Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Kanamycin annisa-meidina 2024-03-14T11:42:54+07:00 2024-03-14T11:42:54+07:00
Kanamycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Kanamycin

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi kanamycin adalah pada pasien dengan alergi terhadap kanamycin atau obat aminoglikosida lain. Peringatan diperlukan terkait risiko ototoksisitas, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal.[4,6]

Kontraindikasi

Kanamycin dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi terhadap kanamycin atau aminoglikosida lainnya.[4,6]

Peringatan

Sebelum memberikan kanamycin, anamnesis mengenai riwayat alergi pada pasien. Pasien yang memiliki riwayat alergi kanamycin atau obat golongan aminoglikosida lain tidak dapat diberikan kanamycin[4,6]

Neurotoksisitas dan Ototoksisitas

Efek toksik utama kanamycin adalah aksi pada cabang auditori dan vestibular dari saraf kedelapan serta tubulus ginjal. Neurotoksisitas biasanya ditandai oleh kerusakan pendengaran bilateral yang sering kali permanen dan kadang-kadang dibarengi ototoksisitas vestibular.

Hilangnya persepsi frekuensi tinggi biasanya terjadi sebelum terjadi gangguan pendengaran klinis yang nyata dan dapat dideteksi melalui tes audiometri. Vertigo mungkin terjadi dan dapat menjadi tanda cedera vestibular. Manifestasi lain dari neurotoksisitas dapat mencakup mati rasa, kesemutan, gerakan otot, involunter, dan kejang. Risiko kehilangan pendengaran meningkat dengan tingkat paparan konsentrasi serum yang tinggi.[6]

Nefrotoksisitas

Gangguan ginjal dapat ditandai oleh penurunan klirens kreatinin, oliguria, proteinuria, penurunan berat jenis urin, atau bukti peningkatan retensi nitrogen.[6]

Faktor yang Meningkatkan Risiko Toksisitas

Risiko reaksi ototoksik dan nefrotoksik yang parah sangat meningkat pada pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu dan pada mereka dengan fungsi ginjal normal yang menerima dosis tinggi atau terapi yang berkepanjangan. Konsentrasi serum aminoglikosida yang diberikan secara parenteral harus dipantau jika memungkinkan untuk memastikan kadar yang cukup dan menghindari kadar yang potensial toksik.

Blokade neuromuskular dengan paralisis pernapasan dapat terjadi ketika kanamycin disuntikkan intraperitoneal secara bersamaan dengan anestesi dan obat relaksan otot. Blokade neuromuskular juga telah dilaporkan setelah injeksi parenteral dan penggunaan oral aminoglikosida. Risiko meningkat pada pasien yang menerima anestesi, agen penghambat neuromuskular, atau pada pasien yang menerima transfusi darah antikoagulan sitrat.

Penggunaan bersamaan kanamycin dengan obat lain yang berpotensi nefrotoksik dan neurotoksik, seperti polymyxin B dan bacitracin, harus dihindari karena meningkatkan risiko toksisitas. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko toksisitas pasien adalah usia lanjut dan dehidrasi.

Kanamycin tidak boleh diberikan secara bersamaan dengan diuretik kuat, seperti furosemide. Diuretik kuat sendiri dapat menyebabkan ototoksisitas, dan diuretik yang diberikan intravena dapat meningkatkan toksisitas aminoglikosida dengan mengubah konsentrasi antibiotik dalam serum dan jaringan.[6]

Referensi

4. Mims. Kanamycin. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/kanamycin?mtype=generic
6. Drugs.com. Kanamycin. 2024. https://www.drugs.com/pro/kanamycin.html

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Kanamycin

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.