Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Faropenem general_alomedika 2022-10-14T15:31:28+07:00 2022-10-14T15:31:28+07:00
Faropenem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Faropenem

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Kontraindikasi dan peringatan pada pemberian faropenem terutama terkait dengan risiko hipersensitivitas terhadap faropenem atau obat beta laktam lain.

Kontraindikasi

Faropenem dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui memiliki hipersensitivitas terhadap faropenem atau komponen dari sediaan obat serta pada pasien yang memiliki riwayat reaksi anafilaksis terhadap obat beta laktam lainnya. [19]

Peringatan

Penggunaan faropenem harus dilakukan secara hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat keluarga dengan atopi atau riwayat hipersensitivitas terhadap penicillin, cephem, atau obat-obatan karbapenem. Terdapat risiko syok anafilaksis pada pasien-pasien tersebut, sehingga pengawasan ketat harus dilakukan terutama pada penggunaan obat pertama kali. [2,19]

Pada pasien dengan gangguan bersihan ginjal, faropenem sebaiknya diberikan dengan dosis yang lebih rendah atau dengan mengurangi frekuensi harian. Penelitian yang melibatkan 8 pasien yang menjalani hemodialisis menunjukkan bahwa pemberian faropenem 200 mg dua kali sehari dapat menjadi pilihan yang aman dan efektif, namun pengawasan yang ketat tetap harus dilakukan. [2,20]

Penghentian pemberian faropenem harus dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi pasien jika terjadi efek samping faropenem, seperti diare, ruam, rabdomiolisis, pneumonia interstisial, gangguan hepar, atau toxic epidermal necrolysis.[2,19]

Referensi

2. Schurek KN, Wiebe R, Karlowsky JA, Rubinstein E, Hoban DJ, Zhanel GG. Faropenem: review of a new oral penem. Expert Rev Anti Infect Ther. 2007 Apr;5(2):185-98. https://doi.org/10.1586/14787210.5.2.185
19. Ciplamed. Product index: Farobact 200 (Drug label). Available from: https://ciplamed.com/printpdf/23635
20. Hasegawa G, Tsuruoka S, Ushijima K, Maeda A, Hayasaka T, Saito T, et al. Dialyzability of Faropenem in Infected Patients on Chronic Hemodialysis. Ther Apher Dial. 2017 Feb;21(1):52-56. https://doi.org/10.1111/1744-9987.12457

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Faropenem
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 12:10
Pemberian obat untuk pasien ikterus di mata
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok izin bertanya, apabila mendapat pasien dewasa ikterus di mata dan jika palpasi teraba susp hepatomegaly, dan tidak ada pmx sgot sgpt, apabila butuh...
Anonymous
Hari ini, 11:28
Benjolan di kelopak mata bagian dalam
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus benjolan di kelopak mata pria dewasa, benjolan sudah 3 hari, nyeri hanya jika disentuh  dan benjolan tidak aktif membesar,...
Anonymous
Hari ini, 10:56
Pusing setelah makan malam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 52 tahun memiliki keluhan sejak 16/1/23 merasa pusing (gliyer, lemas) tiap setelah makan sore/malam. Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.