Pengawasan Klinis Tetrasiklin
Pengawasan klinis pemberian tetrasiklin dilakukan terhadap efek samping, interaksi obat dan pengobatan jangka panjang. Di samping itu, pengawasan perlu dilakukan pada pasien dengan penyakit hati, penyakit ginjal, dan hipertensi intrakranial. [2,21]
Pasien yang menjalani terapi tetrasiklin hendaknya ditanyakan secara berkala apakah mengalami sakit kepala, penglihatan kabur, atau diplopia. Gejala tersebut menandakan terjadinya hipertensi intrakranial. Pada pasien yang mengalami efek samping hipertensi intrakranial, meski obat tetrasiklin telah dihentikan, namun tekanan intrakranial dapat tetap tinggi selama beberapa minggu. Karenanya, tanda vital, pemeriksaan neurologi, dan funduskopi tetap dipantau hingga kondisi pasien stabil. [2,25]
Pasien yang menjalani terapi jangka panjang hendaknya dilakukan pemeriksaan laboratorium secara periodik, untuk mengevaluasi sistem organ tubuh, seperti hematopoetik, fungsi renal, dan fungsi hepar. [2]