Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Artemether general_alomedika 2022-11-30T16:21:25+07:00 2022-11-30T16:21:25+07:00
Artemether
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Artemether

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Penggunaan artemether pada kehamilan termasuk dalam kategori C dari Food and Drugs Administration dan kategori D dari Therapeutic Good Administration. Artemether diduga disekresikan dalam jumlah sangat kecil pada air susu ibu atau ASI, sehingga penggunaan artemether pada ibu menyusui memerlukan perhatian khusus.

Penggunaan pada Kehamilan

Food and Drugs Administration (FDA) memasukkan penggunaan artemether pada kehamilan dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[6]

Therapeutic Good Administration (TGA) memasukkan artemether dalam kategori D. Artinya, obat telah menyebabkan, diduga telah menyebabkan atau diperkirakan akan menyebabkan peningkatan insiden malformasi atau kerusakan yang tidak dapat dipulihkan terhadap janin manusia.[9,12]

Pada penelitian observasional terhadap 500 ibu hamil yang menerima kombinasi oral artemether dan lumefantrin dan studi mengenai data 1000 ibu hamil yang menerima derivat artemisinin, tidak didapatkan peningkatan risiko komplikasi kehamilan atau efek teratogenik.[12]

Infeksi malaria selama kehamilan meningkatkan risiko terjadinya luaran klinis yang kurang baik bagi ibu dan janin. Beberapa luaran klinis yang kurang baik, antara lain anemia maternal, malaria berat, abortus, stillbirth, kelahiran preterm, berat badan lahir rendah, intrauterine growth restriction, serta mortalitas maternal dan juga bayi.[6]

Artemether juga dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi hormonal, sehingga pasien usia subuh disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi tambahan yang nonhormonal. Kontrasepsi tambahan sebaiknya tetap digunakan selama 1 bulan.[6,13]

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan penggunaan artemether selama kehamilan dapat dilakukan jika terjadi infeksi malaria falciparum yang resisten terhadap klorokuin, dan terapi alternatif lain tidak tersedia atau tidak bisa ditolerir pasien. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[6,8]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Artemether diperkirakan disekresikan dalam jumlah yang sangat kecil melalui ASI. Artemether boleh diberikan pada ibu menyusui dengan bayi yang memiliki berat >5 kg.

Keamanan penggunaan artemether pada ibu menyusui dengan bayi <5 kg belum diketahui. Pada populasi ini, pemberian artemether dapat dilakukan bila manfaat pemberian obat melebihi risiko yang dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi ASI dari ibu yang menerima obat ini.[12,17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

6. ASHP. Artemether and Lumefantrine. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/artemether-and-lumefantrine.html#pharmacokinetics
8. Ballard SB, Salinger A, Desai M, Tan KR. Updated CDC recommendations for using artemether-lumefantrine for the treatment of uncomplicated malaria in pregnant women in the United States. Morbidity and Mortality Weekly Report. 2018 Apr 13;67(14):424.
9. Australian Government Department of Health. Therapeutic Goods Administration. Prescribing Medicines in Pregnancy Database. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
12. Food and Drug Administration. Coartem: Prescribing Information. United States Department of Health and Human Services; 2018
13. MIMS Indonesia. Artemether. 2022. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/artemether?mtype=generic
17. Drugs.com. Artemether / lumefantrine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2022. https://www.drugs.com/pregnancy/artemether-lumefantrine.html

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ar...

Artikel Terkait

  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Pencegahan Transmisi Malaria Falciparum dengan Primakuin
    Pencegahan Transmisi Malaria Falciparum dengan Primakuin
  • Pencegahan Malaria pada Kehamilan
    Pencegahan Malaria pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
    Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
  • Tafenokuin Dosis Tunggal untuk Mencegah Relaps Malaria Vivax - Telaah Jurnal Alomedika
    Tafenokuin Dosis Tunggal untuk Mencegah Relaps Malaria Vivax - Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Agung
05 Desember 2022
Hemoglobin tiba-tiba turun drastis pada pasien dengan diagnosis demam dengue
Oleh: dr. Agung
2 Balasan
Alo Dokter, izin konsul, saya dapat pasien hari jumat kemarin anak2 usia 14 tahun, BB 31 kg, dengan keluhan demam tinggi sudah 1 minggu sebelum datang,...
dr. Reinike Larasati Fajrin
09 Oktober 2022
Pasien dengan malaria dan batuk pilek apakah pengobatan bisa digabung dengan antibiotik
Oleh: dr. Reinike Larasati Fajrin
3 Balasan
Izin bertanya dok, jika ada pasien dengan malaria ditambah batuk pilek sudah 1 minggu dan sekret kehijauan, bisa kah pengobatan malaria ini kita gabung...
Anonymous
13 September 2022
Pasien malaria dan demam tifoid
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Tn. X/34 tahun/LS: pasien datang ke IGD tanggal 10/9/2022 dengan keluhan muntah sejak 1 hari yll didahului oleh nyeri perut dan ulu hati. Sebelumnya sejak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.