Pengawasan Klinis Deksmedetomidin
Pengawasan klinis pada penggunaan deksmedetomidin dibutuhkan untuk menilai efek merugikan yang ditimbulkan oleh obat. Pengawasan yang dilakukan mencakup pemantauan EKG, tekanan darah dan saturasi oksigen.
Populasi Khusus
Sisa metabolisme deksmedetomidin diekskresikan melalui ginjal, dan risiko efek samping akan lebih besar pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Karena pasien lansia lebih cenderung mengalami penurunan fungsi ginjal, diperlukan pemantauan fungsi ginjal dan kehati-hatian dalam menentukan dosis.[11]
Dari penelitian didapatkan data bahwa pasien usia 65 tahun ke atas memiliki insiden bradikardi dan hipotensi yang tinggi akibat pemberian deksmedetomidin. Perlu dipertimbangkan penurunan dosis inisial dan dosis rumatan, serta perlu pemantauan terhadap kejadian hipotensi saat melakukan titrasi obat pada populasi ini.[7,11]
Kemudian pada pasien dengan gangguan fungsi hati perlu dilakukan penurunan dosis karena dikaitkan dengan menurunnya clearance deksmedetomidin.[7]