Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Ketoconazole general_alomedika 2022-04-27T12:28:45+07:00 2022-04-27T12:28:45+07:00
Ketoconazole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Ketoconazole

Oleh :
dr.Intan Ekarulita
Share To Social Media:

Ketoconazole memiliki banyak efek samping serius, misalnya pemanjangan interval QT, sehingga penggunaannya tidak disarankan jika terapi antifungal lain tersedia. Interaksi obat di antaranya dengan rifampisin dan isoniazid berupa peningkatan risiko hepatotoksik dan penurunan konsentrasi ketoconazole.

Efek Samping

Berikut adalah beberapa efek samping penggunaan ketoconazole:

Hepatik

Ketoconazole merupakan obat hepatotoksik, gejala awal adalah peningkatan enzim liver. Dosis kecil dengan durasi panjang ataupun dosis besar dengan durasi pendek akan meningkatkan enzim liver. Gejala yang dapat ditimbulkan adalah gejala hepatitis, ikterus, peningkatan enzim liver.[3]

Kardiovaskuler

Menyebabkan pemanjangan interval QT sehingga berisiko menyebabkan gangguan irama jantung yang berbahaya, misalnya torsade de pointes.[1,3]

Endokrin

Menghambat pembentukan kortisol sehingga beberapa pasien mengalami gejala insufisien adrenal seperti hiponatremia, hiperkalemia, hipotensi, lemas, depresi dan lunglai.[3,6]

Dermatologik

Beberapa kasus yang telah dilaporkan adalah eritema multiformis, dermatitis, urtikaria, pruritus, alopesia, xeroderma, kulit kering, kebotakan pada kulit kepala, deskuamasi, dan fotosensitif.[1]

Gastrointestinal

Efek samping gastrointestinal yang umum terjadi adalah mual dan muntah. Selain itu, dapat ditemukan efek samping lainnya, seperti diare, konstipasi, nyeri perut, nyeri epigastrik, mulut kering, perut kembung, perubahan warna lidah, dan sariawan.

Hematologi

Kurang dari 0.1 % melaporkan kasus anemia hemolitik terhadap penggunaan ketoconazole.[9]

Hipersensitivitas

Garcia, et al., melaporkan kasus dermatitis kontak terhadap penggunaan ketoconazole.[10]

Genitourinaria

Ginekomastia dilaporkan pada beberapa kasus. Terjadi peningkatan perbandingan estrogen banding testosteron

Saraf

Efek samping sistem saraf yang mungkin muncul akibat penggunaan ketoconazole oral: sakit kepala, parastesia, dan penurunan kesadaran[3]

Efek Samping Lain

Dilaporkan efek samping lain yang dapat terjadi akibat penggunaan ketoconazole, yaitu hipoglikemia, mialgia, arthralgia, waham paranoid, photophobia, dan epistaksis.[11]

Interaksi Obat

Ketoconazole memerlukan keasaman lambung untuk pelarutan dan penyerapannya sehingga obat yang mempengaruhi keasaman lambung seperti antasida, h2 blocker, dan proton pump inhibitor akan mengganggu absorbs ketoconazole. Selain itu, rifampisin dan isoniazid juga akan menurunkan konsentrasi serum ketoconazole.

Interaksi obat ketoconazole lainnya adalah sebagai berikut:

Obat Interaksi
Antikoagulan oral (warfarin) Terdapat peningkatan efek antikoagulan.[3]

Antikonvulsan (phenytoin)

Terdapat interaksi farmakokinetik terhadap perubahan metabolisme satu atau kedua obat.

Sulfonilurea: glibenclamide, glimepiride

Potensi peningkatan konsentrasi plasma dari antidiabetes dan gejala hipoglikemia
Antihistamin (astemizol, terfenadin)

Aztemizole dan terfenadin akan membentuk interaksi farmakokinetik dan berpotensi serius menyebabkan aritmia jantung atau perpanjangan interval QT) [1,3]

Benzodiazepin (midazolam, triazolam) Peningkatan konsentrasi plasma midazolam atau triazolam; mungkin memperpanjang efek sedative dan hipnotik
Digoxin Peningkatan konsentrasi plasma dari digoxin [3,12]
Agen imunosupresif (cyclosporine, methylprednisolone, prednisone, tacrolimus)

Siklosporin atau tacrolimus: Peningkatan konsentrasi agen imunosupresifMethylprednisolone atau prednison: Peningkatan konsentrasi kortikosteroid dan meningkatkan tekanan adrenal.

Paclitaxel

Terdapat bukti in vitro bahwa ketoconazole dapat menghambat metabolisme paclitaxel[12]

Atorvastatin Meningkatkan level artovastatin dalam darah sehingga berefek pada kerusakan hepar
Hydrocodone

Meningkatkan level hydrocodone dalam darah sehingga terdapat efek sulit berkonsentrasi, dizzy, gangguan berpikir

Calcium Konsumsi kalsium karbonat akan menurunkan efektifitas ketoconazole

 

Referensi

1. Katzung B G. et al. Basic and Clinical Pharmacology 11th edition. Lange, 2009;839-830

3. FDA Drug Safety Communication : FDA limits usage of Nizoral (Ketoconazole) oral tablets due to potentially fatal liver injury and risk of drug interaction and adrenal gland problems (2016). Available from URL : https://www.fda.gov/Drugs/DrugSafety/ucm362415.htm

6. Youdim, et al. Application of CYP3A4 in vitro data to predict clinical drug-drug interaction; predictions of compounds as objects of interaction. Br J Clin Pharmacol. 2008; 65:680-692

9. Duman D, Turhal NS, Duman DG. Fatal aplastic anemia during treatment with ketoconazole. Am J Med 111 (2001): 737
10. Garcia-Bravo B, Mazuecos J, Rodriguez-Pichardo A, et al. Hypersensitivity to ketoconazole preparations: study of 4 cases. Contact Dermatitis 21 (1989): 346-8
11. Finkelstein E, Amichai B, Halevy S. Paranoid delusions caused by ketoconazole. Int J Dermatol 35 (1996): 75
12. Moretti ME, Ito S, Koren G. Disposition of maternal ketoconazole in breast milk. Am J Obstet Gynecol 173 (1995): 1625-6

Indikasi dan Dosis Ketoconazole
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Tinea Versicolor – Panduan E-Prescription Alomedika
    Tinea Versicolor – Panduan E-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
dr.Roshni Manwani
12 Oktober 2021
Ketoconazole yang digunakan secara terus menerus apakah akan membuat kulilt kepala kering - Farmakologi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo Dok Novita, Selamata Pagi Dok, Mohon ijin bertanya dok, antijamur shampoo seperti ketoconazole yang digunakan secara terus menerus apakah akan membuat...
dr. Nurul Falah
27 Maret 2021
Pasien hamil 20 minggu takut minum obat antijamur dari dokter Obgyn
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita berusia 34 tahun sedang hamil 20 minggu mengalami keputihan berat, dari dokter kandungan diberikan obat...
dr.Liganda Endo Mahata
14 Februari 2019
keamanan mengaplikasikan cream ketokonazol pada daerah payudara bagi ibu menyusui
Oleh: dr.Liganda Endo Mahata
3 Balasan
Apakah mengaplikasikan cream ketokonazol di lipatan payudara pada ibu menyusui diperbolehkan?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.