Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Artemether
Penggunaan artemether pada kehamilan termasuk dalam kategori C FDA dan kategori D TGA. Artemether diduga disekresikan dalam jumlah sangat kecil pada ASI, sehingga penggunaan artemether pada ibu menyusui harus dengan perhatian khusus.
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan penggunaan artemether pada kehamilan dalam Kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
TGA memasukkan artemether dalam Kategori D. Artinya, obat telah menyebabkan, diduga telah menyebabkan atau diperkirakan akan menyebabkan peningkatan insiden malformasi atau kerusakan yang tidak dapat dipulihkan terhadap janin manusia. Obat juga dapat memiliki efek farmakologis yang merugikan. [8,11]
Pada penelitian observasional terhadap 500 ibu hamil yang menerima kombinasi oral artemether dan lumefantrin dan studi mengenai data 1000 ibu hamil yang menerima derivat artemisinin, tidak didapatkan peningkatan risiko komplikasi kehamilan atau efek teratogenik. [11]
Sebuah studi kohort observasional dilakukan oleh Mosha et al di Tanzania terhadap 2167 ibu hamil dengan usia kehamilan di bawah 20 minggu yang menerima berbagai jenis antimalaria. Studi tersebut menemukan bahwa terdapat risiko rendah abortus atau lahir mati akibat penggunaan obat oral kombinasi artemether dan lumefantrin pada ibu hamil. Risiko ini lebih rendah dibandingkan dengan risiko abortus atau lahir mati pada penggunaan quinine terhadap ibu hamil. [17]
CDC merekomendasikan penggunaan kombinasi artemether dan lumefantrin sebagai alternatif antimalaria lini pertama pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga. Dosis yang direkomendasikan mengikuti dosis orang dewasa pada umumnya. Kombinasi ini dapat dipertimbangkan sebagai antimalaria pada ibu hamil trimester pertama bila pilihan antimalaria rekomendasi lain, seperti mefloquine dan clindamycin tidak tersedia. [7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Artemether diperkirakan disekresikan dalam jumlah yang sangat kecil melalui ASI. Artemether boleh diberikan pada ibu menyusui dengan bayi yang memiliki berat > 5 kg. Keamanan penggunaan artemether pada ibu menyusui dengan bayi < 5 kg belum diketahui. Pemberian artemether pada ibu menyusui dilakukan bila manfaat pemberian obat melebihi risiko yang dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi ASI dari ibu yang menerima obat ini. [9,11]