi.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan nevirapine pada kehamilan masuk dalam Kategori FDA N atau belum dikategorikan.
Menurut TGA, nevirapine masuk dalam kategori B3. Artinya, obat telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita dalam usia reproduktif, dan selama observasi tidak menimbulkan peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain secara langsung maupun tidak langsung. Studi pada hewan menunjukkan adanya peningkatan kejadian kerusakan pada fetus namun belum tentu ditemukan pada manusia. [11]
Nevirapine dapat menembus plasenta dalam jumlah yang cukup banyak. Perbandingan konsentrasi di tali pusat dengan di darah ibu adalah 0,6–1,02. [12,13] Nevirapine yang masuk ke dalam janin ini dinilai tidak meningkatkan risiko kelainan kongenital. Prevalensi kelainan kongenital pada ibu yang menggunakan nevirapine di trimester pertama adalah 2,8%. [14,15]
Perbedaan Farmakokinetik Nevirapine pada Kehamilan
Ada beberapa studi yang menilai pengaruh kehamilan terhadap farmakokinetik nevirapine. Studi pada 7 wanita hamil trimester kedua dan 19 wanita hamil trimester ketiga tidak menemukan adanya perubahan farmakokinetik nevirapine pada ibu hamil. [16] Di lain sisi, studi yang membandingkan farmakokinetik nevirapine pada 16 wanita hamil dan 13 wanita tidak hamil menemukan bahwa klirens nevirapine meningkat sebanyak 20% dan konsentrasi plasma maksimum menurun sebanyak 30%. [17]
Studi di Belanda yang membandingkan farmakokinetik nevirapine pada 45 wanita hamil dan 152 wanita tidak hamil juga menemukan bahwa konsentrasi plasma nevirapine lebih rendah pada wanita hamil. Akan tetapi, secara statistik angka ini tidak berbeda bermakna, sehingga perubahan dosis nevirapine selama masa kehamilan tidak dibutuhkan. [18]
Perbedaan Risiko Efek Samping pada Kehamilan
Penggunaan nevirapine pada ibu hamil tidak meningkatkan risiko efek samping hepatotoksisitas dan ruam pada kulit. [19]
Keluhan pada trimester pertama kehamilan dapat menyerupai gejala hepatotoksisitas (mual, muntah) sehingga penilaian klinis dan fungsi hati perlu dilakukan, terutama saat inisiasi nevirapine. Inisiasi nevirapine pada wanita hamil dengan nilai CD4 ≥ 250 sel/mm3 dapat diberikan jika manfaat lebih banyak dibandingkan risikonya, sedangkan wanita hamil yang telah mengonsumsi nevirapine sejak sebelum kehamilan tetap dapat melanjutkan penggunaan nevirapine jika dapat ditoleransi dengan baik. [17,20]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Nevirapine disekresikan dalam ASI dengan jumlah yang cukup signifikan. Perbandingan antara konsentrasi nevirapine pada ASI dan serum ibu adalah 0,6. Nevirapine juga dapat terdeteksi pada bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang menggunakan nevirapine dengan konsentrasi 0,54–1,06 mcg/mL. [21]
Studi pada 67 ibu yang menggunakan nevirapine dan memberikan ASI kepada bayinya menemukan bahwa konsentrasi median nevirapine pada ASI adalah 4,546 ng/mL. Studi ini juga menilai konsentrasi nevirapine pada bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang menggunakan nevirapine. Konsentrasi nevirapine pada bayi adalah 0,99 mcg/mL, 1,03 mcg/mL, dan 0,73 mcg/mL pada minggu ke-2, ke-6, dan ke-14. [22]. Bayi yang terpapar dengan nevirapine ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami ruam dan hiperbilirubinemia. [23]