Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Faropenem general_alomedika 2019-08-16T15:35:35+07:00 2019-08-16T15:35:35+07:00
Faropenem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Faropenem

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Farmakologi faropenem adalah sebagai suatu antimikroba golongan beta laktam yang memiliki mekanisme aksi merusak dinding bakteri melalui interaksi dengan penicillin-binding protein bakteri.

Farmakodinamik

Faropenem merupakan antimikroba golongan beta laktam, seperti halnya penicillin, sefalosporin, dan karbapenem. Faropenem bekerja melalui interaksi dengan penicillin-binding protein (PBP) bakteri. PBP pada dasarnya memiliki fungsi mempertahankan integritas struktural dinding bakteri, terutama pada masa pertumbuhan dan replikasi sel. Dengan mengikat PBP bakteri, faropenem mengakibatkan inaktivasi PBP, terhentinya reaksi transpeptidasi dan sintesis peptidoglikan, serta gangguan pada struktur dinding bakteri. Akibatnya, terjadi inhibisi proses pertumbuhan dan replikasi bakteri. [2]

Seperti halnya antibiotik golongan beta laktam lainnya, permeabilitas faropenem pada dinding sel M. tuberculosis relatif rendah, sehingga ikatannya pada PBP pun relatif rendah. Pada penelitian in vitro, faropenem terlihat memiliki efek bakterisidal terhadap organisme Mycobacterium tuberculosis. Namun, pada penelitian dengan menggunakan sampel darah pasien yang mengonsumsi faropenem, tidak didapatkan efek bakterisidal tersebut. Hasil ini kemungkinan disebabkan oleh konsentrasi plasma yang tidak mencapai target. Penelitian terbaru dilakukan untuk menunjukkan efek bakterisidal faropenem terhadap M. tuberculosis dengan pemakaian bersama linezolid dan moxifloxacin. [2,7-9]

Berbeda dengan golongan beta laktam lain, aktivitas bakterisidal faropenem tidak hanya bersifat time-dependent, tetapi juga concentration-dependent. [2]

Dibandingkan imipenem, faropenem lebih stabil secara kimia dan memiliki efek samping saraf pusat yang lebih rendah. Faropenem juga resisten terhadap hidrolisis oleh berbagai beta laktamase. [1]

Farmakokinetik

Farmakokinetik faropenem adalah sebagai berikut:

Absorpsi

Absorpsi faropenem sodium yang dikonsumsi secara oral lebih rendah dibandingkan bentuk prodrug faropenem medoxomil, dengan bioavailibilitas 20-30% pada faropenem sodium dan 72-84% pada faropenem medoxomil. Waktu yang diperlukan oleh faropenem hingga mencapai konsentrasi puncak dalam plasma adalah 1 jam sejak pemberian oral. Konsentrasi maksimum faropenem dalam plasma berbeda-beda tergantung dosis. Konsentrasi pada dosis 150 mg sebesar 2,7 ug/mL, pada dosis 300 mg sebesar 5,2 ug/mL, dan pada dosis 600 mg sebesar 8,1 ug/mL. [10-12]

Distribusi

Ikatan faropenem pada protein plasma diketahui cukup tinggi, yaitu berkisar antara 88-90%. Ikatan maksimum didapatkan pada konsentrasi serum protein sebesar 50 mg/L. [2,10-12]

Metabolisme

Faropenem mengalami metabolisme di ginjal oleh renal dehydropeptidase 1 dan 2. Tidak ada data mengenai metabolisme faropenem pada hepar. [2,12]

Eliminasi

Faropenem dieliminasi melalui urin, dengan 8-26% obat tidak mengalami perubahan struktur. Bersihan ginjal faropenem berkisar antara 27-43 mL/menit. Waktu paruh faropenem adalah 1-2 jam. [2]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Faropenem, CID=65894, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Faropenem
2. Schurek KN, Wiebe R, Karlowsky JA, Rubinstein E, Hoban DJ, Zhanel GG. Faropenem: review of a new oral penem. Expert Rev Anti Infect Ther. 2007 Apr;5(2):185-98. https://doi.org/10.1586/14787210.5.2.185
7. Gurumurthy M, Verma R, Naftalin CM, Hee KH, Lu Q, Tan KH, et al. Activity of faropenem with and without rifampicin against Mycobacterium tuberculosis: evaluation in a whole-blood bactericidal activity trial. J Antimicrob Chemother. 2017 Jul 1;72(7):2012-2019. https://doi.org/10.1093/jac/dkx081
8. Deshpande D, Srivastava S, Nuermberger E, Pasipanodya JG, Swaminathan S, Gumbo T. A Faropenem, Linezolid, and Moxifloxacin Regimen for Both Drug-Susceptible and Multidrug-Resistant Tuberculosis in Children: FLAME Path on the Milky Way. Clin Infect Dis. 2016 Nov 1;63(suppl 3):S95-S101. https://doi.org/10.1093/cid/ciw474
9. Srivastava S, Deshpande D, Pasipanodya J, Nuermberger E, Swaminathan S, Gumbo T. Optimal Clinical Doses of Faropenem, Linezolid, and Moxifloxacin in Children With Disseminated Tuberculosis: Goldilocks. Clin Infect Dis. 2016 Nov 1;63(suppl 3):S102-S109. https://doi.org/10.1093/cid/ciw483
10. Gao S, Chen W, Tao X, Miao H, Yang S, Wu R. Determination of faropenem in human plasma and urine by liquid chromatography-tandem mass spectrometry. Biomed Chromatogr. 2008 Jan;22(1):5-12. https://doi.org/10.1002/bmc.886
11. Xie R, Wen J, Wei H, Fan G, Zhang D. High-throughput determination of faropenem in human plasma and urine by on-line solid-phase extraction coupled to high-performance liquid chromatography with UV detection and its application to the pharmacokinetic study. J Pharm Biomed Anal. 2010 May 1;52(1):114-21. https://doi.org/10.1016/j.jpba.2009.12.010
12. Gettig JP, Crank CW, Philbrick AH. Faropenem medoxomil. Ann Pharmacother. 2008 Jan;42(1):80-90. https://doi.org/10.1345/aph.1G232

Pendahuluan Faropenem
Formulasi Faropenem
Diskusi Terbaru
dr.Tirta Adi Prabawa
Kemarin, 22:42
FG throces untuk radang tenggorokan
Oleh: dr.Tirta Adi Prabawa
8 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya apakah FG throces bisa dikombinasikan dengan antibiotik lainnya dalam kondisi tertentu? Kalau bisa evidence based nya sprti...
dr.Nina
Kemarin, 14:33
Pindah Keanggotaan IDI
Oleh: dr.Nina
5 Balasan
Alo dokter. Saya sudah mengajukan pindah keanggotaan IDI ditempat yang baru. Berkas-berkasnya juga sudah saya kirim ke admin ditempat yang baru. Saya lihat...
Anonymous
Kemarin, 14:07
Farmakoterapi untuk nyeri perut/ melilit pada kasus diare pada anak
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin berdiskusi. Ada kasus anak perempuan berusia 4 tahun dengan BB 24kg mengalami BAB cair sebanyak >5x sejak 1 hari SMRS setelah mengonsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.