Kontraindikasi dan Peringatan Faropenem
Kontraindikasi dan peringatan pada pemberian faropenem terutama terkait dengan risiko hipersensitivitas terhadap faropenem atau obat beta laktam lain.
Kontraindikasi
Faropenem dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui memiliki hipersensitivitas terhadap faropenem atau komponen dari sediaan obat serta pada pasien yang memiliki riwayat reaksi anafilaksis terhadap obat beta laktam lainnya. [19]
Peringatan
Penggunaan faropenem harus dilakukan secara hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat keluarga dengan atopi atau riwayat hipersensitivitas terhadap penicillin, cephem, atau obat-obatan karbapenem. Terdapat risiko syok anafilaksis pada pasien-pasien tersebut, sehingga pengawasan ketat harus dilakukan terutama pada penggunaan obat pertama kali. [2,19]
Pada pasien dengan gangguan bersihan ginjal, faropenem sebaiknya diberikan dengan dosis yang lebih rendah atau dengan mengurangi frekuensi harian. Penelitian yang melibatkan 8 pasien yang menjalani hemodialisis menunjukkan bahwa pemberian faropenem 200 mg dua kali sehari dapat menjadi pilihan yang aman dan efektif, namun pengawasan yang ketat tetap harus dilakukan. [2,20]
Penghentian pemberian faropenem harus dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi pasien jika terjadi efek samping faropenem, seperti diare, ruam, rabdomiolisis, pneumonia interstisial, gangguan hepar, atau toxic epidermal necrolysis.[2,19]